Pusgen: Gempa Donggala Akibat Pergerakan 2 Segmen Sesar Sekaligus

Selasa, 30 Oktober 2018 06:55 WIB

Foto udara Masjid Al Amin di antara bangunan yang rusak akibat gempa dan tsunami di Wani, Donggala, Sulawesi Tengah, Ahad, 14 Oktober 2018. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menerima informasi ketinggian tsunami di Donggala ada yang mencapai 7 meter. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Bandung - Gempa Donggala 28 September 2018 melibatkan dua segmen Palu Koro yang bergerak. Dampak kerusakan yang menjalar ke selatan serta lebar retakan permukaannya menjadi bukti kuat.

Baca: BMKG: Gempa 5,2 M di Selat Sunda
Baca: BMKG: Gempa 4,3 M Guncang Pesawaran Lampung
Baca: Isu Potensi Gempa Surabaya, BMKG: Memang Ada Sesar Aktif, tapi...

"Dua segmen yang bergerak, segmen Palu dan sebagian segmen Saluki," kata anggota tim Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) Mudrik Rahmawan Daryono.

Periset geologi sesar Palu Koro dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Bandung itu kebagian menyusuri retakan permukaan gempa bumi.

Pusgen memberangkatkan tim survei pada 9-13 Oktober lalu untuk mencari kejelasan soal gempa, tsunami, dan likuifaksi Sulawesi Tengah menyusul gempa Donggala yang bermagnitude 7,4.

Mudrik dan tim mendapatkan retakan akibat sobekan sesar di Palu. Paling lebar temuannya mencapai 580 sentimeter. Terus ke selatan, tujuannya ke lubang uji parit yang pernah dibuatnya untuk riset kegempaan sesar Saluki pada 2012. "Kita pastikan bahwa segmen Saluki juga bergerak. Paritan saya di Saluki itu bergeser 320 sentimeter," ujarnya baru-baru ini di kantornya.

Sesar besar Palu-Koro terbagi menjadi lima segmen. Mulai dari utara, yaitu segmen Palu sepanjang 66 kilometer yang di darat. Berdasarkan peta dan sumber gempa 2017, kekuatan gempa maksimal segmen Palu bermagnitude 6,8 dengan laju pergerakan sesar 10 milimeter per tahun.

Advertising
Advertising

Lalu ada segmen Gumbasa (20 km) dan segmen Saluki 40 km (M=6,9, laju 10 mm/tahun), segmen Moa 47 km (M=7,1, laju 10 mm/tahun) pernah gempa M=5,9 pada 1968. Paling ujung segmen Meloi 19 km yang pernah pecah pada 1977 dengan magnitude 5,0.

Penelusuran Mudrik cs, sepertiga segmen Saluki ikut bergerak. Karena itu boleh jadi, besaran gempa Donggala M=7,4 melampaui hitungan magnitude maksimal sesar Palu yang tercatat M=6,8.

Fakta bergeraknya dua segmen yaitu Palu dan Saluki sekaligus ini mencengangkan. “Ini di luar perkiraan kami sebelumnya,” kata Mudrik.

Secara definisi teori, spasi antara dua segmen 4 kilometer berdasarkan kejadian sebelumnya di dunia, harusnya menghasilkan gempa masing-masing. Jika jaraknya kurang dari 4 kilometer, energi gempa bisa meloncat ke segmen terdekat.

Namun meskipun segmen Palu dan Saluki berjarak 6 kilometer, kata Mudrik, mereka bisa bergerak bersama. Dengan telah bergeraknya 30 persen dari panjang 60-70 kilometer segmen Saluki itu, Mudrik tidak tahu apakah segmen itu masih berpotensi menjadi ancaman. Dari hasil risetnya, ia pernah memperkirakan segmen Saluki akan menimbulkan gempa pada 2014.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan, zona sesar Palu Koro memiliki laju pergesaran sekitar 4 sentimeter per tahun. Sebagai sesar yang tergolong paling aktif, pergerakannya empat kali laju sesar besar Sumatera.

Dari peta blok Sulawesi, menurut Daryono, bagian timur sesar relatif bergerak ke utara dan blok barat relatif bergerak ke selatan. Kondisi ini membuat terakumulasinya medan tegangan kerak bumi di sepanjang jalur sesar ini.

Secara tektonik, sesar Palu-Koro terbentuk sebagai reaksi terhadap tekanan yang timbul dari benturan dengan benua kecil (mikrokontinen) Banggai-Sula yang bergerak merangsek ke arah barat atau Pulau Sulawesi.

Dorongan Banggai-Sula ini menjadi pembangkit utama aktifnya sistem sesar regional. Penyebab Banggai-Sula begitu aktif menekan Sulawesi ada dua faktor. Pertama, akibat adanya pemekaran Laut Banda ke arah barat laut dan tenggara sehingga mendorong Buton dan Banggai bergerak ke arah barat.

Kedua, pergerakan Banggai-Sula juga dipengaruhi oleh dorongan lempeng Laut Filipina ke arah barat yang dimanifestasikan dengan keberadaan sesar besar Sorong-Sula. Berdasarkan fakta-fakta ini, kata Daryono, "Tampaknya kawasan Sulawesi khususnya wilayah Sulawesi Tengah selamanya akan menjadi kawasan aktif gempa bumi."

Berita terkait

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

22 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

1 hari lalu

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

2 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

3 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

4 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

4 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

7 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

7 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya