Siswa Apple Developer Academy Indonesia Ikut Apple WWDC 2018
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Erwin Prima
Selasa, 8 Mei 2018 07:25 WIB
TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Salah satu siswa Apple Developer Academy Indonesia, Andika Leonardo, terpilih mengikuti Apple Worldwide Developer Conference (WWDC) 2018 di San Jose, California, Amerika, pada 4-8 Juni 2018.
Baca: Apple Developer Academy Dibuka di Indonesia, Pertama di Asia
"Saya membuat sistem, saya submit ke Apple dan dari ratusan ribu orang yang diterima hanya 350 orang. Saya masuk ke dalam 350 orang itu," ujar Andika setelah peresmian Apple Developer Academy di BSD Green Office Park, Sampora, Cisauk, Tangerang Selatan, Banten, 7 Mei 2018.
WWDC merupakan gelaran tahunan dalam bentuk konferensi yang dimanfaatkan Apple untuk memperlihatkan perangkat lunak dan teknologi baru kepada pengembang. Andika terpilih karena membuat sistem machine learning.
Menurut Andika, dengan sistem yang dia buat, akan menjadikan komputer bisa belajar dan mengerti tentang apa yang dipikirkan manusia. Nanti, dia berujar, dengan program itu komputer otomatis bekerja.
Apple baru saja meresmikan gedung Apple Developer Academy di Indonesia yang merupakan pertama di Asia dan ketiga di dunia. Akademi milik Apple tersebut pertama dibangun di Brazil dan kedua di Italia.
"Simpelnya, sistem ini saya buat untuk menunjukkan semacam, misalkan saya menulis angka 1 sampai 9, nah komputer nanti bisa tahu mana 1, mana 2. saya mencoba bikin prototipenya," tambah Andika. "Itu proyek pertama saya, kedua saya juga bikin beberapa titik yang nantinya komputer bisa mencari jalan melalui garis dan melewati titik-titik yang saya buat."
Andika berharap melalui program Apple ini, bidang teknologi di Indonesia menjadi semakin baik. Dia merasa senang bisa bertandang ke markas pusat Apple dan bisa bertemu dengan CEO Apple Tim Cook.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan sangat mengapresiasi keberhasilan Andika yang juga mahasiswa komputer sains di Universitas BINUS itu. Pemerintah dengan Apple, kata dia, dari dulu sudah membicarakan masalah pendirian akademi ini.
"Kalau kita bicara soal inovasi, itu adalah software developer, jadi kita butuh akademi. Bagi kita tentu lulusannya akan menjadi software developer yang mampu membuat program solusi melalui sistem Apple," kata Airlangga.