Peneliti ITB Tanam Stevia di Ciwidey, Bisa 12 Kali Panen Setahun

Rabu, 11 Juli 2018 07:52 WIB

Tim ITB berhasil menanam stevia di Ciwidey dan mengolahnya menjadi pemanis alami. Kredit: Medical News Today

TEMPO.CO, Bandung - Tim dosen dan peneliti dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) telah berhasil menanam stevia di daerah Ciwidey, Kabupaten Bandung. Dalam setahun, tanaman Stevia bisa dua belas kali dipanen. Mereka mengolah senyawa glikosida steviol (GS) dari daun manis tanaman stevia menjadi gula jenis baru yang non-kalori.

Baca: Tim Dosen ITB Olah Daun Manis Stevia Jadi Gula Non-Kalori

Tim peneliti berasal dari Sekolah Farmasi ITB, terdiri dari Rahmana Emran Kartasasmita, Elfahmi, Muhammad Insanu, dan As’ari Nawawi. Menurut Rahmana, rintisan riset di laboratorium sejak 2012 dan mulai 2015 di lapangan.

Tim peneliti menginginkan pemanis alami GS ini dapat diproduksi di Indonesia. Mengutip dari laman itb.ac.id, senyawa glikosida steviol merupakan pemanis intensitas tinggi. Sedikit saja sudah mampu memberikan rasa manis yang memadai.

"Tanaman stevia sebagai bahan bakunya cocok ditanam di Indonesia khususnya di daerah Ciwidey,” kata Emran di kampus ITB, Senin, 9 Juli 2018.

Menurut Emran, per hektare lahan bisa ditanami sekitar 50 ribu bibit tanaman stevia. Kapasitas produksinya menghasilkan 12 ton daun basah per tahun. Dengan 12 kali panen, mereka bisa mendapatkan 1,2 ton daun kering.

Advertising
Advertising

Berdasarkan hasil analisa, kandungan total GS dari dalam daun stevia kering minimal sekitar 10 persen. Dari 1,2 ton daun kering itu, dalam setahun bisa menghasilkan 120 kilogram gula non-kalori.

Kini perkiraan kebutuhan tahunan stevia di Indonesia sekitar 350 ton stevia per tahun. Pemenuhan 10 persen dari kebutuhan itu atau 35 ton pertahun memerlukan lahan seluas 292 hektar.

Emran mengatakan banyak lahan di daerah Ciwidey yang bisa disewa. Saat ini di sana sudah ada tanaman stevia. Namun karena belum ada industri yang membutuhkan tanaman stevia dalam kuantitas besar, petani belum tertarik untuk menanam pada lahan yang luas.

Daun stevia yang dihasilkan dari lahan yang ada saat ini, baru dikeringkan dan dijual sebagai daun stevia kering oleh petani. Tim mengolah daun kering stevia itu dengan cara ekstraksi agar menghasilkan senyawa gula super manis.

Simak artikel lain tentang ITB dan stevia di kanal Tekno Tempo.co

Berita terkait

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

12 jam lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

1 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

3 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

3 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

3 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

3 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

3 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

4 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya