Setelah 17 Hari Bawa Jasad Anaknya, Paus Orca Akhiri Tur Duka

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Senin, 13 Agustus 2018 20:59 WIB

Induk Orca, yang dikenal sebagai J-35, mendorong anaknya yang mati ke permukaan minggu lalu di lepas pantai Victoria, British Columbia, Kanada. Kredit: Michael Weiss / Center for Whale Research via AP

TEMPO.CO, British Columbia - Setelah membawa bayinya yang sudah tewas setidaknya 17 hari dan mengarungi sejauh 1.600 kilometer, induk paus orca kini telah menunjukkan tanda-tanda kembali normal.

Baca: Perjalanan Pilu Induk Paus Orca

Dia terlihat Sabtu, 11 Agustus 2018, mengejar salmon. Dia tidak lagi membawa bayinya, dan dia terlihat sehat. "Tur dukanya sudah berakhir dan perilakunya sangat lincah," menurut pernyataan di situs web Pusat Penelitian Paus (Center for Whale Research), sebagaimana dikutip NPR akhir pekan lalu.

Peneliti umumnya menyebut induk orca itu sebagai J-35. Dia juga dikenal sebagai Tahlequah, nama yang diberikan sebagai bagian dari mengadopsi program paus di The Whale Museum di San Juan Island Washington.

Pemulihannya penting, bukan hanya untuk kesehatannya sendiri, tetapi untuk kesehatan keluarganya. Mengingat fakta bahwa orcas bergerak dalam kelompok matrilineal, tergantung pada ibu dan nenek, kematian bayi Tahlequah akan membuat putranya yang dewasa dan yang lain dalam bahaya.

Bayi orca itu meninggal hanya 30 menit setelah pertama kali ditemukan oleh pengawas paus pada 24 Juli.

Advertising
Advertising

Sejak anaknya tewas, hal yang tak wajar terjadi. Induk paus orca itu terus-menerus mengikuti jasad anaknya kemana pun ia terombang-ambing. Kadang menyenggol tubuh anaknya itu dengan hidungnya, kadang menyelam sebentar untuk menarik anaknya ketika lepas dari cengkeramannya.

Induk paus itu diamati telah membawa tubuh anaknya dalam tujuh hari sepanjang ratusan kilometer. “Itu adalah perjalanan kesedihan yang sangat tragis,” ujar Ken Balcomb, pendiri Center for Whale Research, 31 Juli lalu.

Sebagai bagian dari Survei Orca, Balcomb dan rekan-rekannya telah menghabiskan 42 tahun untuk mengidentifikasi dan memantau setiap populasi paus pembunuh orca. Dalam pengidentifikasiannya, J-35 adalah nama yang digunakan untuk menandai induk paus yang sedang berkabung itu.

“Dia adalah ikan paus yang normal dan menyenangkan. Dia berusia 20 tahun dan memiliki seorang putra berusia 8 tahun,” ujar Jenny Atkinson, Direktur Eksekutif dari Museum Paus.

Atkinson menyebut bahwa sebelumnya J-35 atau yang sering dipanggil Tahlequah memiliki anak yang menjadi kakak bagi bayi perempuannya yang mati.

Atkinson mengatakan bahwa tidak jarang orca itu membawa bayinya yang mati selama beberapa jam, bahkan seharian. Balcomb melaporkan adanya orca yang melakukan hal tersebut selama seminggu pada 1960-an. Namun, tidak ada lagi kejadian membawa bayi mati sampai kurun waktu satu minggu selama puluhan tahun.

“Saya melihat bahwa dia (J-35) cukup menyadari bahwa ada sesuatu yang sangat salah, bahwa bayinya tidak berperilaku seperti seharusnya, dan dia sangat menderita dengan hal tersebut dan meningkat ke level kesedihan,” ujar antropologis Barbaba J. King.

Terdaftar sebagai spesies yang terancam punah selama lebih dari satu dekade, paus orca tidak memiliki kehamilan yang sukses dalam tiga tahun terakhir. Hal tersebut ditelusuri dengan berkurangnya sumber makanan mereka, yaitu Salmon Chinook yang juga masuk ke dalam spesies yang terancam punah.

NATIONAL PUBLIC RADIO | THE GUARDIAN | FARAH DIBAJ

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

8 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

10 Fakta tentang Orca si Paus Pembunuh

19 Januari 2024

10 Fakta tentang Orca si Paus Pembunuh

Orca adalah satu-satunya mamalia selain manusia yang diketahui mengalami masa pasca-reproduksi (menopause) yang panjang.

Baca Selengkapnya

Destinasi Ekowisata dengan Pemandangan Misterius

10 Desember 2023

Destinasi Ekowisata dengan Pemandangan Misterius

Whale Bone Alley sebagai destinasi ekowisata di Chukotka, Rusia untuk wisatawan yang suka adrenalin ekstrem dan menantang

Baca Selengkapnya

Pertama dalam Sejarah, Paus Akan Hadiri KTT Iklim COP28 di Dubai Uni Emirat Arab

2 November 2023

Pertama dalam Sejarah, Paus Akan Hadiri KTT Iklim COP28 di Dubai Uni Emirat Arab

Paus Fransiskus mengatakan akan menghadiri KTT iklim COP28 di Dubai, yang pertama kali dilakukan oleh Paus.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Serukan Pemimpin Katolik Kesampingkan Politik

5 Oktober 2023

Paus Fransiskus Serukan Pemimpin Katolik Kesampingkan Politik

Paus Fransiskus menyerukan para pemimpin Katolik untuk mengesampingkan politik dan berupaya membuat Gereja lebih ramah bagi semua orang

Baca Selengkapnya

Pria di Australia Tewas Setelah Perahu Ditabrak Ikan Paus

30 September 2023

Pria di Australia Tewas Setelah Perahu Ditabrak Ikan Paus

Seorang pria di Australia tewas dan satu lainnya dirawat di rumah sakit setelah perahu yang ditumpanginya terbalik akibat ditabrak ikan paus.

Baca Selengkapnya

Paus Dilecehkan Capres Argentina, Pastor Buenos Aires Gelar Misa

7 September 2023

Paus Dilecehkan Capres Argentina, Pastor Buenos Aires Gelar Misa

Sejumlah pastor dari distrik miskin di Buenos Aires mengadakan misa untuk mendukung Paus Fransiskus yang dilecehkan calon presiden Argentina Milei

Baca Selengkapnya

Paus Bicara soal Sejarah Rusia: Dipuji Kremlin, Disesalkan Ukraina

30 Agustus 2023

Paus Bicara soal Sejarah Rusia: Dipuji Kremlin, Disesalkan Ukraina

Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus belum lama ini membuat pernyataan yang mendesak generasi muda Rusia mengingat masa lalu negara itu, yang dianggapnya memiliki warisan kaya.

Baca Selengkapnya

Profil Vatikan, Negara dengan Jumlah Penduduk Paling Sedikit di Dunia

5 Agustus 2023

Profil Vatikan, Negara dengan Jumlah Penduduk Paling Sedikit di Dunia

Vatikan adalah negara dengan jumlah penduduk paling sedikit di dunia. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Perahu Layar Ditabrak Paus di Samudera Pasifik, 8 Warga Denmark Diselamatkan

22 Juni 2023

Perahu Layar Ditabrak Paus di Samudera Pasifik, 8 Warga Denmark Diselamatkan

Delapan orang Denmark yang perahu layarnya terbalik di Samudra Pasifik setelah bertabrakan dengan satu atau dua paus, diselamatkan.

Baca Selengkapnya