Kenapa Petobo Terdampak Paling Parah Likuifaksi? Simak Kata Ahli

Kamis, 4 Oktober 2018 08:40 WIB

Kondisi bangunan dan jalanan yang rusak akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10). Petobo merupakan kawasan yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Bandung - Balaroa dan Petobo, Kota Palu, menjadi dua daerah yang terdampak likuifaksi paling parah. Dua kelurahan ini hampir rata dengan tanah karena fenomena geologi yang ditimbulkan gempa bermagnitudo 7,4 pada, Jumat, 28 September 2018.

Baca juga: Begini Dampak Likuifaksi Saat Gempa Palu

Fenomena likuifaksi di Palu sebetulnya sudah diprediksi sebelumnya. Dan prediksi tersebut sudah dibuat sejak 2012. "Di dalamnya ada keterangan sangat tinggi, tinggi, dan rendah. Itu probabilitas kejadiannya. Kalau tinggi, dia berpotensi sekali terjadi likuifaksi," kata peneliti Geologi Teknik dari Pusat Air Tanah Dan Geologi Lingkungan Badan Geologi, Taufik Wira Buana, saat dihubungi Tempo, Rabu, 3 Oktober 2018.

Riset tahun 2012 itu menghasilkan Peta Zona Bahaya Likuifaksi untuk daerah Palu dan sekitarnya. Peta tersebut sudah diserahkan pada pemda setempat. Taufiq mengatakan, Balaroa dan Petobo di Palu termasuk dalam daerah yang berpotensi terjadi likuifaksi. “Balaroa potensi tinggi. Sedangkan Petobo sangat tinggi di peta tersebut,” kata dia.

Baca juga: Foto Udara Jejak Likuifaksi Akibat Gempa Palu Donggala

Advertising
Advertising

Likuifaksi secara sederhana adalah proses hilangnya kekuatan tanah, daya dukung tanah, karena proses pencairan atau pembuburan akbait efek guncangan gempa bumi. Efek likuifaksi ada yang bersifat lokal dan ada yang menjangkau dalam area yang luas.

Selain faktor potensi, Menurut Taufiq, Balaora dan Petobo berada di daerah yang relatif miring. Kondisi ini diduga memicu gerakan tanah bersamaan dengan terjadinya efek likuifaksi.

Material tanah di dua lokasi tersebut pun relatif sama. Di dalam tanah memiliki lapisan batuan kedap air yakni jenis batuan lempung, sementara di bagian atasnya batuan kerikil dan tidak lengket. “Seperti pasir. Sifatnya lolos air. Daerah tersebut juga kaya dengan air dangkal,” kata dia.

Baca juga: LAPAN Upayakan Citra Satelit Resolusi Tinggi Likuifaksi Donggala

Taufiq mengatakan, dengan batuan lolos air, dan kaya dengan air tanah menjadi bumerang bagi dua daerah tersebut saat gempa mengguncang Palu. Saat gempa teradi, guncangannya menekan air di dalam tanah. "Istilah kita tekanan air pori menjadi berlebih. Air tersebut mendorong partikel yang tidak lengket seperti pasir, mematahkan ikatan antar partikel butirannya," kata dia.

Likuifaksi tersebut membuat tanah menjadi bubur karena kehilangan ikatan antar partikel butirannya. Sementara di bagian bawahnya kedap air, serat geografinya yang relatif miring memicu gerakan tanah.

"Daerah ini punya kemiringan lereng dan di bawahnya kedap. Itu yang menyebabkan gerakan tanah. Tanah di bagian atasnya meluncur seperti skateboard, kekuatan pasirnya hilang. Gelombang gempa menghasilkan retakan kecil dan menjadi bidang lemah. Tanah yang meluncur itu sebagian memutar posisi tanahnya. Makanya kalau orang melihat rumah seperti ditelah, itu salah satu fenomena gerakan tanah,” kata Taufiq.

Daerah denga potensi likuifaksi itu bukan berarti tidak bisa didirikan bangunan. "Kalau yang sifatnya Cuma lokal, efeknya hanya di spot-spot, itu sangat bisa dibangun. Tinggal merancang bangunan yang bisa menahan likuifaksi," kata dia.

Baca juga: Kampung Petobo Hilang, LIPI: Ciri Rawan Likuifaksi Sulit Dilihat

Potensi likuifaksi tersebut mensyaratkan struktur bangunan memerlukan perlakukan khusus. Tapi untuk daerah seperti Balaroa dan Poetobo, Taufiq menyarankan agar tidak lagi dihuni. "Sementara jangan di situ kalau masih ada pilihan lain ke depannya," kata dia.

