2 Segmen Sesar Flores Masih Kosong Gempa Besar, BMKG: Artinya...

Senin, 27 Agustus 2018 12:05 WIB

Ilustrasi gempa. abcnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sesar Naik Flores yang memanjang di utara Bali hingga Flores terbagi menjadi beberapa segmen. Sebagian segmen telah pecah menjadi gempa kuat. Dimulai dari Bali ke timur, tapi masih ada dua segmen yang diwaspadai berpotensi menimbulkan gempa kuat seperti di Lombok.

Baca juga: Gempa Ganda dari Sesar Flores

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Pengingatan Dini Tsunami BMKG Daryono menyebutkan masih ada segmen Sesar Naik Flores yang masih kosong gempa besar. “Segmen antara Lombok dan Bima, serta segmen antara Bima dan Flores,” katanya Ahad, 26 Agustus 2018.

Mengacu catatan sejarah zona Lombok-Bima, belum ada catatan gempa kuat. Semua pihak patut waspada karena kapan terjadinya tidak ada yang tahu. Selain upaya mitigasi yang kuat, masyarakat perlu edukasi gempa dan bahayanya.

Baca juga: Pakar LIPI: Sumber Gempa Lombok Satu Sesar, Beda Segmen

Advertising
Advertising

Sebelum kejadian Gempa Lombok yang menghasilkan serangkaian gempa kuat, ujar Daryono, semua pulau dekat Sesar Naik Flores sudah kebagian lindu kuat. “Sumbawa sudah, Flores, Bali, yang belum kebagian Lombok,” ujarnya. Diperkirakan tabungan energi Gempa Lombok terkumpul sejak 1800-an.

Laju pergeseran Sesar Naik Flores berdasarkan data dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017 tergolong aktif. Segmen sesar paling barat yaitu Segmen Bali melaju hampir 7 milimeter per tahun dengan magnitudo gempa maksimal 7,4. Segmen Lombok-Sumbawa dengan laju pergeseran lebih cepat yaitu hampir 10 milimeter per tahun, berkekuatan magnitudo maksimal 8,0.

Segmen Sesar Naik Flores Barat melaju 11,6 milimeter per tahun dengan magnitudo maksimal 7,5. Kondisi serupa pada segmen Sesar Naik Flores Tengah. Sementara Sesar Naik Flores Timur berlaju pergeseran 5,6 milimeter per tahun dengan magnitudo maksimal 7,5.

Baca juga: Gempa Lombok, PVMBG Temukan Sesar Baru

Merunut riwayat kegempaan Sesar Naik Flores, kata Daryono, catatan tertua menyebutkan gempa yang memicu tsunami di Buleleng Bali pada 22 November 1815 diperkirakan bermagnitudo 7,0. Kemudian, gempa dan tsunami melanda Bali utara, Lombok, dan Bima, pada 8 November 1818.

Berselang dua tahun kemudian, pada 29 Desember 1820 gempa dan tsunami di Bima kemudian terulang lagi pada 5 Maret 1836. Gempa kuat yang diperkirakan bermagnitudo 7,5 di Bima terjadi pada 28 November 1836.

Sejarah juga mencatat gempa diperkirakan bermagnitudo 7,0 memicu tsunami di Bali dan Lombok pada 13 Mei 1857. Kemudian lindu kuat bermagnitudo 6,6 mengguncang Seririt Bali pada Juli 1976, merusak 67.419 rumah dan menewaskan 559 orang. Lalau Gempa Flores 12 Desember 1992 bermagnitudo 7,8 memicu tsunami dan merenggut nyawa 2.500 orang.

Baca juga: Gempa Guncang Padang dan Painan, Dipicu Sesar Mentawai

Simak artikel menarik lainnya tentang sesar dan gempa Lombok hanya di kanal Tekno Tempo.co

Berita terkait

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

1 jam lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

3 jam lalu

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.

Baca Selengkapnya

Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

4 jam lalu

Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus memantau dampak gempa di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

5 jam lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

6 jam lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

10 jam lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

10 jam lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

13 jam lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

13 jam lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

13 jam lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya