Peneliti ITB Bikin Kopi Fermentasi, Saingi Kopi Luwak

Senin, 1 Oktober 2018 15:18 WIB

Kopi luwak. TEMPO/Nurochman Arrazie

TEMPO.CO, Bandung - Tim peneliti Institut Teknologi Bandung atau ITB membuat inovasi kopi. Dosen dan periset dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB tersebut melakukan fermentasi green bean kopi arabika. Tujuannya adalah sukses mengangkat cita rasa kopi hingga melampaui kopi luwak.

Baca: 3 Pilihan Rasa Kopi Merapi, dari Madu sampai Luwak

Kopi itu berlabel Ferofee, singkatan dari Fermented Coffee. Saat ini belum dipasarkan karena proses patennya sedang berjalan. Kopi itu diperkenalkan di pameran karya acara ITB-CEO Net & Technopreneurship Festival, Selasa, 18 September 2018. Peneliti utama riset itu Pingkan Aditiawati dan Jayen Aris Kriswantoro.

Menurut Jayen, riset kopi fermentasi ini dirintis pada 2016. “Kami terinspirasi dari kopi luwak yang prosesnya melewati perut luwak dan mengalami fermentasi,” katanya Selasa, 18 September 2018. Fermentasi oleh usus luwak dan bakteri atau mikroba itu membuat rasa kopi menjadi lebih khas.

Tim melakukan fermentasi green bean tanpa bantuan luwak, melainkan bakteri yang diisolasi dari sumber tertentu. “Aktivitas fermentasinya mirip seperti di luwak yaitu memecah molekul besar seperti karbohodrat dan protein yang ada di biji kopi,” katanya.

Green bean yang telah difermentasi kemudian dikeringkan lalu disangrai atau roasting. Caranya bisa diatur untuk rasa kopi yang ringan, sedang, atau kuat. Berdasarkan pengujian cita rasa oleh Q Greader atau pencicip kopi tersertifikasi internasional di Bandung, cita rasa kopi fermentasi itu punya nilai lebih dari kopi luwak yang dipakai sebagai pembanding. “Kopi kami angkanya 85,33 sementara yang non-fermentasi 80,25,” kata Jayen.

Advertising
Advertising

Tim riset memakai kopi jenis arabika yang ditanam di Sumedang dengan ketinggian 1400-1600 meter dari permukaan laut. Menurut Pingkan, riset itu berbasis data metabolomik, yaitu data komposisi kopi luwak yang enak.

Setelah mendapat data komposisi kopi itu, tim berupaya membuat cita rasa yang sama dengan kopi luwak dengan mikroba pilihan guna mengubah senyawa-senyawa pada kopi. Fermentasi kopi itu tidak hanya sanggup meningkatkan kualitas cita rasa kopi.

Tim pun bisa merekayasa kopi agar punya kekuatan rasa tertentu sesuai selera konsumen atau keinginan produsen. “Ingin nutty, frutty, tinggal ganti-ganti mikroba dan tambah jumlahnya, saya punya banyak variasi tergantung selera orang,” kata Pingkan.

Berita terkait

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

1 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

2 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

2 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

3 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

3 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

4 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya