Tiga Peneliti Muda Indonesia Raih Penghargaan dari Prancis

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 6 Mei 2018 06:30 WIB

Ilustrasi peneliti di laboratorium. Shutterstock

TEMPO.CO, London - Tiga peneliti muda Indonesia di bidang sains yang tengah menyelesaikan disertasi di Prancis mendapat penghargaan Prix Mahar Schutzenberger dari Asosiasi Franco-Indonesia untuk Pengembangan Sains (AFIDES) bertempat di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris, Kamis, 3 Mei 2018, sebagaimana dilaporkan Antara.

Baca: Peneliti: Laba-laba Tertua Berusia 43 Tahun Mati Disengat Tawon

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris, Surya Rosa Putra, mengatakan bahwa ketiga peneliti tersebut adalah Arief Wicaksana dari departemen Teknik Informatika dan Mikroelektronika untuk Arsitektur (TIMA) Universitas Grenoble-Alpen, Rifan Hardian dari program Kimia, Universitas Aix-Marseille, dan Vinsensia Ade Sugiawati juga dari departemen Kimia, Universitas Aix Marseille.

Ketiga pemenang itu merupakan hasil seleksi dari 12 kandidat berasal dari mahasiswa tahun kedua program doktoral. Jumlah mahasiswa program doktoral asal Indonesia tercatat di Kementerian Pendidikan Nasional Prancis tahun 2018 sebanyak 118 orang.

Pemberian penghargaan dihadiri Presiden AFIDES Helene Scuhtzenberger, Kuasa Usaha AdInterim KBRI Paris Agung Kurniadi, para juri, perwakilan dari Kementerian Pendidikan Nasional Prancis, beberapa peneliti dari perguruan dan mahasiswa Indonesia di negeri itu, serta staf KBRI Paris.

Penghargaan Mahar Schutzenberger lahir dari gagasan Profesor Marcel-Paul Schutzenberger pada 1988, saat diangkat sebagai anggota Acadamie des Sciences France (organisasi elit ilmuwan Prancis), yang setara dengan Royal Society of London, Inggris.

Advertising
Advertising

Anugerah itu bertujuan untuk mempererat hubungannya dengan Indonesia yang dijalin Profesor Schutzenberger sejak 1951, ketika dia mengikuti misi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) untuk pemberantasan penyakit infeksi kronis tropis.

Nama Mahar Schutzenberger diambil dari nama putra Marcel-Paul Schutzenberger (1920--1996), yang meninggal dunia saat menempuh pendidikan di Ecole Polytechnique Paris pada 1980.

Helene Schutzenberger, yang juga putri Marcel-Paul Schutzenberger, menyampaikan bahwa penganugerahan Prix Mahar Schutzenberger yang dilangsungkan sejak 1991 sebagai bentuk kepedulian AFIDES terhadap pengembangan sains Indonesia.

Kepada pemenang, AFIDES memberikan penghargaan berupa uang dan piagam. Selain itu, AFIDES juga memberikan medali unik yang menggambarkan gedung Academie des Sciences Prancis di satu sisi dan gambar wajah Supartinah Pakasi, salah satu tokoh pendidikan Indonesia, yang juga kakak dari istri Profesor Marcel-Paul Schutzenberger.

Kuasa Usaha KBRI Paris, Agung Kurniadi, menyampaikan terima kasih dan apresiasi Pemerintah Indonesia terhadap inisiatif dan dedikasi AFIDES untuk pengembangan sains Indonesia.

Dikatakannya kegiatan AFIDES adalah salah satu kerja sama bilateral nyata antara Indonesia-Prancis, dan berharap akan berlanjut di tahun-tahun mendatang.

Selain itu, Agung berpesan kepada pemenang untuk menjadikan penghargaan Prix Mahar Schutzenberger sebagai motivasi dalam menjadi peneliti unggulan Indonesia di masa datang.

Puncak pemberian penghargaan adalah presentasi hasil riset dari ketiga pemenang. Arief Wicaksana menampilkan riset terbaru untuk meningkatkan kinerja mikroprosesor FPGA (Field-Programmable Gate Array).

Sementara, Rifan Hardian mempresentasikan hasil penelitian dalam upaya membuat material baru yang lebih efisien, efektif dan aman, untuk menangkap, memisahkan, dan menyimpan gas sekaligus.

Senada dengan Rifan, Vinsensia yang berasal dari laboratorium yang sama mengembangkan material komposit untuk keperluan baterai mikro.

Riset yang dilakukan ketiga peneliti menggambarkan riset unggulan utama Prancis. Di luar kimia dan material komposit, Prancis dalam ilmu pengetahuan dikenal sangat kuat di bidang transportasi, ekoteknologi dan nanoteknologi.

ANTARA

Berita terkait

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

2 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

3 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

9 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

12 hari lalu

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

13 hari lalu

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

17 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya