Kaspersky Lab: Data Perguruan Tinggi Juga Jadi Sasaran Hacker

Sabtu, 3 November 2018 07:25 WIB

Seorang pekerja di Kaspersky lab sedang berada di depan komputer, Kaspersky berusaha terus melawan serangan dari para hacker. Moskow, 9 Desember 2014. GETTY.

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan keamanan digital, Kaspersky Lab, menghimbau para akademisi agar berhati-hati saat melakukan aktivitas online. Peneliti Kaspersky Lab telah mendeteksi beberapa ancaman siber yang menyerang setidaknya 131 universitas di 16 negara.

Baca juga: Kaspersky Lab: 50 Juta Akun Facebook Terancam Disalahgunakan

"Dilihat dari jumlahnya, serangan siber ke universitas ini mengkhawatirkan. Tampaknya institusi pendidikan menjadi topik hangat di kalangan pelaku kejahatan siber," ujar peneliti keamanan di Kaspersky Lab Nadezhda Demidova, dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 November 2018.

Berbagai upaya untuk mencuri informasi sensitif universitas ini telah terjadi dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, dengan hampir 1.000 serangan phishing sejak September 2017. Peretas memburu kredensial karyawan dan pelajar, alamat IP dan data lokasi mereka. Dalam kebanyakan kasus, mereka membuat halaman web yang identik dengan yang asli untuk memasukkan login dan kata sandi ke sistem digital universitas.

Baca juga: Bahas Peta Ancaman, Kaspersky Gelar Cyber Insight di Asia Pasifik

Advertising
Advertising

Kredensial dan kata sandi dari karyawan di industri perbankan dan perusahaan merupakan sasaran yang jelas dapat menguntungkan pelaku kejahatan siber. Sementara akun pribadi pelajar dan staf universitas justru terlihat seperti target yang tidak signifikan.

"Namun nyatanya, data-data yang sukses diperoleh melalui serangan spear phising ke kampus bisa mengandung informasi jauh lebih berharga, seperti riset-riset dengan berbagai jenis topik mulai dari ekonomi hingga fisika nuklir," kata Demidova.

Selain itu, karena banyak dari mereka berkolaborasi dengan vendor terkemuka untuk gelar PhD, peretas dapat mengakses tidak hanya informasi yang mengandung keahlian unik, juga informasi khusus yang potensial mengancam perusahaan. Meskipun memperhatikan keamanan TI mereka, pelaku ancaman menemukan cara untuk menerobos sistem dengan menargetkan mata rantai terlemah yaitu pengguna yang lalai.

Baca juga: Tips Teknologi: Jika Akun Facebook Jadi Korban Hacker

Di sebagian besar skenario, pelaku ancaman membuat laman web yang identik dengan sistus web universitas yang asli. Pengguna yang lalai tidak menyadari terdapat sedikit perbedaan huruf pada alamat webnya.

"Staf universitas perlu mempertimbangkan bahwa setiap karyawan dan mahasiswa dapat menjadi mata rantai lemah yang diincar untuk memberikan akses ke sistem mereka," tambah Demidova. "Karena itu, para karyawan dan pelajar harus proaktif dalam mengambil langkah pengamanan yang tepat"

Biasanya siasat berhasil jika menggunakan metode rekayasa sosial yang tepat. Korban masuk ke dalam jebakan dan memasukkan kredensial mereka sehingga mengakibatkan informasi sensitif terkirim ke pelaku.

Secara keseluruhan, para peneliti mendeteksi adanya 961 serangan di 131 sekolah yang sebagian besar menargetkan universitas-universitas berbahasa Inggris. Terpapar 83 lembaga yang menjadi target berlokasi di Amerika Serikat dan 21 berbasis di Inggris. "Para pelaku tertarik khususnya pada University of Washington. Kaspersky Lab mendeteksi 111 serangan yang ditujukan pada kampus ini. Statistik juga menunjukkan bahwa institusi pendidikan di Asia, Eropa dan Afrika juga mengalami serangan," lanjut Demidova.

Baca juga: Kaspersky Lab: Sudah 120 Ribu Perangkat IoT Diserang Malware

Simak riset terbaru dari Kaspersky Lab hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

11 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

16 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

20 hari lalu

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

Libur lebaran kerap jadi arena para penipu online melancarkan aksinya. Ini tips untuk menghindarinya.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

32 hari lalu

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

Semua produk Kaspersky mendeteksi varian Linux ini sebagai HEUR:Backdoor.Linux.Dinodas.a.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

34 hari lalu

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

38 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Waspada Ancaman Phising di Situs Film Ilegal, Ini Saran Kaspersky

53 hari lalu

Waspada Ancaman Phising di Situs Film Ilegal, Ini Saran Kaspersky

Perusahaan keamanan siber, Kaspersky, berbagi tips untuk menghindari phising. Modus phising terus berkembang, salah satunya lewat situs film ilegal.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

5 Maret 2024

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

4 Maret 2024

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

1 Maret 2024

Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

Perusahaan keamanan siber Kaspersky mencatat 33 juta serangan siber melalui ponsel pada 2023. Pengguna sering terkecoh oleh iklan otomatis.

Baca Selengkapnya