Riset: Masyarakat Khawatir Aktivitas Online Dipantau Peretas

Jumat, 23 November 2018 08:05 WIB

Ilustrasi hacker. foxnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Riset Kaspersky Lab dengan analis data Applied Marketing Research mengungkap bahwa banyak perusahaan dan konsumen yang tidak percaya diri menyangkut privasi data dan perilaku online mereka. Perusahaan keamanan siber itu telah mensurvei 600 perusahaan menengah dengan professional keamanan TI, serta 6 ribu konsumen sebagai responden. Mereka memiliki perangkat lunak keamanan dipasang di perangkat mereka, dibagi rata di seluruh Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.

Baca juga: Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut? Simak Riset Berikut

"Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa teknologi dan perangkat lunak adalah blackbox bagi banyak perusahaan. Mereka tidak tahu cara kerjanya, apa yang ada di dalam, data apa yang dikumpulkan atau bagaimana data tersebut disimpan. Akibatnya, mereka tidak mempercayai vendor manapun," ujar Vice President of Public Affairs Kaspersky Lab Anton Shingarev, dalam keterangan tertulis Rabu, 21 November 2018.

Peringkat pertama sebagai pihak yang paling tidak diinginkan kehadirannya adalah pelaku kejahatan siber dengan 45 persen oleh repsonden perusahaan dan 47 persen oleh responden konsumen. Mereka khawatir bagaimana melindungi data online mereka dari serangan siber.

Baca juga: Ada AS di Balik Riset Kendaraan Listrik Nasional

Advertising
Advertising

Kemudian diikuti dengan keinginan untuk melindunginya dari pemerintah sendiri, masing-masing 36 persen dan 33 persen. Serta, pemerintahan dan perusahaan asing (30 persen dan 26 persen). Satu dari tiga atau 29 persen responden pelaku bisnis khawatir para pegawainya dapat mengakses data online mereka, sementara seperempat atau 26 persen dari konsumen khawatir dengan anggota keluarga yang dapat memantau jejak online mereka.

Bahkan kekhawatiran juga meluas ke ranah keamanan siber. Terutama, Shingarev menjelaskan, hal simpang siur mengenai sejauh mana penyedia solusi keamanan dapat mengakses data pelanggan. "Banyak responden khawatir bahwa penyedia keamanan dapat mengumpulkan data online, opini, lokasi atau kegiatan browsing dan membagikan secara tidak bertanggung jawab kepada entintas asing," ujarnya.

Meski begitu, ada juga reponden yang percaya terhadap keaman digital mereka. Sebagian besar, 87 persen bisnis dan 82 persen konsumen mempercayai penyedia keamanannya dalam pengumpulan dan penggunaan data mereka.

Baca juga: Menurut Riset, Wanita di Negara Ini Punya Payudara Terbesar

Simak riset menarik lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

2 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

14 hari lalu

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

Libur lebaran kerap jadi arena para penipu online melancarkan aksinya. Ini tips untuk menghindarinya.

Baca Selengkapnya

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

17 hari lalu

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

25 hari lalu

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

Semua produk Kaspersky mendeteksi varian Linux ini sebagai HEUR:Backdoor.Linux.Dinodas.a.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

27 hari lalu

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023

Baca Selengkapnya

Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

38 hari lalu

Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

Pelaku kejahatan siber sudah mulai mengeksploitasi kelemahan fitur-fitur di cloud.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

42 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

42 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

43 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Waspada Ancaman Phising di Situs Film Ilegal, Ini Saran Kaspersky

47 hari lalu

Waspada Ancaman Phising di Situs Film Ilegal, Ini Saran Kaspersky

Perusahaan keamanan siber, Kaspersky, berbagi tips untuk menghindari phising. Modus phising terus berkembang, salah satunya lewat situs film ilegal.

Baca Selengkapnya