Inilah Asal Usul Bau Hujan

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Senin, 3 September 2018 11:58 WIB

Ilustrasi hujan. Nationalpost.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika tetes pertama dari hujan musim panas jatuh ke tanah yang panas dan kering, apakah Anda pernah memperhatikan bau yang khas?

Baca: BMKG: Belokan Angin Picu Hujan di Yogyakarta
Baca: BMKG: Hujan Turun di Jawa Barat Bukan Tanda Akhir Kemarau

Tentu saja hujan itu sendiri tidak memiliki aroma. Tapi beberapa saat sebelum hujan, bau "tanah" yang dikenal sebagai petrichor menyerap ke udara. Orang-orang menyebutnya aroma musky yang segar, menyenangkan.

Bau ini sebenarnya berasal dari pelembab tanah. Para ilmuwan Australia pertama kali mendokumentasikan proses pembentukan petrichor pada tahun 1964 dan para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology lebih lanjut mempelajari mekanisme proses ini pada tahun 2010-an.

Petrichor adalah kombinasi dari senyawa kimia yang harum. Beberapa berasal dari minyak yang dibuat oleh tanaman. Kontributor utama petrichor adalah actinobacteria. Mikroorganisme kecil ini dapat ditemukan di daerah pedesaan dan perkotaan serta di lingkungan laut.

Mikroorganisme ini menguraikan materi organik yang mati atau membusuk menjadi senyawa kimia sederhana yang kemudian dapat menjadi nutrisi untuk mengembangkan tanaman dan organisme lain.

Hasil sampingan dari aktivitas mereka adalah senyawa organik yang disebut geosmin yang berkontribusi pada aroma petrichor. Geosmin adalah sejenis alkohol, seperti alkohol gosok.

Advertising
Advertising

Molekul alkohol cenderung memiliki aroma yang kuat, tetapi struktur kimia yang kompleks dari geosmin membuatnya sangat terasa oleh manusia bahkan pada tingkat yang sangat rendah. Hidung kita dapat mendeteksi hanya beberapa bagian geosmin per triliun molekul udara.

Selama periode kekeringan berkepanjangan ketika belum ada hujan selama beberapa hari, laju aktivitas penguraian actinobacteria melambat. Tepat sebelum peristiwa hujan, udara menjadi lebih lembab dan tanah mulai lembab. Proses ini membantu mempercepat aktivitas actinobacteria dan semakin banyak geosmin terbentuk.

Ketika tetesan hujan jatuh ke tanah, terutama permukaan berpori seperti tanah yang gembur atau beton kasar, mereka akan memercik dan mengeluarkan partikel-partikel kecil yang disebut aerosol.

Geosmin dan senyawa petrichor lain yang mungkin ada di tanah atau dilarutkan dalam rintik hujan dilepaskan dalam bentuk aerosol dan dibawa oleh angin ke daerah sekitarnya. Jika curah hujan cukup tinggi, aroma petrichor dapat bergerak dengan cepat melawan arah angin dan memperingatkan orang bahwa hujan akan segera turun.

Bau akhirnya hilang setelah hujan berlalu dan tanah mulai kering. Ini membuat actinobacteria terbaring menunggu - siap membantu kita mengetahui kapan hujan akan turun lagi.

THECONVERSATION | EARTHSKY

Berita terkait

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

21 jam lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

1 hari lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

2 hari lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

2 hari lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

4 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

5 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

5 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

7 hari lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

8 hari lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya