Begini Cara BPPT Temukan Sinyal Black Box Lion Air JT 610
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Amri Mahbub
Kamis, 1 November 2018 09:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sinyal ping dari black box Lion Air JT 610 ditemukan tim riset dari Kapal Baruna Jaya I BPPT bersama tim SAR gabungan. Sinyal kotak hitam dari pesawat yang jatuh pada Senin pagi, 29 Oktober 2018, di perairan Tanjung Karawang, itu terdeteksi oleh transporder USBL Kapal Baruna Jaya pada pukul 12.25 WIB, Rabu, 31 Oktober 2018.
Baca juga: DPR Dorong KNKT Segera Selesaikan Investigasi Lion Air JT 610
"Jarak lokasi serpihan dan black box pesawat ke Tanjung Karawang kurang lebih 15 kilometer," ujar Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT, Hammam Riza, dalam keterangan tertulis, Rabu, 31 Oktober 2018.
Sinyal black box yang tertangkap transponder USBL BJ I berada di titik koordinat S 05 48 48 .051 - E 107 07 37 .622 dan pada koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.393. Hingga kemarin, penyelam terkendala kondisi dasar laut yang berlumpur dan visibility di dasar laut yang terbatas, serta arus di dasar yg kencang. "Sinyal menunjukkan berada pada kedalaman hampir 30 meter di dasar laut," lanjut Hammam.
Baca juga: 4 Fakta Pencarian Lion Air JT 610: 37 Kantong Jenazah di RS Polri
Sebelumnya, menurut Kepala Basarnas M. Syaugi, tim SAR Gabungan menjadi bukti bahwa pemerintah bekerja dan sinergi ini adalah hal positif. "Ada Kapal TNI, ada Kapal BPPT, kapal nelayan dan kapal lainnya terus bekerja keras untuk operasi gabungan ini," kata Syaugi.
Teknologi BPPT, Remotely Operated Vehicles (ROV), telah digunakan untuk mengambil data secara visual. Selain ROV, dalam misi tersebut BPPT juga membawa beberapa teknologi lain untuk mengidentifikasi lokasi dan titik koordinatnya seperti multibeam echo sounder, side scan sonar dan magnetometer.
Baca juga: Nelayan Sebut Ada Asap Tebal Saat Lion Air JT 610 Jatuh di Laut
Simak kabar terbaru dari pencarian black box Lion Air JT 610 hanya di kanal Tekno Tempo.co.