BPPT Pamerkan Teknologi Pengolahan Emas Non-Merkuri di Swiss
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Amri Mahbub
Rabu, 21 November 2018 17:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menghadiri Konferensi Penandatanganan atau Conference of the Parties (COP) Konvensi Minamata Merkuri di Jenewa Swiss. BPPT memamerkan inovasi pengolahan emas non-merkuri.
Baca juga: BPPT Bikin Inovasi Deteksi Dini Wabah Demam Berdarah
"Dalam hal ini Indonesia diminta untuk menghilangkan produk, memproteksi lingkungan dan perbaikan daerah yang telah terkontaminasi merkuri. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita, BPPT siap mendukung dari aspek teknologi untuk mengurangi penggunaan merkuri," ujar Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT Hammam Riza, dalam keterangan tertulis, Selasa, 20 November 2018.
COP digelar mulai pada Senin hingga Jumat, 19-23 November 2018. Menurut Hammam, pertemuan tersebut ditujukan untuk mengimplementasikan Konvensi Minamata yang saat ini memasuki tahun ke-2 legitimasi penghapusan merkuri oleh 101 negara.
Baca juga: BPPT Usulkan Teknologi Tanda Tangan Digital di Pemilu 2019
Dengan diratifikasinya Konvensi Minamata, kata dia, menunjukkan komitmen besar pemerintah Indonesia terhadap upaya pengurangan dan penghapusan merkuri. Ditambah lagi pengesahan UU Nonor 11 Tahun 2017 tentang Konvensi Minamata yang berkaitan dengan Merkuri oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pads September 2017.
"Untuk tahun anggaran 2018, BPPT melakukan pembuatan Detail Engineering Design di lokasi pertambangan emas skala kecil dalam membangun Pilot Plant Pengolahan Emas berbasis non-merkuri di wilayah pertambangan rakyat Kulon Progo, Yogyakarta," kata Hammam.
Hal tersebut dilakukan untuk merefleksikan komitmen pemerintah dalam menghentikan penggunaan merkuri di pertambangan emas skala kecil (PESK). Dan memperkuat kemampuan daerah dalam menyelesaikan permasalahan pencemaran merkuri yang berasal dari PESK.
Baca juga: BPPT: Penemuan Black Box Lion Air Karena Semua Pihak
Penghentian penggunaan merkuri pada pertambangan emas, lanjut Hammam, tidak diartikan sebagai pemberhentian secara langsung pada tambang rakyat. Karena tidak hanya akan memberikan dampak sosial dan ekonomi yang besar, tapi menggunakan pendekatan lain seperti pencarian solusi teknologi alternatif pengolahan emas non merkuri yang ramah lingkungan.
"Hal ini juga dapat menginspirasi pemerintah lainnya yang memiliki wilayah pertambangan rakyat untuk mereplikasi fasilitas serupa. Sehingga sasaran penghapusan penggunaan merkuri pada aktivitas pertambangan emas skala kecil di Indonesia bisa terwujud," tambah Hammam. Dia berharap, dengan dibangunnya fasilitas pengolahan emas non merkuri tersebut, para penambang rakyat dapat terbiasa menggunakan metode pengolahan emas bebas merkuri.
Baca juga: Ini Cara Kapal Baruna Jaya I BPPT Cari Black Box Lion Air JT 610
Simak kabar terbaru dari BPPT hanya di kanal Tekno Tempo.co.