Skandal Data, 26 Persen Orang Amerika Hapus Akun Facebook

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Kamis, 6 September 2018 14:32 WIB

Logo facebook. REUTERS/Philippe Wojazer/File Photo

TEMPO.CO, San Francisco - Sebuah penelitian Pew Research baru menyurvei pengguna Facebook untuk mengukur aktivitas mereka di situs itu selama 12 bulan. Hasilnya menunjukkan skandal privasi data Facebook telah berdampak pada pengguna media sosial itu, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, 5 September 2018.

Baca:
Fitur Facebook Watch Kini Hadir Secara Global, Apa Fungsinya?
Facebook Beri Pelatihan Digital pada 15 Ribu UKM Indonesia

Penelitian menemukan sebagian besar populasi telah memperpanjang jeda dari Facebook, sementara 26 persen telah menghapus aplikasi itu sepenuhnya.

Untuk riset ini, peneliti melakukan jajak pendapat terhadap 4.594 orang dewasa Amerika Serikat antara 29 Mei dan 11 Juni.

Dari responden tersebut, 54 persen di antaranya mengatakan mengubah pengaturan privasi mereka, sementara 42 persen telah berhenti dari situs itu. Secara keseluruhan, 74 persen dari responden tersebut telah mengambil setidaknya satu dari tindakan tersebut selama 12 bulan terakhir.

Menariknya, Pew menemukan jawaban responden sangat berbeda, bergantung pada usia mereka. Peneliti menemukan pengguna yang lebih muda jauh lebih mungkin mengubah pengaturan privasi atau menghapus aplikasi Facebook dari telepon selulernya dibanding pengguna yang lebih tua.

Advertising
Advertising

Sebanyak 44 persen pengguna berusia 18-29 tahun telah menghapus aplikasi Facebook dari ponselnya, sementara pada pengguna berusia 65 dan lebih tua hanya 12 persen.

Selain itu, hanya sepertiga pengguna Facebook yang berusia 65 tahun dan yang lebih tua telah mengubah pengaturan privasi mereka dibanding 64 persen pengguna yang lebih muda.

Angka serupa juga muncul tahun lalu untuk orang dewasa dan pengguna yang lebih muda berhenti dari Facebook.

Temuan itu muncul seusai skandal Cambridge Analytica, yang mengguncang Facebook awal tahun ini.

Pada Maret lalu ditemukan lebih dari 87 juta data pengguna tanpa sadar telah dipanen lembaga riset yang berafiliasi dengan Trump, Cambridge Analytica.

Peristiwa ini memicu pengawasan ketat tentang bagaimana Facebook dan raksasa Silicon Valley lain mengelola dan mengamankan data pribadi pengguna. CEO Facebook Mark Zuckerberg bahkan muncul di depan kongres untuk membahas masalah tersebut.

Perusahaan juga memperkenalkan kontrol privasi yang lebih besar bagi pengguna untuk mengelola data mereka. sementara meluncurkan kebijakan yang lebih ketat untuk pengiklan pihak ketiga di situs yang membatasi jenis data apa yang dapat mereka kumpulkan dari pengguna.

Sebagai bagian dari kontrol privasi baru, Facebook mulai mengizinkan pengguna mengunduh dan meninjau data apa pun yang telah dikumpulkan situs tersebut.

Survei Pew menemukan sekitar sepersepuluh atau sekitar 9 persen pengguna Facebook telah mengunduh data pribadinya di Facebook. Pew menjelaskan, "Meskipun ukuran mereka relatif kecil sebagai bagian dari populasi Facebook, pengguna ini sangat sadar privasi."

“Sekitar setengah dari pengguna yang telah mengunduh data pribadi mereka dari Facebook (47 persen) telah menghapus aplikasi itu dari ponsel mereka, sementara 79 persen telah memilih untuk menyesuaikan pengaturan privasi mereka.”

Sementara itu, Rabu pagi, 5 September, Phone Arena melaporkan COO Facebook Sheryl Sandberg bersaksi di depan Komite Senat tentang intelijen bersama dengan eksekutif lain dari perusahaan media sosial. Sidang diadakan untuk mempelajari bagaimana perusahaan-perusahaan ini menanggapi pengaruh asing di platform mereka.

DAILY MAIL | PHONE ARENA

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

8 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

10 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

11 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

16 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

16 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

17 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya