Potensi Jebakan Maut di Sekolah Saat Bencana dan Kondisi Darurat

Jumat, 19 Oktober 2018 09:53 WIB

Ilustrasi gempa. freepik.com

TEMPO.CO, Bandung - Sekolah sebagai ruang publik juga termasuk lokasi rawan bencana seperti gempa, tsunami banjir, longsor, atau kebakaran. Sementara bangunan sekolah di Indonesia dinilai masih belum memenuhi kriteria keamanan dan keselamatan gedung.

Baca: Aplikasi Pesan WhatsApp di Tengah Bencana

Menurut Direktur Regional READY Indonesia Ujang Dede Lasmana, ada beberapa potensi jebakan maut di sekolah saat bencana dan kondisi darurat. "Tidak adanya tangga darurat pada sekolah bertingkat, juga pemasangan teralis secara permanen di kelas-kelas," kata Ujang, Kamis, 18 Oktober 2018.

Faktor lain seperti penguncian pintu atau jalur keluar masuk saat proses belajar mengajar, serta tidak tersedianya peralatan darurat seperti APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan improvisasinya, seperti karung basah, juga peralatan dan perlengkapan pertolongan pertama medis.

Selain itu, kata Ujang, mereka yang bekerja dan beraktivitas di sekolah tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan darurat bencana
atau penyelamatan diri. "Juga tidak adanya manajemen pencegahan dan penanggulangan bencana," ujarnya.

Untuk menciptakan sekolah aman dan tangguh bencana, kata Ujang, ada tujuh langkah yang bisa diterapkan pengelola sekolah. Pertama, mengenali potensi bencana di sekolah termasuk identifikasi bencana yang pernah terjadi di sekolah.

Kedua, membentuk komite dan tim keselamatan sekolah. Ketiga, membangun jejaring dan jalur komunikasi darurat seperti dengan kepolisian, Palang Merah Indonesia, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Langkah ke empat, membuat rencana keselamatan dan melengkapi fasilitas keselamatan seperti peta jalur evakuasi. Tahap ke lima menyebarkan pengetahuan dan informasi keselamatan dan upaya pengurangan risiko ke warga sekolah .

Langkah ke enam yakni melatih kesiapan dan kesiagaan serta tanggap darurat bagi warga sekolah. Tahap pamungkas melakukan simulasi bencana.

Secara lengkap dan rincinya, Ujang menuliskan ilmu dan pengalamannya pada buku berjudul "Membuat Sekolah dan Madrasah Anak Anda Aman".

Terkait Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional 13 Oktober, buku itu disebarkannya secara gratis bagi khalayak di tautan: https://www.mediafire.com/download/y28n9k4wusi8e0e.

Berita terkait

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

9 jam lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

2 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

2 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

7 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.

Baca Selengkapnya

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

8 hari lalu

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

Sebanyak sepuluh desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro terdampak material vulkanik erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

12 hari lalu

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.

Baca Selengkapnya

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

13 hari lalu

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

Berikut cara cek titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2024 melalui situs BNPB, Ditjen Bina Marga, PVMBG, dan PetaBencana.id.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

15 hari lalu

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

18 hari lalu

Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

Direktur Tata Kelola Publik OECD Elsa Pilichowski menanggapi pemaparan Mensos Risma soal penanganan bencana di Indonesia.

Baca Selengkapnya