Tersebar Isu Gempa Besar akan Landa Sukabumi, Begini Faktanya

Minggu, 9 September 2018 09:00 WIB

Ilustrasi gempa bumi. allvoices.com

TEMPO.CO, Bandung - Isu gempa besar tersebar di sebagian warga di Sukabumi, Jawa Barat. Belakangan beredar kabar tak jelas agar warga Sukabumi berhati-hati. Pesan itu dikaitkan bakal adanya gempa berskala 8,0 Skala Richter di Jawa Barat yang entah kapan waktunya.

Baca juga: Rumah Tahan Gempa Rp 15 Juta Mulai Berdiri di Lombok Utara

"Sedang jadi hot news, sedang viral di kalangan awam Sukabumi. Isunya bakal ada gempa lebih dari skala 7," kata Ani Haerani, seorang warga Sukabumi. Karena isu itu katanya ada ibu rumah tangga yang mengemas barang berharga dan sebagian jadi susah tidur.

Dia bersama serombongan warga dari Sukabumi datang langsung menanyakan kebenaran isu tersebut ke Bandung. Mereka berangkat jam dua pagi agar bisa ikut acara Geoseminar yang membahas keaktifan Sesar Lembang di Bandung, Jumat, 6 September 2018. Tujuannya mencari kejelasan soal ancaman gempa besar serta keaktifan Sesar Cimandiri.

Baca juga: California Bangun Jembatan Sensor Gempa, Seperti Apa?

Advertising
Advertising

Seorang pembicara seminar dari Geodesi ITB, Irwan Meilano mengatakan, yang membuat orang jadi panik adalah ketidak tahuan lalu ketika mencari informasi dapat yang salah. Dia mengatakan Sesar Cimandiri tergolong aktif dan perlu diwaspadai, termasuk dampaknya yaitu longsor.

Menurut peneliti gempa di Pusat Survei Geologi Asdani Soehaimi jalur Sesar Cimandiri cukup panjang. "Mulai dari Pelabuhan Ratu, masuk ke selatan Cianjur, Padalarang, lalu ke Lembang," kata dia. Pergerakan sesar Lembang disebutnya tergolong normal, sementara bagian sesar atau patahan di Padalarang termasuk naik pun Sesar Cimandiri.

Baca juga: Mengenal Barrataga, Rumah Tahan Gempa Bikinan dalam Negeri

Berdasarkan buku Peta dan Sumber Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, Sesar Cimandiri terbagi menjadi tiga segmen berarah barat-timur. Bagian paling barat yang dekat Samudera Hindia, pergerakan sesarnya tercatat 0,55 milimeter per tahun. Maksimal besaran gempanya dihitung bermagnitudo 6,7.

Segmen kedua Sesar Cimandiri yang disebut Nyalindung-Cibeber, melaju 0,4 milimeter per tahun. Maksimal besaran gempanya dihitung bermagnitudo 6,5. Segmen terakhir yang melintasi daerah Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat, pergerakan sesarnya 0,1 milimeter per tahun. Maksimal besaran gempanya dihitung bermagnitudo 6,6.

Para ahli gempa di dunia belum ada satu pun yang bisa memprediksikan secara berulang kali dengan pasti, kapan dan di mana suatu gempa akan terjadi.

Baca juga: 2 Segmen Sesar Flores Masih Kosong Gempa Besar, BMKG: Artinya...

Sebelumnya, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Pengingatan Dini Tsunami BMKG Daryono Agustus lalu mengatakan, upaya peramalan gempa sebenarnya telah lama dilakukan di berbagai negara demi menghindari kematian dan korban luka secara massal.

Misalnya, di Jepang pada masa kerajaan di akhir abad ke-19 dengan pengamatan kondisi alam hingga perilaku binatang. Namun para ahli dan peneliti gempa sedunia sejauh ini belum pernah ada yang sukses, pun setelah mengerahkan teknologi dan metode terbaru.

Daryono mengatakan, Cina pernah sukses memprediksi gempa Haicheng yang bermagnitudo 7,5 pada 4 Februari 1975. Proses peramalan sejak medio Desember 1974 itu berhasil memindahkan penduduk beberapa jam sebelum gempa. Hampir 90 ribu orang selamat, sementara kota hampir hancur total.

Tapi keberhasilan itu hanya sekali. Dengan metode yang sama serta dukungan teknologi canggih, peramalan selanjutnya gagal mendahului gempa-gempa besar berikutnya di Cina. Peramalan gempa di Jepang pun, kata Daryono, meleset ketika muncul gempa Tahoku 2011. Peneliti yang meramal gempa sesar San Andreas di Amerika Serikat juga ada yang menyerah.

Baca juga: Gempa Lombok, PVMBG Temukan Sesar Baru

Konon hanya Cina kini yang masih meneliti prediksi gempa. Sementara Jepang dan Amerika Serikat, kata Daryono, mengalihkan alokasi anggaran dananya untuk mitigasi gempa, seperti penguatan struktur bangunan dan masyarakat di kawasan berisiko. Kajian prediksi tetap dilakukan namun bukan prioritas.

"Hingga saat ini, tidak ada satupun lembaga resmi dan pakar yang kredibel dan diakui mampu memprediksi gempa," kata Daryono.

Baca juga: Masjid Berusia Ratusan Tahun Ini Tetap Kokoh Dilanda Gempa Lombok

Simak artikel lainnya tentang informasi gempa terbaru hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

43 menit lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

5 jam lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

7 jam lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

9 jam lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

11 jam lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

12 jam lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

13 jam lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

23 jam lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

1 hari lalu

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.

Baca Selengkapnya

Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

1 hari lalu

Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus memantau dampak gempa di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya