TEMPO.CO, Jakarta - Dua Senator di komite intelijen Kanada, Marco Rubio dan Mark Warner, meminta Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk memblokir perusahaan telekomunikasi Huawei yang menyediakan jaringan 5G. Menurut mereka, hal itu menimbulkan risiko keamanan yang signifikan.

Baca juga: Huawei Klaim Kirin 980 Paling Mumpuni, Ini Alasannya

"Seperti yang Anda ketahui, Huawei bukanlah perusahaan sektor swasta biasa. Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa tidak ada perusahaan besar Cina yang independen dari pemerintah Cina dan Partai Komunis, termasuk Huawei," Ujar Rubio dan Warner dalam sebuah surat yang diperoleh The Globe and Mail, seperti dilansir laman This is Insider, akhir pekan lalu.

Menurut mereka, Kanda tidak dapat memastikan bahwa Huawei tidak dikendalikan oleh pemerintah Cina. Sementara aturan di Cina mengatakan bahwa perusahaan harus mendukung, bekerja sama, dan berkolaborasi dalam pekerjaan intelejen nasional.

Baca juga: Kamera iPhone XS Max Kalah dari Huawei P20 Pro

Rubio dan Warner mengatakan kekhawatiran akan keamanan nasional Kanada dan kerusakan pada proyek intelijen bersama Lima Mata (Five Eyes). Five Eyes merupakan kemitraan antara Amerika, Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru yang berbagi informasi untuk mencegah terorisme dan memperkuat keamanan nasional.

"Ini karena pejabat cybersecurity top Kanada, Scott Jones, menolak memasukkan daftar hitam Huawei karena pertahanan negara itu dapat menahan campur tangan asing," tertulis dalam surat itu.

Sebelumnya, Amerika dan Australia dilaporkan telah memblokir Huawei dari memasok peralatan untuk menghubungkan smartphone baru ke internet. Informasinya kepala enam agen intelijen Amerika dan tiga mantan kepala layanan mata-mata Kanada menganggap Huawei sebagai salah satu ancaman dunia maya atas dunia intelijen.

Baca juga: Gaya Santun Istri dan Putri Justin Trudeau di masjid India

Simak kabar terbaru seputar Huawei dan PM Kanada Justin Trudeau hanya di kanal Tekno Tempo.co.

THIS IS INSIDER | THE GLOBE AND MAIL