DPR Bertemu Facebook Besok, Bahas Skandal Data

Senin, 16 April 2018 17:30 WIB

Logo facebook. REUTERS/Philippe Wojazer/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Skandal data Facebook yang bocor akan dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), besok, Selasa, 17 April 2018, pukul 10.00 WIB. Menurut pantauan Tempo.co di laman DPR RI, pertemuan antara Komisi I DPR RI dan Facebook. Agendanya penjelasan Facebook terkait bocornya 1 juta lebih data pengguna Facebook Indonesia.

Pihak Facebook diwakili oleh Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hattari, dan Vice Presiden of Public Policy Facebook Asia Pacific Simon Milner.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, membenarkan agenda tersebut. "Besok pertemuan pukul 10.00 WIB di Komisi I DPR. Pertemuan ini merupakan rapat dengar pendapat umum," kata Meutya yang merupakan politikus dari Partai Golkar, saat dihubungi Tempo melalui pesan singkat, Senin, 16 April 2018.

Baca juga: Data Facebook Bocor, Mark Zuckerberg Minta Maaf

Cambridge Analytica dikabarkan menggunakan informasi pengguna Facebook terkait pemilihan Presiden Amerika pada 2017 lalu. Dari jumlah 87 juta data pribadi yang disalahgunakan, terdapat 1,3 persen atau sekitar 1.096.666 pengguna Facebook Indonesia.

Advertising
Advertising

Meutya menjelaskan bahwa pertemuan besok akan membahas mengenai bagaimana kronologi bocornya data pribadi pengguna Facebook khususnya yang berasal dari Indonesia. "Membahas seputar kebocoran data, karena memang belum pernah kami tanya. Kami juga ingin mengetahui bagaimana sistem keamanan yang digunakan oleh Facebook," kata dia.

Baca juga: Setelah Facebook, Google dan YouTube Bakal Dibidik?

Akses media digital, kata Meutya, menjadi teknologi baru yang dari sisi pengamanannya harus diantisipasi. Karena itu, menurut mantan jurnalis Metro TV ini, perkembangan media sosial mengalami kemajuan yang cepat. Dan sangat mudah untuk mengakses data pribadi penggunanya jika tidak memiliki sistem keamanan yang baik.

"Kita sebagai pengguna khususnya di Indonesia harus sadar. Kita ingin kejelasan bagaimana kebocoran data tersebut terjadi," ujar Meutya.

Baca juga: Kebocoran Data Facebook Sudah Diprediksi Sejak 6 Tahun Lalu

Ada sejumlah pengguna Indonesia di antara data Facebook yang bocor. Informasi tersebut diungkap Chief Technology Office Facebook, Mike Schroepfer, melalui blog resmi perusahaan Facebook, Kamis, 4 April 2018.

Jumlah data pengguna Facebook dari Indonesia yang bocor mencapai 1.096.666. Jumlah tersebut 1,3 persen dari sekitar 87 juta data global yang dibocorkan ke perusahaan konsultan politik Cambridge Analytica. Angka tersebut membuat Indonesia berada di urutan ketiga setelah Filipina yang mencapai 1.175.870 (1,4 persen).

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa warga Amerika Serikat paling banyak terkena dampaknya. Yakni, mencapai 70.632.350 atau 81,6 persen dari jumlah total.

Baca juga: Data Facebook Bocor, Bagaimana WhatsApp dan Instagram?

Simak kabar terbaru dari pertemuan antara Facebook dan DPR hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

9 jam lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

14 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

3 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

3 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

3 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

4 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

4 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

4 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

4 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

4 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya