Kesamaan dan Perbedaan Letusan Gunung Agung 1963 dan 2018

Selasa, 3 Juli 2018 17:39 WIB

Api membakar hutan lereng Gunung Agung setelah terjadi lontaran batu pijar dari kawah, yang terlihat dari Desa Culik, Karangasem, Bali, Selasa, 3 Juli 2018. Lontaran lava pijar teramati keluar dari kawah dan mencapai jarak 2 kilometer. Hutan di sekitar puncak kawah Gunung Agung pun terbakar sehingga api menyala cukup besar di beberapa bagian. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Letusan atau erupsi Gunung Agung di Bali memiliki kesamaan dan perbedaan antara kejadian 1963 yang dahsyat dan peristiwa pada 2018. Ahli dan peneliti gunung api dari Institut Teknologi Bandung Mirzam Abdurrachman mengatakan kesamaan letusan dulu dan sekarang diawali erupsi atau 'batuk-batuk' selama kurun waktu sekitar setahun.

Baca: Dua Gempa Iringi Erupsi Gunung Agung Bali

"Tentu masyarakat Bali mulai khawatir karena durasi satu tahun ini mengingatkan kembali pada kejadian (erupsi) 1963," kata Mirzam, Selasa, 3 Juli 2018.

Sebelum Gunung Agung mulai memperlihatkan aktivitasnya di akhir 2017, letusan besar sebelumnya tercatat pada 1963 atau sekitar 54 tahun lalu. Akankah kejadian 1963 berulang?

"Jawabannya bisa ya dan tidak, dengan probabilistik dan tingkat keyakinan tertentu," kata Mirzam.

Letusan Gunung Agung sebelum 1963 tercatat pada 1843. Artinya gunung api ini memerlukan waktu 120 tahun untuk menghimpun energi sehingga terjadi letusan besar seperti pada 1963.

Advertising
Advertising

Adapun sejak letusan 1963 hingga sekarang, jedanya sekitar 54-55 tahun. Jumlah itu kurang dari setengah waktu kejadian sebelumnya dengan jeda 120 tahun. "Secara statistik peluangnya untuk meletus besar (sekarang) seperti 1963 kecil sekali," kata Mirzam.

Besarnya energi letusan Gunung Agung 1963 ditaksir setara dengan sekitar 10 kali energi letusan Gunung Merapi pada 2010.

Selain itu, Gunung Agung tercatat memberikan semacam tanda sebelum letusan besar. Pendahuluannya berupa letusan efusif yang mengalirkan lelehan lava dari kepundan gunung berketinggian puncak 3.000-an meter dari permukaan laut (mdpl) itu.

Pertanda alam yang digabungkan dengan pendekatan ilmiah diharapkan bisa untuk mengantisipasi dampak letusan tanpa menimbulkan kepanikan dan korban jiwa.

Mengacu pada skala letusan gunung api (Volcanic Explosivity Index), kata Mirzam, letusan Gunung Agung 1963 berada di skala 5 dari maksimal 8. Di Indonesia hanya beberapa gunung yang tercatat memiliki VEI lebih dari 5, yaitu Krakatau skala 6, Tambora level 7 dan letusan Gunung Toba yang sempurna di level tertinggi. "Letusan Gunung Agung sekarang level VEI-nya sekitar 2," kata dia.

Semakin tinggi skala nilai VEI suatu gunung api, frekuensi letusannya tergolong semakin jarang dan berlaku sebaliknya. "Maka jika suatu gunung api aktif banyak aktivitasnya per tahun itu bagus. Artinya kemungkinan letusan besar akan terjadi semakin kecil," kata Mirzam.

Simak artikel lainnya tentang erupsi Gunung Agung Bali di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

42 hari lalu

61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

Erupsi Gunung Agung di Bali menewaskan ribuan nyawa dan abu vulkaniknya sampai ke Greenland pada 16 Maret 1963. Ini kilas balik bencana alam itu.

Baca Selengkapnya

Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman

29 September 2023

Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman

Lereng Gunung Agung terbakar pada Kamis, 28 September 2023. BPNB mengungkapkan kendala pemadaman.

Baca Selengkapnya

Penjualan Terakhir Toko Buku Gunung Agung Kwitang: Berjam-jam Antre di Pintu Masuk dan Kasir

31 Agustus 2023

Penjualan Terakhir Toko Buku Gunung Agung Kwitang: Berjam-jam Antre di Pintu Masuk dan Kasir

Gerbang masuk gedung Toko Gunung Agung Kwitang sudah ditutup sejak pukul 15 karena pengunjung membeludak.

Baca Selengkapnya

Pura Lempuyang Ditutup 2-6 Agustus 2023, Salah Satu Pura Paling Dihormati di Bali

30 Juli 2023

Pura Lempuyang Ditutup 2-6 Agustus 2023, Salah Satu Pura Paling Dihormati di Bali

Pura Lempuyang akan ditutup pada 2 - 6 Agustus 2023, karena akan diadakan upacara Pujawali. Begini profil salah satu pura yang dihormati di Bali.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Larangan Pendakian Gunung di Bali, Tak Hanya untuk Turis Asing

6 Juni 2023

Fakta-fakta Larangan Pendakian Gunung di Bali, Tak Hanya untuk Turis Asing

Larangan pendakian gunung di Bali juga berlaku untuk turis lokal

Baca Selengkapnya

Gubernur Bali Wayan Koster Larang Pendakian Gunung, Ini 4 Gunung Favorit Wisatawan di Pulau Dewata

4 Juni 2023

Gubernur Bali Wayan Koster Larang Pendakian Gunung, Ini 4 Gunung Favorit Wisatawan di Pulau Dewata

Gubernur Bali I Wayan Koster menetapkan larangan pendakian gunung untuk wisata. Apa alasannya? Berikut 4 gunung favorit wisatawan di Bali.

Baca Selengkapnya

Bantah Berikan Info Sesat PHK Toko Gunung Agung, Serikat Pekerja Minta Direksi Penuhi Hak Pegawai

26 Mei 2023

Bantah Berikan Info Sesat PHK Toko Gunung Agung, Serikat Pekerja Minta Direksi Penuhi Hak Pegawai

Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia membantah memberikan informasi menyesatkan ihwal pemutusan hubungan kerja atau PHK massal dan sepihak di Toko Buku Gunung Agung.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Kabar Toko Gunung Agung Bangkrut, Ketua Umum Apindo: Tak Bisa Dihindari, Tren Toko Buku Menurun

24 Mei 2023

Tanggapi Kabar Toko Gunung Agung Bangkrut, Ketua Umum Apindo: Tak Bisa Dihindari, Tren Toko Buku Menurun

Toko Buku Gunung Agung melakukan penutupan secara bertahap dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Toko Buku Gunung Agung Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan, Aspek: Hanya Dapat Kompensasi Satu Kali Gaji

21 Mei 2023

Toko Buku Gunung Agung Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan, Aspek: Hanya Dapat Kompensasi Satu Kali Gaji

Aspek Indonesia mendapatkan laporan pengaduan dan permohonan advokasi kasus PHK sepihak dan massal di PT GA Tiga Belas atau dikenal Toko Buku Gunung Agung.

Baca Selengkapnya

WNA Rusia Berfoto Tak Senonoh di Gunung Agung Bali, Jalani Sanksi Adat dan Dideportasi

6 April 2023

WNA Rusia Berfoto Tak Senonoh di Gunung Agung Bali, Jalani Sanksi Adat dan Dideportasi

Perbuatan melanggar hukum WNA Rusia itu diketahui setelah fotonya menjadi viral di media sosial.

Baca Selengkapnya