Facebook: Teknologi Bikin Kelas Menengah di Indonesia Berkembang
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Amri Mahbub
Jumat, 28 September 2018 17:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Facebook bekerja sama dengan Bain and Co merilis hasil riset yang menggali lebih jauh tentang dampak teknologi digital pada masyarakat kelas menengah di Indonesia serta perubahan yang mengikutinya. Studi tersebut memahami pentingnya masyarakat kelas menengah, tapi belum terlalu siap untuk menjangkaunya.
Baca juga: Bernama Anus, Politisi Belgia Dilarang Kampanye oleh Facebook
"Sebetulnya ada banyak studi untuk mengetahui kelas menengah yang penting terhadap bisnis saat ini dan ke depan. Studi ini tidak hanya membawa data dan angka ke permukaan tapi membawa cerita yang bisa membuat kita masuk dalam kehidupan mereka," ujar Country Director Facebook Indonesia Sri Widowati dalam presentasinya di Alto Restaurant, Hotel Four Seasons Lantai 20, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 27 September 2018.
Berdasarkan wawancara ekstensif dengan para pelaku bisnis, ada 77 persen pelaku bisnis menyadari bahwa masyarakat kelas menengah akan menjadi penggerak utama pertumbuhan bisnis. Namun, di Indonesia, hanya 15 persen di antaranya yang telah memiliki rencana menyeluruh untuk menjangkau konsumen dari kelompok masyarakat kelas menengah.
Baca juga: Facebook Uji Coba Fitur Lagu di Video dan Foto
Pada 2022, jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia diprediksi akan bertambah hingga 180 juta orang. Angka tersebut hampir setengah dari total 350 juta orang kelas menengah di Asia Tenggara.
"Dengan tingkat pertumbuhan populasi yang tinggi, masyarakat kelas menengah di Indonesia kerap sulit menyelaraskan nilai budaya yang mereka miliki dan perkembangan ekonomi yang terjadi. Studi ini menunjukkan bahwa teknologi digital memainkan peran penting dalam membantu menyeimbangkan kedua hal tersebut," kata Sri yang juga penggagas studi tersebut.
Menurut Leader of Bain's Digital Practice in APAC Florian Hoppe, Facebook menemukan jumlah masyarakat kelas menengah yang besar dan yang terpenting adalah semangat mereka. Dengan teknologi di tangan mereka, kata Hoppe, mereka bisa berkontribusi pada perekonomian, belajar dan mencari pengalaman.
Baca juga: Kisah Systrom Membangun Instagram, Jual ke Facebook, dan Mundur
"Mereka benar menggunakan teknologi untuk memperbaiki generasi mereka. Kalau yang saya lihat tantangannya itu lebih ke infrastruktur, mereka banyak yang belum bisa mengakses ke bank," lanjut Hoppe.
Sementara CEO Havas Indonesia, Anwesh Bose, melihat ada 50 persen yang telah memiliki rencana untuk menjangkau konsumen dari kelompok masyarakat kelas menengah. "Menariknya local brand cepat beradaptasi karena mereka punya teknologi. Enggak ada lagi hambatan, entah itu besar atau kecil, karena memang itu akibat dari teknologi yang mereka gunakan sendiri," tambah Bose.
Baca juga: Tempo Jadi Mitra Media Facebook untuk Program Cek Fakta
Simak riset menarik dari Facebook tentang kelas menengah lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.