Nasib Harimau di Aceh, Tersisa 200 Ekor Lagi

Kamis, 15 November 2018 12:52 WIB

Harimau Sumatera. TEMPO/Robin

TEMPO.CO, Jakarta - Harimau Sumatera diperkirakan hanya tersisa 200 ekor lagi di wilayah Aceh. Hal itu disampaikan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo, dalam diskusi tentang satwa liar itu di Kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, Rabu 14 November 2018.

Baca: Balai Konservasi SDA Riau Tahan Pemasang Jerat Harimau
Baca: Sejumlah Harimau Sumatera Adang Warga, BKSDA Cek Lokasi
Baca: Hari Harimau Sedunia, Komunitas Gelar Aksi Sapu Jerat Harimau

Menurutnya kondisi itu dipicu oleh kasus perburuan dan aktivitas perambahan serta pembalakan liar. Populasi kisaran 200 ekor itu tersebar di kawasan Ulu Masen sekitar 67 ekor dan di Kawasan Leuser sekitar 130 ekor. “Perkiraan tersebut sesuai hasil monitoring 2013–2015,” katanya.

Perdagangan kulit harimau masih terjadi hingga saat ini. Tercatat di tahun 2018, ada dua kasus perdagangan kulit harimau yang masuk persidangan. Sementara pantauan konflik harimau dengan manusia sepanjang 2015–2018 tercatat sebanyak sembilan kasus yang tersebar di Kabupaten Aceh Selatan, Bireuen, Singkil, Subulusalam, Aceh Besar, Gayo Lues, Aceh Tengah, Aceh Jaya dan Bener Meriah.

Sapto mengatakan saat ini pihak BKSDA Aceh sedang melakukan survei untuk populasi Harimau Sumatera di Aceh. “Nanti dari survei itu akan diketahui apakah ada peningkatan populasi atau penurunan,” sebutnya.

Koordinator Forum Konservasi Leuser (FKL), Dediyansyah, mengatakan untuk seluruh Indonesia, populasi Harimau Sumatera paling besar di Aceh yang berada di kawasan Leuser dan Ulu Masen. Titik sambung kedua kawasan itu adalah kawasan Beutong. “Kawasan hutan Beutong yang dimaksud meliputi wilayah hutan di Nagan Raya, Gayo Lues, dan Aceh Tengah, menjadi koridor Harimau,” katanya.

Advertising
Advertising

Selain Harimau, menurut Dediansyah, ada tiga spesies kunci lainnya di Aceh yang perlu mendapat perhatian serius, yaitu Gajah, Orangutan, dan Badak.

Menurutnya, sepanjang 2017 – 2018, FKL bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh serta serta BKSDA mempunyai dua tim patroli untuk memantau 240 ribu hektare area pada kawasan koridor spesies langka di Gayo Lues, Aceh Tengara, Nagan Raya dan Aceh Tengah.

Temuannya, ada 74 kasus perburuan, 77 jerat/perangkat yang diamankan, 8 orang pemburu ditemukan dan 40 camp pemburu ditemukan di hutan. Sementara temuan tim monitoring terhadap kerusakan hutan di kawasan Beutong dan sekitarnya tercatat 560 kasus pembalakan liar, 161 kasus perambahan, 20 kasus pembukaan jalan, 11 kasus tambang ilegal.

“Harapan kita semua untuk menemukan langkah strategis yang bisa kita dilakukan dalam menyelamatkan koridor, tidak hanya harimau tapi juga satwa liar lainnya,” ujar Dediansyah.

Berita terkait

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

22 jam lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

1 hari lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

1 hari lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

2 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

2 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

16 hari lalu

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.

Baca Selengkapnya

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

17 hari lalu

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.

Baca Selengkapnya

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

25 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Jamaah Thariqat Syattariah di Nagan Raya Aceh Gelar Salat Id Hari Ini

26 hari lalu

Jamaah Thariqat Syattariah di Nagan Raya Aceh Gelar Salat Id Hari Ini

Ribuan jamaah Thariqat Syattariah di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh pada Senin pagi telah menggelar salat Id.

Baca Selengkapnya

Dirlantas Polda Aceh Peringatkan Pemudik ke Aceh Hindari Jalan Ambles, Ini Daftarnya

31 hari lalu

Dirlantas Polda Aceh Peringatkan Pemudik ke Aceh Hindari Jalan Ambles, Ini Daftarnya

Dirlantas Polda Aceh merilis beberapa ruas jalan yang ambles saat musim mudik lebaran. Berikut daftar lokasinya.

Baca Selengkapnya