Gempa Lombok, BMKG: Pulau Dikepung Sepasang Zona Gempa

Selasa, 31 Juli 2018 06:30 WIB

Warga melintasi rumah-rumah yang rusak akibat gempa bumi di Desa Sajang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Senin, 30 Juli 2018. Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter pada Minggu, 29 Juli lalu, itu telah mengakibatkan 15 orang meninggal dan 162 luka-luka. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa Lombok terjadi karena kawasan itu merupakan daerah rawan gempa. "Secara tektonik Lombok memang kawasan seismik (kegempaan) aktif," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, Senin, 30 Juli 2018.

Baca juga: Jokowi Janjikan Rp 50 Juta kepada Korban Gempa Lombok

Dalam keterangan tertulis, dia menjelaskan bahwa Lombok berpotensi diguncang gempa karena terletak di antara dua pembangkit gempa dari selatan dan utara.

Dari selatan terdapat zona subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Pulau Lombok. "Sedangkan dari utara terdapat struktur geologi Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrusting)," ujarnya.

Jalur Sesar Naik Flores memanjang dari Laut Bali ke timur hingga Laut Flores. Jalur itu berada sangat dekat dengan Pulau Lombok.

Advertising
Advertising

Berdasarkan peta aktivitas kegempaan atau seismisitas, seluruh Pulau Lombok banyak memiliki sebaran titik episenter atau sumber gempa. Artinya menurut Daryono, banyak aktivitas gempa di wilayah ini.

Meskipun kedalaman sumber gempa dan magnitudonya bervariasi, tampak jelas wilayah Lombok tergolong kawasan aktif gempa. Selain dari subduksi lempeng dan Sesar Naik Flores ada sesar lokal di Pulau Lombok dan sekitarnya.

Gempa tektonik bermagnitudo 6,4 kembali mengguncang Lombok, juga Bali dan Sumbawa pada Ahad, 29 Juli 2018, sekitar pukul 05.47 WIB. Sumber gempa berlokasi di darat pada jarak 47 kilometer arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24 kilometer.

Sejak terjadi gempa utama Minggu pagi, 29 Juli 2018, hingga Senin malam, 30 Juli 2018, pukul 19.00 WIB, BMKG mencatat sudah terjadi 303 kali gempa susulan.

BMKG menyatakan gempa itu tergolong dangkal. Penyebabnya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Pembangkitnya deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Baca: BMKG Sebut Peluruhan Gempa Lombok Bisa Terjadi dalam Beberapa Pekan

Beberapa gempa besar yang melanda Lombok berdasarkan riwayatnya, seperti gempa disertai tsunami Labuantereng, Lombok, 25 Juli 1856. Kemudian Gempa Lombok pada 10 April 1978 dengan magnitudo 6,7 merusak banyak rumah. Begitu pula saat gempa 21 Mei 1979 dengan magnitudo 5,7.

Dalam hitungan hari, gempa kembali muncul dengan kekuatan yang naik. Pada 30 Mei 1979 lindu bermagnitudo 6,1 selain banyak merusak rumah, tercatat menewaskan 37 orang.

Gempa Lombok terulang pada 20 Oktober 1979 yang bermagnitudo 6,0. Kemudian pada 1 Januari 2000, lindu bermagnitudo 6,1 tercatat merusak 2.000 rumah. Gempa berikutnya yang bermagnitudo 5,4 pada pada 22 Juni 2013 M=5,4 kembali membuat banyak rumah warga rusak.

Berita terkait

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

4 jam lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

5 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

6 jam lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

22 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

1 hari lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

1 hari lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya