Ini Kampus Para Presiden Indonesia: Sukarno Hingga Jokowi
Reporter
Non Koresponden
Editor
Amri Mahbub
Rabu, 11 Juli 2018 10:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Membicarakan dunia kampus seakan tidak ada habisnya, tanpa terkecuali para Presiden Indonesia, dari Sukarno hingga Jokowi. Belum lama ini hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) baru saja diumumkan.
Bagi mereka yang lulus, maka akan berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi di bangku kuliah. Merupakan suatu kebanggan tersendiri diterima di perguruan tinggi negeri, terlebih kampus tempat para Presiden Indonesia mengenyam pendidikan.
Baca juga: Ada Pensiunan TNI Sampai Politikus, Siapa Cawapres Jokowi?
1. Sukarno
Soekarno berkuliah di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung atau ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil pada 1921. Setelah berkuliah selama dua bulan, dia keluar, namun pada tahun 1922 mendaftar kembali dan lulus pada 1926.
Sukarno meraih gelar insinyur insinyur pada 3 Juli 1926 di acara Dies Natalis ke-6 TH Bandung setelah dinyatakan lulus ujian insinyur tanggal 25 Mei 1926.
2. BJ Habibie
Habibie belajar teknik mesin di Fakultas Teknik ITB pada 1954. Saat itu, ITB masih bernama Universitas Indonesia Bandung.
Pada 1955–1965 ia melanjutkan studi teknik penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen (RWTH), Jerman Barat. Ia menerima gelar diplom ingenieur pada 1960 dan gelar doktor ingenieur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.
Baca juga: Hoax BJ Habibie Meninggal: Bukan Hanya Sekali, Cek Faktanya
3. Abdurrahman Wahid
Presiden yang kerap dipanggil Gus Dur ini berkuliah di Studi Islam Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir. Ia mendapatkan beasiswa dari Kementrian Agama untuk belajar di sana pada 1963. Namun, pada 1966 ia diberitahu harus mengulang belajar. Gus Dur akhirnya berkuliah di Universitas Baghdad dan lulus pada 1970.
4. Megawati
Presiden perempuan pertama negara ini sempat berkuliah di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung pada 1965-1967 dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Jakarta pada 1970-1972, namun tidak menyelesaikan pendidikannya di dua kampus tersebut.
Selain menerima gelar doktor kehormatan dari Unpad pada 2016, Megawati juga menerima gelar yang sama dari Universitas Waseda, Tokyo, Jepang, Korea Maritime and Ocean University, Moscow State Institute of International Relation. Dan yang terakhir, gelar doktor kehormatan di bidang politik pendidikan diterimanya dari Universitas Negeri Padang pada 27 September 2017
Baca juga: Megawati: Cawapres Jokowi Diumumkan saat Cuaca Cerah
5. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Meski seorang prajurit TNI, tapi SBY pernah mengenyam pendidikan perguruan tinggi. Tepatnya saat dia mengambil gelar doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2004.
Selama menjadi prajurit, SBY menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) pada 1973, American Language Course, Lackland, Texas, Amerika Serikat pada 1976, Airbone and Ranger Course, Fort Benning, Amerika Serikat pada 1976, dan Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, Amerika Serikat pada 1982-1983.
6. Joko Widodo
Presiden ketujuh Indonesia ini berkuliah di jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada pada 1980 dan lulus pada tahun 1985. Ilmu yang ia dapatkan selama kuliah menuntunnya untuk membuka usaha di bidang meubel bernama CV Roda Jati.
Baca juga: Cawapres Jokowi Diprediksi dari Kalangan Religius dan Non-Partai
Simak info menarik lainnya tentang perguruan tinggi dan kabar terbaru dari Jokowi hanya di Tempo.co.
MUHAMMAD ABI MULYA | AMB