BMKG Bikin Zona Rentan Bencana Gempa di Palu, Simak Kajiannya

Selasa, 16 Oktober 2018 15:04 WIB

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu, 6 Oktober 2018 (Andita Rahma)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan survei pasca tsunami dan gempa di Palu, Sulawesi Tengah. Hasil survei tersebut dibuat menjadi peta yang menunjukkan kerentanan di wilayah-wilayah yang terdampak bencana itu.

Baca juga: Beda Tanah Beda Dampak Saat Gempa, Simak Penjelasan Berikut

"Dari hasil survei teman-teman peneliti sampai hari ini, sudah bisa dikategorikan berdasarkan kerentanan tanah atau kondisi tanahnya. Tingkat guncangann jika kena gempa bumi di Palu bisa dibedakan menjadi tiga zona yaitu zona hijau dan hijau tua, zona kuning hingga cokelat dan zona merah muda muda," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 15 Oktober 2018.

Zona hijau dan hijau muda merupakan kerentanan rendah dengan angka kurang dari 5. Zona kuning hingga kecoklatan merupakan gambaran kerentanan menengah dengan angka 5 hingga 15. Dan zona merah hingga merah muda merupakan kerentanan tinggi dengan angka lebih dari 15.

Peta kajian kerentanan bencana di Palu dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). (TEMPO/Khory)

Advertising
Advertising

Baca juga: Penyebab Gempa Situbondo Masih Misterius

Dari Peta yang ditunjukkan Dwikorita tampak bahwa zona kuning, cokelat, hingga merah berada di wilayah pantai dan sekitar teluk. Menurut Dwikorita, zona kerentanan rendah dengan intensitas guncangan (MMI) harus dipertimbangkan tingkat konstruksi bangunannya. Artinya, kata dia, konstruksi bangunan di zona itu belum disiapkan untuk kondisi guncangan, sehingga nilai MMI menjadi besar meskipun kerentanannya tidak begitu besar.

"Kalau di situ akan dibangun lagi karena kerentanannya rendah, misalnya terpaksa dibangun lagi, itu harus benar-benar memenuhi standar bangunannya. Sehingga ke depan, BMKG bisa merekomendasikan agar zona-zona mana yang memang tidak bisa dibangun kembali," kata Dwikorita.

Hal ini digunakan untuk memberikan masukan terhadap tata ruang. Karena, kata dia, yang mengatur itu ada lembaga terkait Kementerian PUPR dan APR, dan data tersebut dibutuhkan untuk pengaturan tata ruang.

Baca juga: Nonton Film Bareng Jadi Penghibur Pengungsi Gempa Palu

Dalam waktu kurang dari satu bulan, Dwikorita menambahkan, peta tersebut akan dipertajam resolusinya. Agar BMKG bisa melihat lebih detil wilayah mana saja yang memiliki kerentanan tinggi. "Resolusinya kira-kira 1 sentimeter sama dengan 0,75 kilomter, jadi sekitar 750 meter untuk 1 sentimeter," kata Dwikorita.

Baca juga: Indonesia Negeri Gempa, Ini Potensi Lindu Jakarta hingga Surabaya

Simak artikel menariknya lainnya seputar gempa Palu dan kabar terbaru dari BMKG hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

10 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

15 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

23 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya