Tahukah Anda, Kalau Ada Triliunan Bakteri Baik di Tubuh Kita?

Reporter

Tempo.co

Editor

Amri Mahbub

Minggu, 15 April 2018 15:15 WIB

Triliunan bakteri seperti kedua gambar di atas berada pada atau dalam tubuh manusia.

TEMPO.CO, New Jersey - Bakteri baik menyandang nama buruk selama bertahun-tahun. Organisme tak kasatmata ini diyakini sebagai penyebab infeksi dan berbagai penyakit.

Namun, tahukah Anda masih banyak jenis bakteri dan mikroba yang ternyata memegang peran penting bagi kesehatan? Ya, tak kurang dari 100 triliun bakteri baik hidup dalam tubuh manusia. Mereka sangat penting untuk pencernaan, pembentukan vitamin, hingga melindungi terhadap serangan bakteri jahat penyebab penyakit.

"Temuan ini merupakan langkah penting dalam pemahaman kita tentang bakteri untuk kesehatan manusia," kata Bonnie Bassler, seorang ahli mikrobiologi dari Princeton University, seperti dikutip dari laman The Verge.

Baca juga: Infeksi Bakteri Mengincar Penggemar Makanan Cepat Saji

Pada setiap sel tubuh terdapat sekitar 10 mikroba. Mereka hidup di permukaan kulit, lidah, dan jauh di dalam tubuh manusia. Keberadaan mereka diketahui mempengaruhi perkembangan fisik dan mental, perilaku makan, dan ketahanan tubuh terhadap penyakit.

Advertising
Advertising

Peran penting mikroba itu terungkap lewat penelitian gabungan selama lima tahun yang disebut Human Microbiome Project. Sebanyak 200 ilmuwan dari 80 lembaga penelitian memetakan materi genetik bakteri yang diambil dari 250 laki-laki dan perempuan. Para peneliti mengumpulkan sampel air ludah, tinja, kotoran hidung, dan bagian tubuh lainnya. Mereka memperoleh total 11.174 sampel. Hasil analisis terhadap sampel itu lantas dipublikasikan dalam jurnal Nature dan PLoS.

Para ilmuwan menemukan setidaknya seribu jenis (strain) bakteri pada setiap orang. Yang mengejutkan para ilmuwan adalah penemuan sidik jari genetik sejumlah bakteri penyebab penyakit yang bersembunyi di tubuh manusia. Namun, uniknya, mikroba-mikroba ini bisa hidup rukun bertetangga satu sama lain serta tidak membuat orang sakit.

Baca juga: CDC: Waspada, Bakteri Baru yang Tahan Anti-Biotik

Lita Proctor, direktur program untuk Human Microbiome Project, mengatakan manusia berinteraksi dengan mikroba sejak masih bayi. "Mikroba mulai tumbuh saat manusia dilahirkan," kata dia.

Begitu keluar dari rahim, bayi telah mewarisi bakteri dari ibunya. Bak magnet, kata Proctor, hingga berumur 2-3 tahun sistem kekebalan tubuh bayi tumbuh bersama mikroba. Mereka belajar untuk tidak menyerang bakteri. Pada usia dewasa, tubuh manusia membawa 1-2,5 kilogram bakteri. Ukuran mereka sangat kecil, sekitar sepersepuluh sampai seperseratus sel tubuh manusia.

Bassler mengatakan, bakteri-bakteri baik selama ini dianggap sebagai "pengendara pasif". Keberadaan mereka nyaris tidak pernah diketahui. Namun mereka telah menyesuaikan diri untuk hidup pada permukaan dan dalam tubuh manusia dan dikelilingi oleh bakteri lain yang sudah dikenal.

Baca juga: Waspada Bakteri, 10 Barang di Rumah Ini Harus Rutin Diganti

Menurut Curtis Huttenhower dari Harvard School of Public Health, pemeriksaan urutan DNA sama halnya seperti menggunakan mikroskop tua. "Metode ini memungkinkan para peneliti untuk melihat jejak bakteri berbahaya melalui urutan unik DNA mereka," kata dia. Cara ini memungkinkan ilmuwan memetakan mikroba yang baik bagi manusia.

Human Microbiome Project berhasil menjawab bagaimana seseorang bereaksi secara berbeda terhadap obat jenis tertentu. Penelitian ini juga mengungkapkan mengapa sebagian orang rentan terhadap penyakit menular tertentu, sedangkan yang lain tahan.

Baca juga: Bawang Merah Bisa Usir Bakteri di Ruangan, Simak Caranya

Simak artikel menarik lainnya tentang bakteri baik hanya di kanal Tekno Tempo.co.

THE VERGE | NATURE | PLOS

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

3 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

21 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

33 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

38 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

38 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.

Baca Selengkapnya

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.

Baca Selengkapnya

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

30 Januari 2024

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.

Baca Selengkapnya