Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Rumah yang rusak akibat Gempa Garut. Dok. Humas BNPB
Rumah yang rusak akibat Gempa Garut. Dok. Humas BNPB
Iklan

TEMPO.CO, Garut - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum memberikan bantuan terhadap korban terdampak gempa magnitudo 6,2 yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 sekitar pukul 23.29 WIB. Alasannya karena pemerintah masih melakukan pendataan jumlah korban. 

Bantuan yang biasa digelontorkan saat bencana di antaranya bantuan sosial atau jaminan hidup berupa bahan pangan. "Kami masih melakukan pendataan dan melakukan verifikasi mulai hari ini," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, Selasa, 30 April 2024 di Posko Bencana.

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak dan enam orang luka ringan, di antaranya 11 rusak berat, 93 rusak sedang dan 355 rusak ringan. Adapun fasilitas umum yang rusak mencapai 54 unit, di antaranya 5 rusak berat,  14 rusak sedang dan 34 rusak ringan. Dampak gempa ini tersebar di 29 kecamatan yang berada di 101 desa dan 4 kelurahan. Total kerugian mencapai Rp 12,6 miliar. 

Meski banyak korban yang terdampak, namun pemerintah tidak menyiapkan posko pengungsian. Alasannya karena banyak di antara bangunan yang rusak masih bisa ditempati. 

Berdasarkan hasil pemantauan pun, aktivitas masyarakat tidak terganggu, baik kehidupan dan penghidupannya. Aktivitas berjalan normal dan tidak ada traumatik berarti pascagempa. "Tidak ada yang mengungsi dan mata pencaharian masyarakat juga tidak berubah," ujar Aah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aah mengaku bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data. Bantuan yang rencananya akan diberikan berupa bantuan pangan dan bantuan stimulan berupa uang untuk perbaikan bangunan. Tim verifikasi ini di antaranya terdiri dari Dunas Perumahan, Pemukiman dan Dinas Pekerjaan Umum. 

Salah seorang korban gempa, Tia Kusmiati, 50 tahun, warga Kampung Ciborelang, Desa Mekarjaya, Kecamatan Tarogong Kaler, mengaku baru mendapatkan bantuan sembako dari Kepolisian. Bantuan itu berupa beras sebanyak 5 kilogram dan mie instan. "Hanya Pak Kapolsek yang sudah datang memberi bantuan," ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, mengaku bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan dana sebesar Rp 58 miliar untuk penanggulangan bencana. Anggaran tersebut bersumber dari pos Bantuan Tidak Terduga dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pilihan Editor: Ketahui Cara dan Syarat Menentukan Besaran UKT Mahasiswa Baru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Status Erupsi Gunung Ibu Naik ke Level Awas, BNPB Percepat Penanganan Darurat Bencana

2 jam lalu

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara memberikan masker kepada warga yang terkena dampak abu vulkanik erupsi Gunung Ibu di Desa Sangaji Nyeku, Kabupaten Halmahera Barat, pada Selasa 14 Mei 2024. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Status Erupsi Gunung Ibu Naik ke Level Awas, BNPB Percepat Penanganan Darurat Bencana

BNPB mengirimkan tim dan logistik untuk penanganan darurat bencana erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.


Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

10 jam lalu

Kondisi banjir besar di Mahakam Ulu. Foto : X
Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024


Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

1 hari lalu

Bupati Garut Aceng H.M Fikri tiba di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, (25/2). Aceng Fikri menerima surat keputusan Presiden RI tentang pengesahan pemberhentian dirinya dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. TEMPO/Prima Mulia
Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

Eks Bupati Garut Aceng Fikri kembali ke kancah politik dengan maju melalui jalur independen, tapi KPU Garut menyatakan ia tak memenuhi syarat.


Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

1 hari lalu

Dua aktivis lingkungan membentangkan poster yang berisi sindiran terhadap blasting perdana PT Bumi Suksesindo di pinggir jalan dekat akses masuk area tambang Tumpang Pitu, Pesanggaran, Banyuwangi, 27 April 2016. TEMPO/DAVID PRIYASIDHARTA
Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.


Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

1 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.


Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

2 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4


Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

2 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.


Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

2 hari lalu

Warga berjalan di dekat rumah yang rusak akibat banjir bandang di Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Senin 13 Mei 2024. BNPB merilis penambahan korban akibat banjir bandang yang menerjang sejumlah daerah di kaki Gunung Marapi itu menjadi 41 orang meninggal dunia, sementara terdapat dua korban masih dalam pencarian di lokasi itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

BNPB menyiapkan berbagai solusi penanganan bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang Sumatera Barat


Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

2 hari lalu

Seorang perempuan melintas dekat rumah yang roboh akibat gempa bumi di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin, 18 Maret 2019. Menurut data BPBD NTB terdapat sebanyak 28 rumah mengalami rusak berat serta 499 rumah mengalami rusak sedang dan rusak ringan akibat gempa yang mengguncang Lombok. ANTARA
Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

Gempa Lombok 2018 meninggalkan duka yang mendalam di hati masyarakat.


Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

2 hari lalu

Tim SAR melakukan pencarian terhadap enam orang masyarakat yang terbawa arus banjir bandang di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin, 13 Mei 2023. BNPB mencatat 41 orang dinyatakan meninggal akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.