Kisah Supervolcano Toba dan Yellowstone Menghancurkan Peradaban

Reporter

Erwin Prima

Editor

Amri Mahbub

Kamis, 11 Oktober 2018 07:25 WIB

Danau Toba. TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Jakarta - Supervolcano Toba di Indonesia dan Yellowstone di Amerika Serikat sama-sama pernah menghancurkan peradaban. Tapi itu terjadi ribuan hingga ratusan ribu tahun lalu. Tentunya, belum ada catatan tertulis tentang bagaimana kehidupan makhluk hidup saat itu hancur. Kita hanya tahu dari riset para geolog.

Baca juga: Supervolcano Yellowstone vs Toba, Mana yang Lebih Berbahaya?

Supervolcano ini telah menghapus banyak bagian kehidupan sebelumnya dan ada kemungkinan serius bahwa mereka akan melakukannya lagi di masa depan. Hal ini menimbulkan pertanyaan supervolcano mana yang seharusnya paling kita khawatirkan.

Supervolcano menurut definisi adalah salah satu yang telah memiliki letusan bermagnitudo 8--yang tertinggi dan paling mengerikan--pada Volcano Explosivity Index di masa lalu. Yellowstone adalah supervolcano yang menerima sejumlah besar liputan media di seluruh dunia. Tapi apakah ini benar-benar gunung berapi terbesar dan paling mengancam. Dalam hal ini pesaingnya adalah Toba yang terletak di Indonesia.

Baca juga: 5 Supervolcano Terbesar di Dunia: Yellowstone, Danau Toba

Advertising
Advertising

Letusan Toba lebih baru dalam hal jam geologi. Ketika meletus, letusan Toba dianggap telah menciptakan kerusakan di dunia, yang hampir memusnahkan manusia periode awal.

Baik Yellowstone maupun Toba telah menghasilkan letusan dengan ukuran yang sama sekitar 5.000 kilometer kubik. Tidak hanya mampu melepaskan lava dalam jumlah besar, tetapi juga sejumlah besar batu, abu, dan zat lain seperti belerang. Juga menurunkan suhu global sangat jauh, meski sementara. Keduanya menghasilkan letusan yang lebih dari mampu membunuh lebih dari 6 miliar orang di planet ini.

Yellowstone, yang terletak di Wyoming, AS, adalah gunung berapi paling terkenal dan juga memiliki potensi untuk menjadi yang paling kuat. Supervolcano Yellowstone terakhir meletus 700.000 tahun yang lalu, tetapi para ahli mengatakan gunung itu bakal meledak setiap satu juta tahun atau lebih. Jika gunung berapi yang kuat itu meletus, diperkirakan 87.000 orang akan terbunuh dan dua pertiga dari AS akan tidak layak huni.

Yellowstone Caldera, Wyoming, Amerika Serikat, 7 Mei 2012. Yellowstone Kaldera merupakan gunung api aktif yang berada di Amerika, gunung api ini tidak terlihat karena lebih mirip sebuah danau, namun ledakan gunung ini 10.000 kali lebih kuat dari gunung berapi lainnya. (gettyimages)

Baca juga: Ilmuwan Soal Bahaya Supervolcano: Bikin Bumi Seperti Kiamat

Ribuan ton abu memuntahkan ke atmosfer akan menghalangi sinar matahari dan secara langsung mempengaruhi kehidupan di bawahnya yang menciptakan "musim dingin nuklir". Sejumlah besar sulfur dioksida yang dilemparkan ke atmosfer akan membentuk sulfur aerosol yang memantulkan dan menyerap sinar matahari.

Pada 2015, para ilmuwan mengumumkan Yellowstone memiliki waduk magma empat kali lebih besar dari ruang di bawahnya. Mereka mengatakan ini bisa menjadikannya waduk magma terbesar di dunia, dengan volume 46.000 km kubik--cukup besar untuk mengisi Grand Canyon 11 kali lebih.

Sedangkan Danau Toba adalah salah satu supervolcano terbesar di dunia dan terletak di Sumatera Utara, Indonesia. Terakhir meletus 74.000 tahun yang lalu menyebabkan 2.800 – 5.300 km kubik bahan terlontar ke atmosfer.

Danau Toba. TEMPO/Soetana Hasby

Menyusul letusan itu, suhu global menurun drastis selama satu dekade, dan menutupi wilayah besar Indonesia dan India dalam abu. Sebuah pulau di tengah Danau Toba, Indonesia, perlahan naik dan dianggap sebagai tanda Bumi menggembung karena tekanan magma di bawah permukaan.

