Kepala Bappenas: Hilangkan Perseteruan Peneliti vs Dosen

Editor

Amri Mahbub

Jumat, 24 Agustus 2018 09:05 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) mengikuti rapat tentang evaluasi Tingkat Komponen Dalam Negeri di Kantor Presiden, Jakarta, 1 Agustus 2017. Dalam arahannya, Presiden menyinggung tentang tingkat komponen dalam negeri (TKDN). ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) Bambang Brodjonegoro menyinggung adanya perselisihan antara dosen dan peneliti di Indonesia. Menurut dia, perselisihan ini sangat tidak produktif.

Baca juga: Kepala Bappenas Ungkap Peran BPPT dalam Revolusi Industri 4.0

"Kami masih meilhat diskusi yang menurut saya kurang produktif. Diskusi yang intinya cuma ribut antara peneliti dan dosen," ujar dia, pada saat perayaan ulang tahun Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi di Gedung BPPT, Kamis, 23 Agustus 2018.

Ia menjelaskan perselisihan itu berbentuk diskusi-diskusi yang menghambat kemajuan ilmu teknologi di Indonesia. Banyak dosen yang menganggap bahwa peneliti tidak pantas diberi gelar profesor karena tidak berasal dari perguruan tinggi. Sebalinya, banyak peneliti yang menganggap dosen tidak pantas disebut peneliti.

Baca juga: Bappenas Pesimistis Pertumbuhan Ekonomi 5,27 Persen Tercapai

Advertising
Advertising

"Itu diskusi yang sangat tidak produktif," ujar Bambang. Dia mengatakan bahwa perdebatan semacam ini akan menimbulkan kesan Indonesia sudah kebanjiran peneliti yang andal, sehingga merasa perlu melakukan rasionalisasi peneliti.

"Dan hal itu sama sekali tidak benar. Peneliti di Indonesia jumlahnya masih sedikit terutama peneliti yang berkualitas, yang mau mendedikasikan sebagian besar waktunya. Jadi jangan diskriminatif. Semua orang yang mempunyai keahlian penelitian harus diakomodir," ujar dia.

Bambang menjelaskan bahwa inovasi itu tidak murni ranah dari peneliti. Inovasi bisa datang dari mana saja, bahkan dari anak SMA sekalipun. Ia kemudian memberi contoh Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia yang tidak mendapatkan gelar sarjana dari kampusnya.

Baca juga: Kepala Bappenas Ajak Turki Investasi Infrastruktur di Indonesia

Menurut Bambang, untuk meningkatkan kemajuan teknologi dan ekonomi maka fenomena dosen versus peneliti harus dihapuskan. "Jadi mohon tinggalkan egoisme profesi, egoisme sektoral. Kita tidak bicara bagaimana kelangsungan profesi, tapi yang kita hadapi adalah keberlangsungan Indonesia dalam persaingan teknologi," kata Bambang.

Baca juga: Rokok Jadi Faktor Pengaruhi Kemiskinan, Ini Kata Bappenas

Simak kabar terbaru dari Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro hanya di Tempo.co.

M. ISA | AMB

Berita terkait

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

18 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

24 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

24 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

27 hari lalu

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.

Baca Selengkapnya

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

35 hari lalu

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

Heru Budi menyebut Kepulauan Seribu cocok jadi food estate alias lumbung pangan di DKI Jakarta. Berikut hal yang bakal dilakukan Pj Gubernur DKI itu.

Baca Selengkapnya

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

36 hari lalu

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Tahun Ini, Bappenas: Sudah Sesuai RPJMN

36 hari lalu

Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Tahun Ini, Bappenas: Sudah Sesuai RPJMN

Bappenas sebut penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan tahun ini sudah sesuai dengan rencana pembangunan.

Baca Selengkapnya

PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

38 hari lalu

PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

PBB meluncurkan "Those Not Left Behind", buku berisi 22 kisah nyata tentang upaya mencapai SDGs.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

39 hari lalu

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan lahan di Kepulauan Seribu cocok dipakai sebagai food estate bagi DKI Jakarta pada 2025.

Baca Selengkapnya

Alasan Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Bappenas: Mencontoh Negara Maju

47 hari lalu

Alasan Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Bappenas: Mencontoh Negara Maju

Bappenas menyebut bahwa program makan siang gratis mencontoh kebijakan yang sudah ada di sejumlah negara berpendidikan maju.

Baca Selengkapnya