Kika memang terpaksa dibangun hunia, menurut Taufik, membutuhkan rekayasa sipil tertentu agar tidak terulang kembali kerusakan akibat efek likuifaksi tersebut. Daerah yang sudah terbukti terjadi likuifksi riskan untuk dihuni lagi.

"Potensi likuifaksi ke depan masih bisa terjadi. Bukan artinya likuifakasi yang terjadi hari ini selesai. Tidak. Tetap masih berpotensi terjadi ke depan," kata dia.

Baca juga: Ahli Geologi AS: Ini Likuifaksi Paling Menyeramkan

Simak artikel menarik lainnya seputar likuifaksi di Palu hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Tsunami dan Gempa Palu Donggala 2018 dalam Angka: Korban, Daya Rusak, dan Lainnya

29 September 2023

Tsunami dan Gempa Palu Donggala 2018 dalam Angka: Korban, Daya Rusak, dan Lainnya

Gempa Palu Donggala pada 28 September 2018 adalah bencana yang sangat patut untuk dikenang. Lantas berapa korban, rumah rusak, dan hal lainnya?

Baca Selengkapnya

Fenomena Likuifaksi di Gempa Palu 5 Tahun Lalu, Mengenal Likuifaksi

29 September 2023

Fenomena Likuifaksi di Gempa Palu 5 Tahun Lalu, Mengenal Likuifaksi

Likuifaksi seperti di gempa Palu adalah bencana yang dapat datang kapan saja. Sering kali disertai gempa dan tsunami menjadikannya sangat berbahaya.

Baca Selengkapnya

BNPB Sebut Lumpur Bergerak Usai Gempa Pasaman Bukan Likuifaksi

27 Februari 2022

BNPB Sebut Lumpur Bergerak Usai Gempa Pasaman Bukan Likuifaksi

BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, telah melakukan kaji cepat dan pemetaan melalui udara soal kejadian usai gempa Pasaman tersebut

Baca Selengkapnya

Gempa Palu 2018, Gedung Rusun Berbahaya Belum Juga Dibongkar

10 Februari 2022

Gempa Palu 2018, Gedung Rusun Berbahaya Belum Juga Dibongkar

Bangunan itu rusak karena dampak guncangan gempa pada 28 September 2018 yang menewaskan lebih dari dua ribu orang.

Baca Selengkapnya

Profesor Gempa Hitung Lebih dari 2.500 Kejadian Gempa di Indonesia Setiap Tahun

27 Desember 2021

Profesor Gempa Hitung Lebih dari 2.500 Kejadian Gempa di Indonesia Setiap Tahun

Bisa ditebak, gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 6,5 itu paling banyak terjadi di wilayah Indonesia Timur daripada Barat.

Baca Selengkapnya

Perempuan Peneliti Bencana dari BRIN Dapat Leadership Awards

14 Oktober 2021

Perempuan Peneliti Bencana dari BRIN Dapat Leadership Awards

Penghargaan ini merupakan ajang pengakuan kepada para perempuan yang memberi kontribusi dalam upaya pengurangan risiko bencana di Asia Pasifik.

Baca Selengkapnya

PVMBG: Gempa Tojo Una-una Berpotensi Bahaya Ikutan Likuifaksi

26 Agustus 2021

PVMBG: Gempa Tojo Una-una Berpotensi Bahaya Ikutan Likuifaksi

Likuifaksi terjadi dipicu guncangan gempa kuat pada tanah yang dominan pasir, jenuh air, muka air tanah dangkal berkedalaman kurang dari 15 meter.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak di Aceh Besar, Gubernur Minta Petunjuk Peneliti

28 Januari 2021

Tanah Bergerak di Aceh Besar, Gubernur Minta Petunjuk Peneliti

Gubernur Aceh Nova Iriansyah berharap fenomena tanah bergerak hanya tanah longsor biasa.

Baca Selengkapnya

Setahun Gempa Palu, Warga Cerita Detik-detik Likuifaksi

19 September 2019

Setahun Gempa Palu, Warga Cerita Detik-detik Likuifaksi

Likuifaksi yang terjadi saat gempa Palu setahun lalu, tepatnya 28 September 2018, membuat tanah bergeser hingga menyebabkan seluruh permukiman hancur.

Baca Selengkapnya

Setahun Gempa Palu, Desa Bekas Likuifaksi Seperti Desa Mati

18 September 2019

Setahun Gempa Palu, Desa Bekas Likuifaksi Seperti Desa Mati

Warga dilarang bermukim di zona likuifaksi setelah gempa Palu mengguncang tahun lalu. Desa Jono Oge yang terdampak kini terlihat seperti desa mati.

Baca Selengkapnya