Didukung AI, Asisten Virtual Huawei Akan Bisa Baca Emosi Pengguna

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Senin, 23 April 2018 19:35 WIB

Gathering dan Unboxing Huawei P20 Pro di Jakarta, 27 Maret 2018. Kredit: Tempo/Khory

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen smartphone terbesar ketiga di dunia, Huawei, menyatakan sedang mengerjakan perangkat lunak yang akan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu asisten pribadi virtual perusahaan itu berinteraksi dengan pengguna pada tingkat emosi tertentu.

Baca: Huawei P20 Pro Raih Penghargaan Fotografi Bergengsi

Asisten virtual Huawei yang dirilis di Cina tahun 2013 sekarang sudah digunakan oleh 110 juta orang setiap hari. Perusahaan itu berharap untuk dapat meningkatkan kemampuan asisten virtualnya itu dengan perangkat lunak yang memungkinkan penggunaan emosi AI.

Pada awal tahun, firma riset Gartner mengatakan bahwa emosi AI akan dapat menggunakan analisis untuk mendeteksi suasana hati orang dan merespons dengan jawaban yang lebih personal.

"Tahun 2022, perangkat pribadi Anda akan tahu lebih banyak tentang keadaan emosi Anda daripada keluarga Anda sendiri," kata wakil presiden penelitian Gartner, Annette Zimmerman, sebagaimana dikutip laman informasi teknologi Phone Arena.

Dengan kemampuan membaca ekspresi wajah, menganalisis suara dan perilaku pengguna, asisten virtual akan dapat memahami konteks perintah yang mereka terima, dan merespons dengan jawaban yang lebih sesuai dengan emosi pengguna.

Advertising
Advertising

Menurut Gartner, asisten virtual dengan kemampuan membaca emosi akan membantu saat pengguna berada dalam mobil dan perawatan kesehatan. Mobil yang dilengkapi dengan asisten digital semacam itu akan dapat memutuskan apakah pengemudi lelah, stres, marah atau frustrasi, dan mengendalikan mobil dengan cara yang akan membuat perjalanan lebih aman.

Dalam perawatan kesehatan, asisten virtual dengan emosi AI dapat memantau kesehatan mental seseorang selama 24/7 dan memperingatkan perawat jika masalah terdeteksi.

"Kami berpikir bahwa, di masa depan, semua pengguna kami berharap (bahwa) mereka dapat berinteraksi dengan sistem dalam mode emosional," kata Felix Zhang, wakil presiden rekayasa perangkat lunak kelompok bisnis konsumen Huawei. "Ini adalah arah yang kita lihat dalam jangka panjang," katanya.

Direktur manajemen produk AI di kelompok bisnis konsumen Huawei, James Lu, mengatakan bahwa apa yang perusahaannya pikirkan adalah asisten virtual yang akan dapat melakukan percakapan selama mungkin sehingga pengguna tidak merasa sendirian. Dan ini membutuhkan IQ dan EQ (kecerdasan emosi) yang tinggi untuk asisten virtual.

Baca: Huawei Akan Merilis Smartphone 5G Pertama Tahun Depan, Mate 30?

Chipset terbaru dari Huawei, Kirin 970, sudah dilengkapi dengan Neural Processing Unit (NPU) yang menggerakkan kemampuan AI pada handset yang didukung oleh chip. Saat ini, SoC tersebut telah dibenamkan pada Huawei P20 Pro dan Huawei P20.

ANTARA

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

1 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.

Baca Selengkapnya

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

2 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.

Baca Selengkapnya

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

2 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

3 hari lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

Dies Natalis Politeknik Tempo kali ini mengambil tema "Kreativitas Cerdas Tanpa Batas" dihadiri segenap civitas akademika Politeknik Tempo.

Baca Selengkapnya

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

3 hari lalu

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

3 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

4 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

4 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

6 hari lalu

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.

Baca Selengkapnya