AS Uji Sistem Otonom, Helikopter Black Hawk Tidak Perlu Pilot

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 3 November 2018 09:12 WIB

DARPA akan mengintegrasikan sistem otonom ALIAS ke helikopter UH-60 Black Hawk. Kredit: Alamy/Daily Mail

TEMPO.CO, Washington - Halikopter Black Hawk bakal tidak memerlukan pilot di medan perang pada masa mendatang. Hal itu menyusul tes sistem otonom baru yang digelar Angkatan Darat AS baru-baru ini.

Baca: Pembelian Black Hawk Jadi Alternatif Apache

Angkatan Darat AS sedang melengkapi helikopter Sikorsky S-76B dengan perangkat lunak otomasi baru yang diharapkan suatu hari tidak memerlukan pilot manusia. Angkatan Darat melakukan tes sistem baru akhir bulan lalu, yang berhasil mengangkat dan mendaratkan helikopter komersial S-76B di Virginia.

Dengan tes yang sukses, DARPA kini berupaya untuk mengintegrasikan sistem Aircrew Labor In-Cockpit Automation System (ALIAS) itu ke UH-60 Black Hawk, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, 2 November 2018.

ALIAS dikembangkan oleh DARPA, unit Departemen Pertahanan yang mengkhususkan diri dalam mengembangkan teknologi baru untuk digunakan oleh militer.

Hampir setiap orang dapat mengoperasikan sistem itu dengan sedikit pelatihan, menurut DARPA. Untuk demonstrasi pada bulan Oktober, pilot hanya menjalani 45 menit pelatihan.

Advertising
Advertising

Proyek ini merupakan bagian dari program Future Vertical Lift Angkatan Darat AS yang lebih luas, yang merevolusionerkan bagaimana helikopter digunakan oleh militer, ArmyTimes menjelaskan.

Dengan ALIAS, pilot mengoperasikan helikopter hanya menggunakan tablet dan kontrol pencegat lainnya. Sejauh ini, program telah mencatat lebih dari 300 jam penerbangan otonom.

Seorang pilot menggunakan tablet untuk hal-hal seperti mengubah tujuan misi, sementara pencegat mengontrol hal-hal yang lebih tepat seperti bergerak ke kiri atau ke kanan atau ke atas dan ke bawah.

Kontrol telah terbukti tepat seperti pilot secara fisik berada di kokpit. Dalam tes, seorang pilot pemula dapat melayang di atas lapangan, bergerak keluar dari jalur kendaraan lain dan dengan aman mendaratkan helikopter.

Tes ini berlangsung lebih dari satu jam dan termasuk 'misi realistis,' seperti penerbangan dataran rendah, pendaratan di wilayah terbatas, pemilihan zona pendaratan, perencanaan lintasan, dan penghindaran penghalang kabel, kata DARPA.

"Melayang dalam kondisi angin yang merugikan adalah tugas yang memerlukan perhatian pilot manusia, tetapi kontrol penerbangan otomatis mencapai presisi," kata Graham Drozeski, manajer program DARPA untuk ALIAS, dalam sebuah pernyataan.

Simak artikel lainnya tentang helikopter Black Hawk di kanal Tekno Tempo.co.

DAILY MAIL | ARMY TIMES

Berita terkait

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

10 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

12 hari lalu

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Satu orang tewas dan tujuh orang hilang setelah dua helikopter Angkatan Laut Jepang bertabrakan sebelum jatuh ke Samudera Pasifik

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Polri Siapkan 2 Helikopter Ambulans Udara

29 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Polri Siapkan 2 Helikopter Ambulans Udara

Polri menyiapkan 2 helikopter yang akan beroperasi sebagai ambulans udara guna menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Warga Kampung Tua Dipaksa Robohkan Rumah karena Dianggap Langgar RTRW IKN hingga Hasbi Hasan Belikan Tas Mewah untuk Windy Idol

51 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Warga Kampung Tua Dipaksa Robohkan Rumah karena Dianggap Langgar RTRW IKN hingga Hasbi Hasan Belikan Tas Mewah untuk Windy Idol

Berita populer hukum kriminal soal konflik warga dengan otorita IKN hingga kisah Hasbi Hasan dengan Windy Idol berujung TPPU.

Baca Selengkapnya

Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

55 hari lalu

Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

Pentagon mengKonfirmasi tiga orang tewas dalam kecelakaan helikopter Garda Nasional AS di dekat perbatasan Texas-Meksiko.

Baca Selengkapnya

Lokasi Helikopter Whitesky Aviation yang Hilang Kontak Ditemukan, 3 Orang Meninggal

21 Februari 2024

Lokasi Helikopter Whitesky Aviation yang Hilang Kontak Ditemukan, 3 Orang Meninggal

Tim pencarian darat menemukan jenazah kedua pilot Helikopter Whitesky Aviation dan satu petugas lapangan yang ikut dalam penerbangan.

Baca Selengkapnya

Helikopter Whitesky Aviation Hilang Kontak di Halmahera Tengah, Operasi Pencarian Dilanjutkan

21 Februari 2024

Helikopter Whitesky Aviation Hilang Kontak di Halmahera Tengah, Operasi Pencarian Dilanjutkan

Helikopter Whitesky Aviaton yang hilang kontak sejak Selasa siang dipastikan dalam kondisi layak terbang.

Baca Selengkapnya

Helikopter Hilang di Hutan Halmahera, Basarnas Sebut Pencarian Juga Ditentukan Faktor Cuaca

21 Februari 2024

Helikopter Hilang di Hutan Halmahera, Basarnas Sebut Pencarian Juga Ditentukan Faktor Cuaca

Basarnas akan berkoordinasi dengan BMKG dalam pencarian helikopter perusahaan tambang nikel Weda Bay yang dilaporkan hilang di hutan Halmahera Tengah.

Baca Selengkapnya

Helikopter Sewaan Weda Bay Nikel Hilang Kontak

20 Februari 2024

Helikopter Sewaan Weda Bay Nikel Hilang Kontak

Helikopter dengan nomor penerbangan Bell 429 PK-WSW sewaan perusahaan tambang PT Weda Bay Nikel dilaporkan hilang kontak pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

16 Februari 2024

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan permintaan obat-obatan oleh Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah disampaikan.

Baca Selengkapnya