Baca juga: Supervolcano Yellowstone Ancam Peradaban, NASA Siapkan Pengeboran

Sudah diasumsikan bahwa Toba menyebabkan "Kemacetan Evolusi" pada manusia saat letusan terakhirnya. Selain itu Toba lebih dekat dengan wilayah berpenduduk terbesar di dunia, India, Cina, dan Indonesia, sehingga dapat membunuh lebih dari 2 miliar manusia.

Meski demikian, karena baru meledak, Toba meletus 74 ribu tahun lalu dibandingkan Yellowstone 640 ribu tahun lalu, meski Toba hampir 3 kali lebih besar, tapi siklusnya masih lama. Dalam hal ini Yellowstone cukup lebih berbahaya.

Simak artikel lainnya tentang supervolcano di kanal Tekno Tempo.co.

EXPRESS | THE WORLD OF SCIENCE | IBTIMES

Berita terkait

APRC Danau Toba, Ajang Menikmati Balapan dengan Keindahan Alam yang Memukau

26 November 2023

APRC Danau Toba, Ajang Menikmati Balapan dengan Keindahan Alam yang Memukau

Event yang menggabungkan olahraga dan hiburan ini diharap mendorong sektor pariwisata Sumut, Danau Toba semakin dikenal.

Baca Selengkapnya

Menikmati Pemandangan Gunung Ikonik di Taman Nasional Grand Teton

1 Oktober 2023

Menikmati Pemandangan Gunung Ikonik di Taman Nasional Grand Teton

Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan di Taman Nasional Grand Teton, Wyoming, Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

TOBA Siapkan 80 Persen dari Belanja Modal untuk Bisnis Energi Baru Terbarukan dan Kendaraan Listrik

23 Juni 2023

TOBA Siapkan 80 Persen dari Belanja Modal untuk Bisnis Energi Baru Terbarukan dan Kendaraan Listrik

PT TBS Energi Utama Tbk. menyiapkan 80 persen dari nilai belanja modal tahun ini untuk bisnis energi baru dan terbarukan serta kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

Electrum Bangun Pabrik Motor Listrik di Cikarang, Bisa Produksi 250 Ribu Unit per Tahun

23 Juni 2023

Electrum Bangun Pabrik Motor Listrik di Cikarang, Bisa Produksi 250 Ribu Unit per Tahun

Electrum pada hari ini meresmikan dimulainya pembangunan pabrik motor listrik di Cikarang dengan kapasitas produksi 250 ribu unit per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kuliner Na Niura, Sashimi Khas Batak yang Lezat

11 Oktober 2022

Mengenal Kuliner Na Niura, Sashimi Khas Batak yang Lezat

Na Niura adalah kuliner khas Batak yang biasanya dihidangkan oleh masyarakat di pesisir Danau Toba.

Baca Selengkapnya

Ngeri-ngeri Sedap Tayang di Netflix, Ini Profil Para Pelakonnya

7 Oktober 2022

Ngeri-ngeri Sedap Tayang di Netflix, Ini Profil Para Pelakonnya

Salah satu film yang paling banyak ditonton di bioskop tahun ini, Ngeri-ngeri Sedap telah tayang di Netflix sejak 6 Oktober 2022. Ini profil pemainnya

Baca Selengkapnya

Tujuh Motif Kain Ulos, Makna, dan Penggunaannya

24 September 2022

Tujuh Motif Kain Ulos, Makna, dan Penggunaannya

Kain ulos pinuncaan paling mahal yang diperjualbelikan dibandingkan motif lainnya.

Baca Selengkapnya

Di Manakah Letak Makam Sisingamangaraja XII?

22 Agustus 2022

Di Manakah Letak Makam Sisingamangaraja XII?

Awal Juli 2022 lalu, tersebar kabar bahwa makam Raja Sisingamangaraja XII dibongkar orang. Kisah kematiannya yang tragis dan di manakah makamnya?

Baca Selengkapnya

Di Bukit Aek Sibulbulon Sisingamangaraja XII Wafat, di Manakah Makamnya?

18 Juni 2022

Di Bukit Aek Sibulbulon Sisingamangaraja XII Wafat, di Manakah Makamnya?

Sisingamangaraja XII, Raja Batak asal Toba, Sumatera Utara lahir 18 Februari 1845 dan tutup usia pada 17 Juni 1907.D

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmikan Bypass Balige Seharga Rp176 Miliar

2 Februari 2022

Presiden Jokowi Resmikan Bypass Balige Seharga Rp176 Miliar

Jokowi juga akan meninjau penataan Kawasan Huta Raja dan meresmikan Kampung Ulos Huta Raja di Kecamatan Pangururan.

Baca Selengkapnya