Walhi Desak Pemerintah Aceh Revisi Qanun RTRW Demi Kawasan Leuser

Senin, 7 Mei 2018 19:13 WIB

Leuser Terancam Beralih Fungsi

TEMPO.CO, Banda Aceh - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh bersama Haka dan World Wildlife Fund (WWF) Aceh meminta pertimbangan sejumlah tokoh untuk mendesak pemerintah Aceh mengevaluasi Qanun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2013-2033 terkait dengan hilangnya nama Kawasan Ekosistem Leuser (KEL).

Baca: Taman Nasional Gunung Leuser Melepasliarkan Orangutan

Direktur Eksekutif Walhi Aceh M. Nur mencontohkan, di dalam Qanun RTRW Aceh, tidak dikenal adanya wilayah KEL, sementara kawasan itu disebut sebagai kawasan strategis nasional (KSN) dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh.

Selain itu, KEL sebagai KSN juga dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. “Ini harus dilihat kembali untuk direvisi,” kata Nur dalam diskusi di Hotel Permata Banda Aceh, Senin, 7 Mei 2018.

Hal lainnya, dalam Qanun RTRW Aceh 2013-2033, tidak dikenal proyek skala besar di lingkungan KEL, sementara di tata ruang nasional dikenal, juga soal kebijakan perhutanan rakyat yang tidak masuk qanun tersebut.

Advertising
Advertising

Menurut Nur, Walhi Aceh pernah melakukan gugatan terhadap Qanun RTRW Aceh tersebut pada 2014, tapi kalah di tingkat Mahkamah Agung. Hal sama juga dilakukan sejumlah lembaga lain, tapi juga belum berhasil. “Hasil hari ini akan menjadi masukan kepada legislatif dan eksekutif Aceh nantinya untuk rencana revisi tahun ini,” ujarnya.

Akademisi dari Universitas Syiah Kuala, Profesor Humam Hamid, mengatakan RTRW Aceh yang disahkan pada 2013 lalu secara umum telah kedaluwarsa atau out of date. “Ini perlu disempurnakan kembali,” ucapnya.

KEL, kata Humam, adalah wilayah strategis yang harus diperhatikan karena nama itu mengundang banyak perhatian dunia dalam semangat menjaganya sebagai hutan dunia. Menghilangkan nama KEL dalam pengelolaan hutan Aceh adalah sebuah kekeliruan. “Nanti kita semua akan menjadi bahan tertawaan anak cucu, bodoh kita,” tuturnya.

Baca: Belasan Ribu Penari Saman Bawa Pesan Selamatkan Gunung Leuser

Humam menambahkan, Kawasan Ekosistem Leuser adalah narasi lain dari Aceh yang memudahkan kampanye apa pun di tingkat internasional untuk menjual nama Aceh dalam menarik investasi. Jika dikelola dengan bagus, dia menambahkan, KEL akan dapat mengganti dana otonomi khusus Aceh yang berakhir pada 2027 nanti. “Sangat berpeluang untuk ecotourism di sana, menjaga lingkungan sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi Aceh,” katanya.

Berita terkait

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

23 jam lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

1 hari lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

1 hari lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

2 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

2 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

5 hari lalu

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

Walhi menggagas konsep Ekonomi Nusantara untuk membantu masyarakat lokal dalam tata kelola lahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

6 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

6 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

7 hari lalu

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

Walhi menuntut Jepang untuk menghentikan pendanaan publik negara tersebut untuk proyek gas dan LNG (Liquefied Natural Gas). Pasalnya, Walhi menilai proyek itu berdampak buruk pada lingkungan dan melanggar hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

8 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya