Teori Terakhir Stephen Hawking Diterbitkan, Bahas Multiverse

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Jumat, 4 Mei 2018 10:14 WIB

Fisikawan Stephen Hawking. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, London - Tulisan terakhir dari fisikawan Stephen Hawking telah dipublikasikan. Tulisan ini memuat perspektif baru Hawking terhadap teori multiverse (alam semesta jamak), dan tentang lingkungan kosmos kita sendiri. Perspektif baru ini dapat membalikkan segala apa yang kita ketahui tentang pra-Big Bang dan pasca-Big Bang.

Baca: Karya Baru Stephen Hawking Ungkap Cara Temukan Alam Semesta Lain

Hawking dan koleganya, Thomas Hertog, berargumen bahwa alam semesta kita dan alam semesta lainnya bukanlah sebuah fraktal yang tidak terbatas seperti yang telah dikemukakan dalam teori Hawking sebelumnya.

Model baru ini menggeser teori Hawking terdahulu, dan juga berpotensi untuk memecahkan teka-teki alam semesta sekaligus mematahkan teori dari Einstein. Menurut Hertog, model baru ini memotong struktur galaksi menjadi lebih mudah ditata, lebih kecil, dan lebih sederhana.

“Kami memprediksi bahwa alam semesta kita, pada skala paling besar, lebih sederhana dan secara global terbatas,” tutur Hawking dalam sebuah wawancara beberapa bulan sebelum meninggal. “Jadi (alam semesta) bukanlah sebuah struktur fraktal yang tidak terbatas.”

Advertising
Advertising

Para ilmuwan ini meminjam perspektif string theory – konsep yang menggambarkan alam semesta sebagai hologram yang kompleks – dan berargumen bahwa realitas tiga dimensi –termasuk ruang dan waktu- bisa diproyeksikan pada medium dua dimensi.

“Teori baru kami berdasar dari teknik yang kami pinjam dari string theory, dan nampaknya lebih mudah untuk diaplikasikan, ditata, dan struktur global dari alam semesta dapat berbeda dari satu wilayah dengan wilayah lainnya, tetapi dalam arti yang sama sekali berbeda dengan teori yang lama,” kata Hertog, professor di KU Leuven di Belgia.

Harapan dari fisikawan ini, dengan hadirnya model baru, manusia mengerti pentingnya memeriksa realitas kita sendiri sebagai bagian dari kosmologi global yang luas dan juga sejarahnya.

“Rentang jumlah ‘kantong-kantong alam semesta’ menjadi jauh lebih kecil dengan model ini. Teori yang baru membuat kosmologi lebih mudah untuk diprediksi, dan sebagai teori ilmiah pun lebih kuat,” ujarnya. “Kami pun berharap teori ini segera dapat diuji.”

Simak artikel lain tentang Stephen Hawking di kanal Tekno tempo.co.

DAILY MAIL | WASHINGTON POST | FIKRI ARIGI

Berita terkait

10 Ilmuwan Dunia Populer yang Menciptakan Karya Luar Biasa, dari Einstein sampai Lovelace

29 Mei 2023

10 Ilmuwan Dunia Populer yang Menciptakan Karya Luar Biasa, dari Einstein sampai Lovelace

Berkembangnya teknologi saat ini tidak terlepas dari ilmuwan terdahulu yang menciptakannya. Berikut beberapa ilmuwan terkenal dengan karya luar biasa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Adhara Sanchez, Anak Jenius dari Meksiko

13 Mei 2023

Mengenal Adhara Sanchez, Anak Jenius dari Meksiko

Adhara Sanchez bocah perempuan berusia 11 tahun asal Meksiko menyita perhatian publik dunia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Penghargaan Royal Astronomical Society untuk Kepala Observatorium Bosscha

14 Januari 2023

Penghargaan Royal Astronomical Society untuk Kepala Observatorium Bosscha

Kepala Observatorium Bosscha mendapat pengakuan internasional untuk perannya dalam pengembangan astronomi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tim Peneliti Belanda dan Jerman Ciptakan Black Hole di Laboratorium

17 November 2022

Tim Peneliti Belanda dan Jerman Ciptakan Black Hole di Laboratorium

Lubang hitam atau black hole merupakan objek paling ekstrem di alam semesta.

Baca Selengkapnya

Lubang Cacing atau Wormhole, Bagaimana Ilmuwan Fisika Memandang Teori Itu?

1 Juli 2022

Lubang Cacing atau Wormhole, Bagaimana Ilmuwan Fisika Memandang Teori Itu?

Teori lubang cacing (wormhole) diajukan ilmuwan fisika Albert Einstein dan Nathan Rosen untuk menjelaskan tentang hubungan dimensi ruang dan waktu

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Hobi Membaca Buku

17 Maret 2022

5 Manfaat Hobi Membaca Buku

Fisikawan Stephen Hawking yang terkenal jenius ini memang dilahirkan dari sebuah keluarga yang unik yakni hobi membaca buku

Baca Selengkapnya

Kisah Stephen Hawking Soal Black Hole dan Radiasi Usai Lawatan dari Moskow

15 Maret 2022

Kisah Stephen Hawking Soal Black Hole dan Radiasi Usai Lawatan dari Moskow

Stephen Hawking dalam bukunya A Brief History of Time menyatakan bahwa dunia ini terbentuk melalui sebuah proses ledakan besar yang ia sebut dengan big bang.

Baca Selengkapnya

Hari Ini di 2018 Stephen Hawking Wafat: Fisikawan yang Lahir dari Keluarga Unik

14 Maret 2022

Hari Ini di 2018 Stephen Hawking Wafat: Fisikawan yang Lahir dari Keluarga Unik

Stephen Hawking lahir pada 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris. Dia lahir dari keluarga yang cerdas karena keluarga Hawking memiliki kebiasaan unik.

Baca Selengkapnya

Pameran Stephen Hawking dan Isi Papan Tulis Berusia 40 Tahun

15 Februari 2022

Pameran Stephen Hawking dan Isi Papan Tulis Berusia 40 Tahun

Salah satu benda yang dianggap menarik dari pameran Stephen Hawking tersebut adalah papan tulisnya yang dipenuhi coretan, rumus persamaan, dan kartun.

Baca Selengkapnya

Mengenali ALS, Bukan Antar Lintas Sumatera

10 Januari 2022

Mengenali ALS, Bukan Antar Lintas Sumatera

Stephen Hawing, salah satu fisikawan genius dunia mengidap ALS selama 50 tahun. Apakah penyakit ALS dan bagaimana gejalanya?

Baca Selengkapnya