BPPT Siap Dukung Teknologi Pengadaan Mobil Listrik
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Erwin Prima
Rabu, 1 Agustus 2018 09:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendukung komitmen pemerintah dalam mengembangkan mobil listrik.
Baca: Luhut Minta Industri Mobil Listrik di Bekasi-Karawang-Purwakarta
Kepala BPPT Unggul Priyanto menjelaskan bahwa BPPT akan lebih intensif untuk melakukan kaji terap, khususnya pengadaan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) atau pengisi daya baterai.
"BPPT siap mendukung aspek teknologi terkait Pencanangan Mobil Listrik, tapi diperlukan kajian terkait komersialisasi, kematangan teknologi, regulasi dan kesiapan infrastruktur serta jaringan listrik nasional untuk mendukung komersialisasi mobil listrik," ujar Unggul dalam keterangan yang diterima Tempo, Selasa, 31 Juli 2018.
Pencanangan mobil listrik merupakan program nasional pemerintahan Presiden Jokowi. Menurut Unggul, mobil listrik merupakan kendaraan yang sesuai untuk masa depan. Indonesia, kata dia, jangan sampai hanya menjadi penonton saja.
BPPT berupaya melakukan kaji terap teknologi mobil listrik agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton adanya mobil listrik. Namun, Unggul berujar, Indonesia dapat memproduksi bukan saja kendaraannya, tapi juga termasuk baterai bersama dengan SPLU-nya.
"Untuk mencapai cita-cita itu, dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak untuk mendukung mobil listrik. Selain itu diperlukan juga kebijakan yang lebih mendorong industri otomotif di Indonesia agar berinvestasi dengan memproduksi mobil listrik, seperti dengan adanya insentif," kata Unggul.
BPPT telah bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, guna mendukung kemajuan dalam pengembangan mobil listrik di Indonesia. Mengenai kesiapan, Unggul menyatakan bahwa, BPPT siap mengembangkan dan melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi mobil listrik.
"Intinya kami fokuskan inovasi ini bisa masuk ke industri, yakni motor listrik, baterai dan manufaktur komponen lainnya dapat melibatkan industri dalam negeri. Hal ini menjadi kunci dalam pengoperasian mobil listrik," tambah Unggul.
"Kami terus mengembangkan berbagai purwarupa moda transportasi listrik, mulai dari motor, trolley bus, juga mobil listrik. Diharapkan regulasi pendukung riset harus disusun mulai sekarang, untuk memuluskan pengembangan mobil listrik," ujarnya.