5 Benda Antariksa Ini Pernah Jatuh di Indonesia

Senin, 2 April 2018 16:03 WIB

'Kendi' Antariksa Jatuh di Agam

TEMPO.CO, Jakarta - Benda antariksa kian banyak jatuh di bumi, termasuk Indonesia. Tak hanya satu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) setidaknya mencatat ada lima benda antariksa yang pernah jatuh ke Indonesia.

Baca juga: Inilah Foto-foto Luar Biasa 9 Galaksi di Antariksa

Berikut ini daftarnya, seperti dilansir dari laman LAPAN.

1. Roket Cosmos-3M milik Rusia di Gorontalo
Pada 26 Maret 1981, tepat pukul 20.13 Wita, di Gorontalo, Indonesia kejatuhan benda antariksa. Benda tersebut merupakan bagian dari motor roket Cosmos-3M atau Space Launcher 8 (SL-8) milik Rusia.

Sebelum jatuh, benda tersebut mengorbit di ketinggian 190-199 kilometer. Satelit yang diluncurkan pada 1 November 1979 itu berfungsi sebagai penginderaan jauh untuk penelitian laut dan permukaan bumi serta untuk meluncurkan Interkosmos 20.

Advertising
Advertising

2. Roket Soyus A-2 milik Rusia di Lampung
Setelah motor roket Cosmos-3M, bagian satelit milik Rusia, roket Soyus A-2 atau Space Launcher 4 (SL-4), juga pernah jatuh di Lampung pada 16 April 1988. Satelit yang berfungsi sebagai mata-mata militer itu jatuh tepat pukul 10.24 WIB.

Selain sebagai mata-mata militer, satelit yang diluncurkan pada 11 April 1988 itu berfungsi sebagai peluncur satelit Cosmos 1938. Satelit ini dibuat Commonwealth of Independent States (CIS), yang merupakan persemakmuran negara-negara merdeka (mantan Uni Soviet).

Baca juga: Misteri Antariksa: Ada 219 Planet Mirip Bumi

3. Roket CZ-3A milik Cina di Bengkulu
Seorang petani asal Bengkulu menemukan pecahan roket CZ-3A milik Cina pada 14 Oktober 2003. Sebelum penemuan tersebut, pada sore harinya, 13 Oktober 2003, terdengar suara ledakan di arah barat laut, yang disertai dengan getaran layaknya gempa.

Roket yang berfungsi sebagai satelit komunikasi tersebut diluncurkan pada 29 November 1994. Sebelum jatuh, benda tersebut mengorbit di ketinggian 136-853 kilometer. Di Bengkulu, satelit itu diperkirakan jatuh pada pukul 16.36 WIB.

4. Roket FALCON 9 R/B milik Amerika di Sumenep
FALCON 9 R/B adalah roket milik Amerika Serikat yang jatuh di Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada 26 September 2016, pukul 09.26 WIB. Roket tersebut berfungsi untuk meluncurkan satelit komunikasi JCSAT 16 milik Jepang.

Roket besutan Space-X ini diluncurkan pada 14 Agustus 2016 di Cape Canaveral Air Force Station, Florida. Serpihan roket yang jatuh di Sumenep tersebut adalah bagian atas roket, sementara serpihan lain jatuh lebih dulu di Samudra Atlantik.

5. Roket tingkat 3 CZ-3A milik Cinadi Maninjau
Masyarakat di Maninjau, Sumatera Barat, dikejutkan dengan temuan benda yang berasal dari sampah antariksa. LAPAN menduga benda tersebut berasal dari bekas roket tingkat 3 CZ-3A dengan nomor katalog NORAD 31116 milik Cina.

Serpihan roket tersebut jatuh pada 18 Juli 2018, sekitar pukul 09.00 WIB. Roket tersebut merupakan roket 3 tingkat untuk pengorbit satelit di ketinggian gestasioner. Roket CZ-3A diluncurkan dari Xichang Satellite Launch Center, Cina, pada 13 April 2007 dengan membawa satelit navigasi BeiDou M1.

Baca juga: Baju Antariksa NASA Bakal Dilengkapi Toilet

Simak artikel menarik lain tentang jatuhnya benda antariksa hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

47 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya