Supervolcano Yellowstone Ancam Peradaban, NASA Siapkan Pengeboran

Reporter

Aditya Budiman

Editor

Erwin Prima

Selasa, 9 Oktober 2018 16:17 WIB

Yellowstone Supervolcano. Kredit: Advocator

TEMPO.CO, Jakarta - National Aeronautics and Space Administration atau NASA tengah menyiapkan proyek ambisius untuk mencegah ledakan supervolcano di Taman Nasional Yellowstone, Wyoming, Amerika Serikat.

Badan Penerbangan dan Antariksa itu ingin mengebor lubang di sisi gunung berapi agar ledakan super dahsyat tidak terjadi di masa depan, sebagaimana dilaporkan Express, 8 Oktober 2018.

Baca: Ilmuwan Soal Bahaya Supervolcano: Bikin Bumi Seperti Kiamat

Secara sederhana, upaya NASA mengebor dan menyemprotkan air bertekanan tinggi ke dalam gunung api agar suhu yang ada di dalam gunung api turun. Proyek ambisius tersebut ditaksir memakan biaya sebesar US$ 3,46 miliar.

Anggota NASA di Bidang Laboratorium Tenaga Penggerak (Jet Propulsion Laboratory) Brian Wilcox mengatakan membangun saluran air yang berada pada kawasan pegunungan merupakan proyek yang mahal dan tidak mudah. Persoalan paling mendasar ialah masyarakat tidak ingin cadangan airnya terkuras akibat proyek tersebut. "Akan sangat kontroversial karena orang-orang (di seluruh dunia) tengah putus asa dengan kebutuhan air," kata dia seperti dikutip Express.Co.UK, Selasa, 9 Oktober 2018.

Business Insider melaporkan bahwa di bawah Taman Nasional Yellowstone, ada waduk magma besar yang bertanggung jawab untuk semua geyser dan wadah panas yang menggelegak. Waduk ini memiliki potensi untuk menghancurkan umat manusia.

Advertising
Advertising

Kira-kira setiap 100.000 tahun, ada sebuah ledakan supervolcano di suatu tempat di dunia, yang memiliki konsekuensi berakibat fatal. Jika gunung berapi di bawah Taman Nasional Yellowstone meletus, itu akan menghasilkan kelaparan di seluruh dunia dan musim dingin vulkanik. Menurut perkiraan PBB, erupsi itu menyebabkan manusia hanya memiliki cadangan makanan yang cukup untuk 74 hari.

"Yellowstone meletus kira-kira setiap 600.000 tahun, dan itu sekitar 600.000 tahun sejak terakhir meletus,” ujar NASA.

Profesor Astrobiologi Universitas Westminster Lewis Dartnell belum lama ini mengatakan letusan Yellowstone bisa berdampak kepada peradaban manusia. Dartnell menyebut Yellowstone akan meletus dengan kekuatan terbesarnya seperti di masa lalu.

Lebih lanjut, Wilcox menilai, saat ini Yellowstone mengalami "kebocoran" panas sekitar 6 gigawatt. Bila rencana pengeboran berjalan, tingginya suhu itu bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik bertenaga panas bumi.

Otoritas bisa bekerja sama dengan swasta untuk mengoptimalkan panas bumi menjadi pembangkit listrik di mana nantinya bisa dimanfaatkan publik. "Anda perlu memberikan insentif kepada perusahaan untuk menggali. Keuntungan jangka panjangnya kita bisa mencegah terjadinya ledakan super dahsyat di masa depan," kata Wilcox.

Survei yang dilakukan para geologis Amerika Serikat (The United States Geological Survey/USGS) meragukan langkah pengeboran bisa mengurangi ledakan besar di Yellowstone. Para geologis justru menilai pengeboran malah berpotensi meningkatkan resiko letusan supervolcano. Di sisi lain, geologis menyatakan, pembangunan di sekitar kawasan taman nasional tidak diperkenankan. "Artinya membangun pembangkit listrik di atas gunung berapi tidak akan pernah terjadi," sebut USGS.

ADITYA BUDIMAN | EXPRESS.CO | BUSINESS INSIDER

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

7 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

21 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

22 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

23 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

23 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

24 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

24 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

24 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

28 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya