INAC 2018: Iklan Native, Alternatif Pemasaran Digital Masa Depan

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Selasa, 18 September 2018 14:44 WIB

Platform Dable menggelar INAC 2018 membahas iklan native sebagai alternatif alat pemasaran digital. Kredit: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 100 perwakilan dari media, pelaku digital, dan sektor pemasaran pekan lalu mengikuti Indonesia Native Ads Conference (INAC) 2018 yang membahas kondisi pemasaran online, khususnya iklan native, saat ini serta masa depan.

Baca: Facebook Luncurkan Laju Digital untuk Tingkatkan Keterampilan UKM

Bertemakan “Performance-Driven Content Marketing”, acara yang digelar platform pencarian konten Dable ini menampilkan berbagai pembicara yang memiliki pengalaman dan pengetahuan ekstensif terkait tren pemasaran terkini, di antaranya adalah Wikan Pribadi (digital fundraising officer, UNICEF), Wahyu Dhyatmika (Pemimpin Redaksi Tempo.co), Nendra Primonik Sekar Rengganis (Direktur dan Co-founder, Hipwee.com), dan Herni Wijaya (Vice President, Leverate Media Asia).

Dimulai dengan sesi berjudul “Native Ad vs. Display Ad”, INAC membahas mengenai status dan masa depan iklan native yang kini kerap dianggap sebagai alternatif untuk menampilkan iklan di bidang pemasaran digital, termasuk kasus-kasus sukses dari pertumbuhan penjualan dan brand marketing melalui iklan native ("Grow Audience through Content Optimization") dan tren pemasaran terkini, serta pemasaran yang dipersonalisasi (“Personalization and Native Ads” dan “Reaching Out to the Right Audience”)

Herni Wijaya, Wakil Presiden Leverate Media Asia menekankan, dengan berkembangnya iklan bergambar (Display Ad), orang-orang kini mengalami semakin banyak iklan bergambar yang mengganggu di berbagai situs. Padahal, periklanan online sebenarnya ditujukan untuk menjadi sesuatu yang menarik, berguna, dan engaging.

Menurutnya, format iklan yang berdasarkan konten seperti Iklan Native memiliki kombinasi hebat yang menggabungkan antara kinerja dan pengalaman pengguna. “Dengan Iklan Native yang diterapkan dengan baik, kami telah melihat banyak kampanye iklan sukses untuk mencari calon pelanggan, mempromosikan konten, dan bahkan konversi. "

Advertising
Advertising

Yoon Se-won selaku Global Team Manager, yang bertanggung jawab atas bisnis global Dable mengatakan iklan native adalah bentuk iklan yang dapat terhubung dengan konten situs web secara halus.

Karena desainnya cocok dengan gambar sekelilingnya, iklan native tidak akan menghalangi interaksi antara pengguna dengan konten dan menyatu secara halus dengan medium, membuatnya lebih efektif daripada iklan bergambar. “Iklan native saat ini menyumbang hampir 60 persen dari seluruh pasar iklan digital Amerika dan tumbuh pada tingkat yang lebih cepat daripada iklan bergambar," ujar Yoon Se-won.

Menurut Yoon, pasar iklan programmatic dan pasar iklan online di Indonesia secara umum berkembang dengan pesat. Tetapi platform iklan native Dable, yang dilengkapi dengan teknologi personalisasi dan rekomendasi, masih dalam tahap awal. “Kami berharap INAC tahun ini akan berkontribusi pada upaya yang saat ini dilakukan untuk menyebarluaskan informasi yang berguna mengenai iklan native dan membangun strategi yang terkait dengan iklan,” ujarnya.

Dable menyediakan layanan "Rekomendasi Konten Dable" dan "Iklan Native Dable", yang merekomendasikan konten dan iklan yang disesuaikan secara individual kepada pengguna berdasarkan big data processing dan personalisasi serta teknologi rekomendasi secara real-time. Pada 2017, Dable menyelenggarakan Korea Native Ads Conference (KNAC) di Korea Selatan.

Dable baru-baru ini mulai memasuki pasar Indonesia. Sejauh ini, Dable telah berhasil menandatangi kesepakatan kerja sama dengan berbagai perusahaan media teratas di Indonesia di antaranya Tempo, Kontan, Republika, JPNN, Hipwee. Dable menyatakan, pihaknya tengah menarik minat para pengiklan dari kalangan perusahaan lokal Indonesia dan perusahaan internasional yang ingin memasuki pasar Indonesia.

Simak artikel lainnya tentang iklan native sebagai alat pemasaran digital di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

5 hari lalu

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

Berikut ini tata cara menghentikan iklan pop-up di ponsel Android melalui mode aman, notifikasi aplikasi, layar beranda, hingga pusat iklan Google.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

9 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

16 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

17 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

28 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

32 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

33 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan

Baca Selengkapnya

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

36 hari lalu

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".

Baca Selengkapnya

Cara Mengaktifkan AdSense YouTube

38 hari lalu

Cara Mengaktifkan AdSense YouTube

Para pencipta konten atau YouTuber dapat memperoleh penghasilan dengan memanfaatkan AdSense YouTube.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

40 hari lalu

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.

Baca Selengkapnya