Peneliti LIPI: Tanah Cekungan Bandung Tidak Berpotensi Likuifaksi

Senin, 15 Oktober 2018 07:00 WIB

Menjelajah Cekungan Bandung

TEMPO.CO, Bandung - Tanah di sebagian wilayah cekungan Bandung secara teori tidak berpotensi likuifaksi saat terjadi gempa kuat. Kesimpulan itu berdasarkan penyelidikan tanah oleh Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung yang dilakukan pada kurun 2015-2017.

Baca juga: Likuifaksi di Palu Ternyata Sudah Diprediksi Sejak 2012

Adrin Tohari, anggota penelitian, mengatakan lapisan tanah cekungan Bandung dominan berjenis lempung lunak. Ketebalannya dari permukaan sampai kedalaman 15 meter. "Secara teori tidak akan mengalami likuifaksi," katanya saat dihubungi Sabtu, 13 Oktober 2018.

Likuifaksi atau pelulukan tanah, ujar Adrin, biasanya hanya terjadi pada jenis tanah berpasir gembur ketika terjadi gempa besar. Contoh kejadian likuifaksi misalnya saat terjadi Gempa Lombok dan Gempa Donggala yang berskala magnitude 7 dengan kedalaman dangkal antara 10-15 kilometer.

Baca juga: Video Viral: Fenomena Likuifaksi Saat Gempa Donggala

Advertising
Advertising

Bentuk likuifaksi ada yang berupa retakan tanah disertai keluarnya air sesaat dan pasir dari dalam tanah ke permukaan. Manifestasi lain berupa pencairan tanah berpasir gembur oleh air tanah dangkal akibat guncangan kuat gempa seketika.

Tanah yang terlikuifaksi hingga menjadi seperti bubur lumpur di beberapa tempat di Palu dan sekitarnya menimbulkan kengerian tambahan selain terjangan tsunami dan bangunan runtuh pasca gempa kuat. Sebab, bangunan seperti rumah bisa tumbang, bergerak mengalir seperti kapal di kontur tanah miring, hingga seakan ditelan bumi bersama isinya dalam waktu cepat.

Penelitian tanah oleh LIPI di cekungan Bandung selama 2015-2017 itu fokus pada kondisi daya dukung tanah lapisan. Wilayahnya mencakup bagian yang datar di wilayah kota Bandung bagian selatan, timur, sebagian Kabupaten Bandung, sedikit wilayah Cimahi dan Sumedang.

Baca juga: Kampung Petobo Hilang, LIPI: Ciri Rawan Likuifaksi Sulit Dilihat

Metode penelitian menggunakan dua cara. Metode pemboran teknik sampai kedalaman 90 meter di daerah Solokan Jeruk, sementara di wilayah Kota Bandung tim Adrin menyelidikinya dengan uji penetrasi konus atau sondir di beberapa titik. "Hasilnya diketahui lapisan tanahnya dominan lempung lunak," ujar Adrin.

Risetnya membagi wilayah sampel tanah cekungan Bandung dengan empat penjuru mata angin. Kondisi tanah di wilayah utara Bandung tidak termasuk dalam riset. Sejauh ini telah diketahui jenis tanahnya di dataran tinggi itu berbeda. "Tanahnya vulkanik dengan batuan besar di bawahnya," kata Adrin.

Sedangkan di sebagian wilayah barat cekungan Bandung seperti daerah Sukajadi hingga Cimahi, tanahnya berupa campuran lapisan endapan hasil letusan gunung api seperti tufa, batu breksi.

Belakangan beredar kabar sebagian wilayah timur dan selatan yang mencakup 10 kecamatan di Kota Bandung berpotensi likuifaksi. Adrin mengaku baru mendengar kabar itu. Sementara Badan Geologi yang berada di Bandung belum ada riset soal likuifaksi di wilayah cekungan Bandung.

Baca juga: Ini Cara Ahli Gempa ITB Atasi Potensi Likuifaksi di Bandara Bali

Simak artikel menarik lainnya seputar likuifaksi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

5 jam lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Bandung

7 hari lalu

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Bandung

Anda bisa melihat berbagai pilihan akomodasi di Traveloka, sekaligus menikmati promo hotel mewah.

Baca Selengkapnya

Beli Tiket Konser Sheila On 7, Simak 4 Hal Ini

10 hari lalu

Beli Tiket Konser Sheila On 7, Simak 4 Hal Ini

Kota pertama konser Sheila On 7 di Samarinda pada Sabtu, 27 Juli 2024

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

11 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

12 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

13 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

14 hari lalu

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

Laporan orang tenggelam di Situ Cileunca diterima pada 9 April 2024. Pencarian butuh berhari-hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

Langka ATM Tunai Pecahan Rp 20.000, Simak Lokasinya di Jakarta dan Bandung

15 hari lalu

Langka ATM Tunai Pecahan Rp 20.000, Simak Lokasinya di Jakarta dan Bandung

Anjungan Tunai Mandiri atau ATM pecahan Rp 20.000 semakin langka. Berikut lokasinya di Jakarta dan Bandung.

Baca Selengkapnya

Wow! Ada Bianglala Menjulang di Hamparan Kebun Teh Pangalengan Bandung

16 hari lalu

Wow! Ada Bianglala Menjulang di Hamparan Kebun Teh Pangalengan Bandung

Wahana baru Bianglala Nimo Eye di Pangalengan, Kabupaten Bandung, sejak Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran pada 10 April 2024

Baca Selengkapnya

7 Taman Kota untuk Nikmati Liburan Gratis di Bandung

16 hari lalu

7 Taman Kota untuk Nikmati Liburan Gratis di Bandung

Bandung punya sejumlah taman kota yang bisa dinikmati suasananya untuk liburan secara gratis

Baca Selengkapnya