BPPT Kembangkan Pendeteksi Tsunami, Lebih Canggih dari Buoy

Jumat, 5 Oktober 2018 14:36 WIB

Tsunami Buoy. TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sedang mengembangkan sistem pendeteksi tsunami yang lebih canggih buoy. Namanya, CBT atau cable based tsunamimeter. Perbedaannya, hanya pada proses sistem pengiriman data melalui sensor.

Baca juga: Proyek Pendeteksi Tsunami Mandek, Ini Kata BMKG

"Kalau buoy mengirim sensor melalui satelit sedangkan CBT menirimkan data sensor melalui kabel optik. Namun, data yang digunakan sebenarnya sama saja," ujar Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT M. Ilyas, saat ditemui di Kantor BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Oktober 2018.

Menurut Ilyas, CBT telah dikembangkan di beberapa negara seperti Kanada, Jepang, Oman, dan Amerika Serikat. Dalam forum komunikasi antar perekayasa CBT di seluruh dunia, disepakati CBT menjadi pilihan sebagai alternatif terhadap permasalahan yang dihadapi oleh buoy, yakni vandalisme dan mahalnya buoy.

Baca juga: Indonesia Tak Punya Pendeteksi Tsunami Karena Proyek Mandek?

Advertising
Advertising

Ilyas mengklaim sistem yang dikembangkan BPPT sejak 2016 ini lebih cepat pengiriman dari pada sistem buoy. Ilyas berujar, untuk menerapkan sistem CBT, hal yang harus dilakukan adalah mengkaji pemasangan buoy dengan kabel.

"Kabel memang tidak akan bisa menjangkau seluruh Indonesia, karena palapa ring saja masih dilakukan terus pengembangannya. Jadi artinya paralel, antara bagaimana mamasang sensor itu di dalam kabel, baik kabel punya palapa ring atau telkom yang ada di dalam laut," lanjut Ilyas.

Perekayasa dari Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana BPPT Iyan Turyana membenarkan bahwa CBT dengan kabel optik, kemampuan respon informasi tsunami akan lebih cepat dibandingkan melalui satelit.

Baca juga: Beberapa Faktor Penyebab Tsunami Palu Makan Banyak Korban

"Dengan catatan di daratnya juga menggunakan kabel optik. Teknologi ini sudah digunakan Jepang. Mereka membangun kabel optik hanya untuk mendeteksi tsunamai makanya mahal. Tapi di Amerika menggabungkan antara kabel komunikasi data dan sensor untuk mendeteksi tsunami sehingga bisa lebih murah," kata Iyan.

Jepang menggunakan sistem kabel yang jumlahnya banyak dan mahal. Iyan berujar, buoy menghabiskan dana miliaran kalau CBT triliunan. "Persisnya berapa tergantung panjangnya, tapi perawatan buoy lebih mahal dibandingkan CBT," lanjutnya.

Baca juga: Ini Hoax Terkait Tsunami Palu: Jumlah Korban hingga Foto FPI

Simak artikel menarik seputar pendeteksi tsunami hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

4 jam lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

14 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

5 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

8 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

9 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

9 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

9 hari lalu

Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.

Baca Selengkapnya

Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

9 hari lalu

Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara menyebabkan sejumlah penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan, peringatan dini tsunami dan hujan kerikil.

Baca Selengkapnya

Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

9 hari lalu

Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

Letusan gunung api darat yang dekat dengan perairan bisa memicu tsunami. Hal itu sempat terjadi pada Gunung Ruang yang sedang erupsi.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

9 hari lalu

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya