Ahli ITB Duga Longsor Bawah Laut Picu Tsunami Palu, Ini Tandanya

Senin, 1 Oktober 2018 07:46 WIB

Kondisi Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah sehari setelah disapu gelombang Tsunami dan gempa berkekuatan 7,4 SR pada Jumat, 28 September 2018. TEMPO/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Bandung - Ahli tsunami dan peneliti Pusat Penelitian Kelautan, Institut Teknologi Bandung atau ITB, Hamzah Latief, mengatakan tsunami Palu akibat gempa Donggala, Jumat, 28 September 2018, diduga salah satunya dipicu longsor bawah laut.

Baca: Gelombang Pasang Berperan pada Tsunami Palu? Simak Penjelasannya
Baca: 4 Kelurahan di Palu yang Rawan Gempa Bumi dan Tsunami

“Sepertinya ini kombinasi antara gempa yang diakibatkan deformasi bawah laut akibat gempa, dan juga tsunami akibat longsoran itu. Gempanya di luar, dan longsorannya di dalam teluk (Palu),” kata Hamzah Latief saat dihubungi Tempo akhir pekan lalu.

Hamzah menganalisanya, selain lewat model tsunami yang dikembangkannya sejak lama, juga dari tayangan video viral yang merekam detik-detik tsunami di pantai Palu. “Kalau Anda perhatikan video yang di atas kapal itu, airnya tidak menjalar, tapi bergejolak, air dari atas ke bawah, dan keruh. Warna keruh itu menandakan longsoran sedimen,” kata dia.

Video kedua yang menjadi perhatiannya adalah detik-detik tsunami Palu yang direkam warga dari atas suatu bangunan. Dalam video viral tersebut terlihat pemandangan pantai yang sempat surut, dan tak lama terlihat gulungan ombak menerjang pantai hingga sempat melanda masjid yang kubahnya ambruk dihajar gempa.

“Sedangkan di video yang di ambil dari atasa bangunan itu, airnya terlihat putih, bersih. Itu berarti air dari laut lepas,” kata Hamzah.

Advertising
Advertising

Hamzah mengatakan, sejumlah penelitiannya terhadap peristiwa sejarah tsunami di pantai Palu menguatkan dugaannya. Salah satunya saat dia mewawancarai penduduk setempat di lokasi tersebut tahun 2012.

“Warga bilang, kalau ada gempa, biasanya di muara sungai bergejolak. Air itu turun naik. Itu adalah gempa-gempa strike-slip, gempa bergeser datar, suka terlihat seperti itu,” katadia.

Hamzah mengatakan, penelitiannya terhadap peristiwa gempa yang memicu tsunami di Tali Abu, Sulawesi Tengah, berada tak jauh di utara dari lokasi gempa yang terjadi kemarin, juga menguatkan dugaannya.

”Gempa Tali Abu 1968 kan masih ada saksi matanya. Saya juga mewawancarai warga di luar teluk (Palu), tinggi tsunami saat itu sekitar 3-5 meter. Catatan di dalam teluk juga tinggi. Sejarahnya itu bisa antara 6-7 meter,” kata dia.

Menurut Hamzah, sejarah tsunami di Palu umumnya relatif bersifat lokal. “Tsunaminya sangat lokal. Di mana kalau kita modelkan dengan model konvensional, gak muncul. Itu makanya kita perkirakan itu disebabkan longsoran bawah laut,” kata dia.

Hamzah mengatakan, peristiwa gempa umumnya memicu longsor. “Gerakan tanah itu (longsor bawah laut) yang memicu tsunami dari dalam teluk. Tsunaminya melanda semua daerah di luarnya,” kata dia. “Menjalarnya tidak terlalu jauh, karena terpusat di situ.”

Hamzah juga melakukan pemodelan pembentukan tsunami. “Hasilnya tinggi gelombang itu antara 3-5 meter. Itu dari hasil analisis. Tapi kita akan ke lapangan untuk mengukurnya,” kata dia.

Simak artikel lainnya tentang tsunami Palu di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

13 jam lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

15 jam lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

17 jam lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

19 jam lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

20 jam lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

21 jam lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

1 hari lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

1 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

1 hari lalu

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.

Baca Selengkapnya

Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

1 hari lalu

Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus memantau dampak gempa di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya