Kaspersky Lab: Indonesia Masih Sangat Rentan Diserang Hacker

Reporter

Tempo.co

Editor

Amri Mahbub

Senin, 24 September 2018 07:00 WIB

Vice President of Public Affair Kaspersky Lab, Anton Shingarev, dalam konferensi Cyber Security Weekend yang digelar di Siem Reap, Kamboja, 19-22 September 2018. (TEMPO/Amri Mahbub)

TEMPO.CO, Siem Reap - Indonesia masih sangat rentan terkena serangan hacker. Menurut Vice President of Pubic Affairs Kaspersky Lab, Anton Shingarev, itu karena kurangnya kesadaran warganya akan keamanan siber.

Baca juga: Hacker Rusia Retas Pejabat Gereja Ortodoks , Kenapa?

"Masalahnya sama seperti yang dihadapi negara Asia Pasifik lainnya. Selain itu, Indonesia juga kekurangan para ahli di bidang keamanan siber," ujar Shingarev di sela-sela konferensi Kaspersky Lab Cyber Security Weekend yang digelar di Kamboja, 19-22 September 2018. "Masalah yang dihadapi Indonesia lainnya ialah tumpang-tindihnya lembaga yang bertanggungjawab atas serangan siber."

Meski begitu, Shingarev optimisitis, negara berkembang seperti Indonesia punya kesempatan untuk bersaing dalam sektor teknologi jika bisa membangun beberapa hal. Dia menyebutkan di antaranya, infrastruktur teknologi dan sumber daya manusia di bidang tersebut.

Baca juga: Ada Kaspersky di Balik Keamanan Film The Predator

Advertising
Advertising

Sumber daya manusia, menurut Shingarev, penting untuk membangun teknologi yang berkelanjutan. "Teknologi tanpa kesiapan sumber daya manusia sama saja bunuh diri. Akan banyak celah untuk para hacker menyerang," ujarnya.

Karena itu, Shingarev mengatakan, kemajuan teknologi sebuah bangsa sangat tergantung keinginan politik pemimpinnya. "Political will seorang pemimpinan bisa membawa negara menjadi negara berkembang," kata dia.

Shingarev memberi contoh Singapura. Negara ini, menurut dia, mulai menyadari siber adalah ruang penting yang harus dilindungi sejak 5-7 tahun lalu. Kemudian pemerintah Singapura berfokus pada hal ini. "Lihat sekarang, Singapura sangat aktif dalam aktivitas keamanan siber dunia," kata Shingarev.

Baca juga: Ditangkap, Peretas Situs KPU Jawa Barat Terinspirasi Film Hacker

Pemerintah Indonesia, kata dia, juga harus fokus dalam bidang pendidikan teknologi sejak dini. "Pemerintah Rusia mulai mengajarkan ilmu komputer sejak kelas lima sekolah dasar. Kami diajarkan tentang program dasar dan Internet," ujarnya. "Karena itulah kami punya banyak pengembang berbakat."

Menurut dia, ada dua cara agar anak-anak tertarik untuk mempelajari komputer dan matematika yang menjadi dasar ilmu pemrograman. "Pertama, pemerintah harus membuat kedua hal ini menjadi sangat renyah. Kedua, membuat pekerjaan di dua bidang ini dengan pendapatan yang cukup," ujarnya.

Baca juga: Siapa Bilang MacOS Aman dari Hacker? Simak Laporan Kaspersky Ini

Simak kabar terbaru dari Kaspersky Lab dan artikel menarik lainnya tentang serangan hacker hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

4 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

10 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

14 hari lalu

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

Libur lebaran kerap jadi arena para penipu online melancarkan aksinya. Ini tips untuk menghindarinya.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

25 hari lalu

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

Semua produk Kaspersky mendeteksi varian Linux ini sebagai HEUR:Backdoor.Linux.Dinodas.a.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

27 hari lalu

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

32 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Waspada Ancaman Phising di Situs Film Ilegal, Ini Saran Kaspersky

47 hari lalu

Waspada Ancaman Phising di Situs Film Ilegal, Ini Saran Kaspersky

Perusahaan keamanan siber, Kaspersky, berbagi tips untuk menghindari phising. Modus phising terus berkembang, salah satunya lewat situs film ilegal.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

55 hari lalu

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

55 hari lalu

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

58 hari lalu

Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

Perusahaan keamanan siber Kaspersky mencatat 33 juta serangan siber melalui ponsel pada 2023. Pengguna sering terkecoh oleh iklan otomatis.

Baca Selengkapnya