Seekor Macan Tutul Jantan Dilepas ke Cagar Alam Gunung Tilu

Kamis, 21 Juni 2018 17:29 WIB

Seekor macan tutul jantan berusia 1,5 tahun dilepasliarkan ke Gunung Tilu, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, 21 Juni 2018. Kredit: BKSDA Jabar

TEMPO.CO, Bandung - Seekor macan tutul (Panthera pardus melas) dilepasliarkan kembali ke pegunungan di daerah Pangalengan, Kabupaten Bandung, Kamis, 21 Juni 2018. Macan muda berkelamin jantan itu dilepas dari kandang pengangkutnya di kawasan Cagar Alam Gunung Tilu.

Baca: Macan Tutul Terekam Kamera di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

"Pelepasan berjalan lancar, dilepas petugas pukul 11.45 di lokasi," kata Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah II Soreang Memen Suparman, Kamis, 21 Juni.

Pelepasan macan menggunakan tali untuk membuka pintu kandang. Sedangkan petugas berjarak sekitar 50 meter dari kandang pengangkut. "Begitu dibuka macan itu langsung ke luar, masuk ke hutan," kata Memen.

Macan tutul yang diperkirakan berumur satu setengah tahun dengan berat sekitar 25 kilogram tersebut diduga berasal dari Cagar Alam Gunung Tilu. Pada Ahad, 3 Juni 2018, ia masuk ke permukiman penduduk.

Warga mendapatinya tengah berada di dalam kandang unggas milik warga di Kampung Ciruntah, Desa Cihideung, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Temuan itu dilaporkan ke petugas.

Advertising
Advertising

Tim Gugus Tugas Evakuasi dan Penyelamatan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat yang datang bersama petugas Kebun Binatang Bandung dan masyarakat, melumpuhkan satwa liar itu dengan senjata bius, Senin dinihari, 4 Juni 2018. Macan itu kemudian dievakuasi ke Kebun Binatang Bandung.

Di sana, macan yang oleh petugas dinamakan Gutil, singkatan dari Gunung Tilu, diperiksa dan menjalani pemulihan kondisi. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal dokter hewan Kebun Binatang Bandung, kata Memen, macan itu dalam kondisi kurang sehat. "Hidungnya kering, badannya kurus, kemungkinan dehidrasi," ujarnya.

Di kandang perawatan, macan diberi makanan berupa campuran daging ayam sebanyak dua kilogram dan daging sapi satu kilogram setiap hari. Hidangan itu habis termakan.

Dokter juga memberikan multivitamin untuk memperkuat daya tahan tubuh. Kondisi kesehatan yang secara umum baik itu dicirikan oleh satwa yang aktif dan respons yang baik. Selain nafsu makan yang bagus, feses (kotoran) mengindikasikan kondisi sehat.

Setelah menjalani pemulihan selama 17 hari, BKSDA memutuskan untuk melepas Gutil ke habitatnya lagi.

Simak artikel lainnya tentang macan tutul di kanal tekno Tempo.co.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Selamatkan Macan Tutul Jawa, KLHK Survei Populasi dan Penyebarannya

27 Februari 2024

Selamatkan Macan Tutul Jawa, KLHK Survei Populasi dan Penyebarannya

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan survei untuk mengetahui populasi Macan Tutul Jawa.

Baca Selengkapnya

Konsumsi Alkohol saat Safari di Konservasi Harimau India 5 Wisatawan Ini Didenda

21 Februari 2024

Konsumsi Alkohol saat Safari di Konservasi Harimau India 5 Wisatawan Ini Didenda

Pihak Konservasi Harimau Tadoba merahasikan identitas kelima wisatawan itu

Baca Selengkapnya

Menjelajah Wisata Alam Sakral Monkey Forest di Ubud Bali

30 November 2023

Menjelajah Wisata Alam Sakral Monkey Forest di Ubud Bali

Tertarik selfie dengan kawanan monyet dan menikmati pemandangan asri di Ubud? The Sacred Monkey Forest Sanctuary tak boleh dilewatkan.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata Mali, Cagar Alam hingga Suasana Perkotaan

27 November 2023

5 Destinasi Wisata Mali, Cagar Alam hingga Suasana Perkotaan

Mali memiliki beragam lanskap yang memikat

Baca Selengkapnya

Puluhan Destinasi Wisata Pangandaran, Kampung Halaman KSAD Jenderal Agus Subiyanto Kandidat Panglima TNI

11 November 2023

Puluhan Destinasi Wisata Pangandaran, Kampung Halaman KSAD Jenderal Agus Subiyanto Kandidat Panglima TNI

KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto belum lama ini pulang kampung ke Pangandaran. Ini sejumlah destinasi wisata kampung kandidat Panglima TNI itu.

Baca Selengkapnya

Asyiknya Menginap di Tengah Hutan Afrika Selatan, Bisa Tidur di Gua atau di Bawah Langit Berbintang

7 November 2023

Asyiknya Menginap di Tengah Hutan Afrika Selatan, Bisa Tidur di Gua atau di Bawah Langit Berbintang

Wisatawan bisa tidur sepenuhnya di alam terbuka, tepat di bawah langit malam Afrika Selatan. Ada pula pilihan menginap di suite gua atau gubuk jerami.

Baca Selengkapnya

Hari Owa Internasional, 21 Satwa Dilindungi Dilepaskan ke Gunung Tilu Bandung

24 Oktober 2023

Hari Owa Internasional, 21 Satwa Dilindungi Dilepaskan ke Gunung Tilu Bandung

Peringatan Hari Owa Internasional disertai pelepasan 21 satwa dari berbagai jenis ke kawasan Cagar Alam Gunung Tilu, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Selasa 24 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

3 Perusahaan Obat Tradisional Cina Gunakan Macan Tutul dan Trenggiling untuk Bahan Baku, Mengecewakan

23 Oktober 2023

3 Perusahaan Obat Tradisional Cina Gunakan Macan Tutul dan Trenggiling untuk Bahan Baku, Mengecewakan

Tiga perusahaan obat tradisional Cina atau Tiongkok yang terdaftar menggunakan bagian tubuh hewan yang terancam punah sebagai bahan bakunya.

Baca Selengkapnya

Hutan di Pulau Jawa Tersisa 24 Persen, 5 Hewan Endemik Ini Terancam Punah

17 Oktober 2023

Hutan di Pulau Jawa Tersisa 24 Persen, 5 Hewan Endemik Ini Terancam Punah

Hutan di Pulau Jawa terus berkurang. Lebih sedikit dari batas 30 persen yang tertulis dalam UU Kehutanan, 5 hewan endemik ini terancam punah.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata di Vietnam untuk Turis yang Tak Suka Keramaian

26 September 2023

5 Destinasi Wisata di Vietnam untuk Turis yang Tak Suka Keramaian

Jika tidak suka keramaian tapi ingin merasakan pariwisata Vietnam, inilah tempat yang direkomendasikan.

Baca Selengkapnya