Riset: Aspen, Koloni Pohon Tertua di Dunia, Mulai Menyusut

Selasa, 23 Oktober 2018 08:05 WIB

Koloni pohon Aspen (Populus tremuloides) yang berada di Hutan Nasional Fishlake di Richfield, Utah, Amerika Serikat. (qz.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah riset mengungkapkan bahwa organisme terbesar di bumi, pohon Aspen (Populus tremuloides) yang berada di Hutan Nasional Fishlake di Richfield, Utah, Amerika Serikat, telah menyusut akibat dari pengelolaan hutan yang tidak baik.

Baca juga: Riset: Pengguna Smartphone Indonesia Senang Buka Konten Hiburan

"Ini telah berkembang selama ribuan tahun, dan sekarang sudah mulai terpisah. Kekayaan alam dan spesies kunci tersebut tidak diperhatikan dengan maksimal, sehingga membuatnya menyusut," ujar ahli ekologi dari Utah State University yang memimpin penelitian Paul Rogers, seperti dilansir laman The New York Times, pekan lalu.

Penelitian tersebut terdiri dari survei tanah yang dilakukan baru-baru ini dan analisis 72 tahun gambar melalui udara. Terlihat sekitar 47 ribu pohon Aspen mulai berkurang akibat rusa keledai yang mencari makan dan kesalahan manusia. Penelitian tersebut diterbitkan pada Rabu, 17 Oktober 2018 di PLOS ONE.

Baca juga: Bakteri Inilah yang Bikin Rasa Ubi Cilembu Manis

Advertising
Advertising

Pohon Aspen secara genetis merupakan organisme paling masif dan koloni pohon tertua di bumi. Penelitian mengungkapkan bahwa kumpulan pohon yang tumbuh di atas lahan seluas 106 hektare itu dihubungkan oleh satu sistem akar dan semuanya berasal dari DNA yang sama.

"Demografi pohon Aspen mengalami kritis dan tidak seimbang, kami menemukan pohon tua itu sedang sekarat," kata Rogers dan rekannya dari staf kehutanan Utah, Darren

McAvoy. Rogers menganalogikan bahwa jika pohon-pohon tersebut adalah komunitas manusia, hal itu seolah-olah penduduk 47 ribu orang di sebuah kota yang hanya berusia 85 tahun dan tidak ada generasi penerusnya.

Baca juga: Merokok Bisa Bikin Manusia Jadi Mutan, Simak Riset Berikut

Foto udara juga mengungkapkan bahwa mahkota Pando terus menipis ketika aktivitas manusia, terutama dalam setengah abad terakhir. Akibat dari aktivitas berkemah dan pembuatan saluran telepon.

"Semua ini adalah kerugian bagi kelangsungan hidup klon ini," tambah Rogers. "Tapi ada harapan bagi Pando karena para manajer belajar dari kesalahan masa lalu dan memanfaatkan pemahaman yang lebih baik tentang ekologi hutan."

Masyarakat mulai memahami di mana satu bagian hutan telah dipagari dan dikelola dengan baik, pohon-pohon telah tumbuh puluhan kaki hanya dalam beberapa tahun. Genetika Pando dapat mendorong pertumbuhan cepat di area baru.

Menurut Rogers, lebih banyak pemagaran, pemusnahan rusa, dan percobaan dengan ekologi alam hutan pada akhirnya dapat menyelamatkan Pando. Dan mendidik publik tentang penjagaan pohon ini dapat memacu metode konservasi baru. Misalnya, menyimpan spesies umum seperti aspen, yang mendukung keanekaragaman hayati.

Baca juga: Riset: 63 Persen Guru Muslim Intoleran

"Jika kita bisa menyelamatkan ini, ada pelajaran yang dapat membantu kita menyelamatkan ratusan hingga ribuan spesies di seluruh dunia," kata Rogers. "Jika kita tidak bisa mengelola 106 hektar itu dan memulihkannya, apa yang dikatakannya dunia?"

Baca juga: Riset: Gempa Megathrust dan Tsunami Ancam Mentawai

Simak riset lainnya tentang pohon Aspen atau Pando hanya di kanal Tekno Tempo.co.

THE NEW YORK TIMES | PLOS ONE

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

8 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

48 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

48 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

48 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya