Mengejutkan, Ini Dampak Limbah Beracun pada Nyanyian Burung

Reporter

Tempo.co

Editor

Amri Mahbub

Jumat, 30 Maret 2018 14:30 WIB

Ilustrasi burung. REUTERS/Kai Pfaffenbach

TEMPO.CO, Ithaca - Dampak limbah beracun ternyata juga berimbas pada berubahnya nyanyian burung. Tim peneliti Laboratorium Ornitologi Universitas Cornell di Amerika Serikat menemukan inkonsistensi pada nyanyian burung yang dipicu kontaminan pada sedimen Sungai Hudson di New York.

Tim peneliti yang dipimpin Sara DeLeon mempelajari populasi burung penyanyi chickadee hitam (Poecile atricapillus) dan pipit lagu (Melospiza melodia) yang bersarang di sepanjang lembah Sungai Hudson. Daerah itu tercemar limbah PCB dari industri manufaktur elektronik di hulu sungai. PCB alias polychlorinated biphenyls adalah polutan kimia sintetis yang bisa memicu efek toksik dan mengganggu perkembangan pada manusia dan satwa liar.

Kontaminan toksik itu memasuki tubuh burung lewat makanan. Induk burung memberi makan anaknya dengan serangga dari sedimen sungai yang tercemar. Beberapa burung mengkonsumsi serangga tercemar itu sepanjang hidupnya, sehingga meningkatkan konsumsi PCB dalam tubuhnya.

Baca juga: Limbah Cair Industri Cemari Citarum dan Anak Sungainya

Untuk mengetahui dampak kontaminan terhadap perubahan nyanyian burung, DeLeon dan rekan-rekannya mengamati dan merekam nyanyian kedua populasi burung. Mereka juga mengukur kadar dan mengidentifikasi varian PCB di sepanjang sungai.

Advertising
Advertising

Penelitian menunjukkan bahwa kadar PCB dalam darah burung chickadee hitam dan pipit lagu selaras dengan daerah yang tercemar. "Chickadee hitam menunjukkan variasi nyanyian yang lebih beragam. Ada perubahan rasio 'glissando' pada nada pertama nyanyian mereka yang berisi dua nada, yaitu 'fee-bee, fee-bee'," ujar DeLeon, seperti dilansir laman Science Daily.

Nyanyian burung pipit lagu juga menunjukkan perubahan getaran suara yang diduga akibat terpapar jenis molekul PCB yang kurang beracun. DeLeon mengatakan, di daerah yang terpolusi PCB, sinyal identitas spesifik dalam nyanyian chickadee hitam menjadi lebih bervariasi secara signifikan. Variasi getaran suara dalam nyanyian burung pipit lagu di daerah tercemar PCB juga menjadi beragam.

"PCB dapat mempengaruhi produksi lagu, sebuah komponen penting dalam komunikasi di dunia burung," ujar DeLeon. Perubahan kualitas nyanyian dua populasi burung itu juga sekaligus menjadi indikator efek beracun PCB terhadap lingkungan di sepanjang Sungai Hudson.

Baca juga: Mahasiswa ITS Teliti Aliran Air di Desa Terdampak Limbah Beracun

Simak artikel menarik lainnya tentang dampak limbah beracun hanya di kanal Tekno Tempo.co.

SCIENCEDAILY | THE GUARDIAN

Berita terkait

MAKI Laporkan Dugaan Penyelundupan Limbah Beracun di Kepulauan Riau

26 Agustus 2022

MAKI Laporkan Dugaan Penyelundupan Limbah Beracun di Kepulauan Riau

Boyamin menduga kapal tersebut mengangkut limbah beracun seberat 5.500 ton dan disamarkan dengan dokumen sebagai minyak bumi.

Baca Selengkapnya

Limbah Alat Suntik di Bekasi Diduga Bekas dari Toko Hewan

29 Agustus 2021

Limbah Alat Suntik di Bekasi Diduga Bekas dari Toko Hewan

Limbah medis berupa bekas suntikan di Bekasi dipastikan bukan dari bekas vaksinasi Covid-19 melainkan diduga berasal dari petshop.

Baca Selengkapnya

Cina Kaji Dampak Pembuangan Limbah Fukushima ke Laut Terhadap Bahan Makanan

15 April 2021

Cina Kaji Dampak Pembuangan Limbah Fukushima ke Laut Terhadap Bahan Makanan

Cina khawatir rencana Jepang membuat limbah pembangkit energi nuklir Fukushima ke lautan akan berdampak signifikan ke keamanan dan ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Bawa Isu Pembuangan Limbah Fukushima ke Mahkamah Internasional

14 April 2021

Korea Selatan Bawa Isu Pembuangan Limbah Fukushima ke Mahkamah Internasional

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, menentang rencana Jepang membuang 1 juta ton limbah nuklir Fukushima ke laut.

Baca Selengkapnya

Malaysia Temukan 1800 Ton Limbah Beracun Ilegal di Pelabuhan

20 Juli 2020

Malaysia Temukan 1800 Ton Limbah Beracun Ilegal di Pelabuhan

Pemerintah Malaysia menemukan 110 kontainer berisi limbah beracun ilegal di Pelabuhan Tanjung Pelepas, Johor.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Temukan Tiga Perusahaan Impor Limbah Plastik Beracun

18 September 2019

Bea Cukai Temukan Tiga Perusahaan Impor Limbah Plastik Beracun

Tiga perusahaan kedapatan mengimpor limbah plastik beracun.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Pulangkan Limbah Beracun dari Australia

18 September 2019

Bea Cukai Pulangkan Limbah Beracun dari Australia

Ditjen Bea Cukai memulangkan limbah beracun yang diimpor dari Australia.

Baca Selengkapnya

Dinas LH: Material Diduga Limbah B3 di Marunda Hasil Beli Warga

8 Januari 2019

Dinas LH: Material Diduga Limbah B3 di Marunda Hasil Beli Warga

Dinas LH dan Kementerian LHK masih melakukan pemeriksaan terhadap kandungan dari gundukan material yang diduga limbah B3 itu.

Baca Selengkapnya

Material Diduga Limbah B3 Ditemukan di 7 Titik Kawasan Marunda

8 Januari 2019

Material Diduga Limbah B3 Ditemukan di 7 Titik Kawasan Marunda

Dinas LH DKI mulanya mendapat laporan dari warga sekitar soal adanya material pasir yang diduga mengandung limbah B3.

Baca Selengkapnya

Dinas Lingkungan Hidup Cari Pembuang Limbah B3 di Rusun Marunda

7 Januari 2019

Dinas Lingkungan Hidup Cari Pembuang Limbah B3 di Rusun Marunda

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencari pembuang pasir yang diduga limbah B3 yang dibuang di sekitar Rusun Marunda.

Baca Selengkapnya