Redupkan Matahari, Ilmuwan Usul Semprot Aerosol ke Stratosfer

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 24 November 2018 06:56 WIB

Pemandangan situs Kota Petra saat matahari terbenam di selatan Amman, Yordania, 27 September 2018. REUTERS/Muhammad Hamed

TEMPO.CO, San Francisco - Para ilmuwan mengusulkan cara untuk mengatasi perubahan iklim dengan menyemprotkan bahan kimia peredup cahaya matahari ke atmosfer Bumi.

Baca: Ilmuwan Ubah Definisi Kilogram, Begini Sejarah Awal Mula Kilogram
Baca: Catat, Hari Ini Ilmuwan Akan Definisikan Kembali Kilogram
Baca: Inilah 3 Ilmuwan Peraih Habibie Award XX Tahun 2018

Sebuah teknik yang dikenal sebagai injeksi aerosol stratosfer (SAI) dapat mengurangi laju pemanasan global menjadi setengahnya, kata mereka, sebagaimana dikutip Daily Mail, 23 November 2018.

Penelitian ini dipimpin oleh para ilmuwan di Universitas Harvard dan Yale dan diterbitkan dalam jurnal Environmental Research Letters.

Idenya adalah melakukan penyemprotan partikel sulfat dalam jumlah besar ke stratosfer bawah Bumi pada ketinggian 12 mil (20,9 km).

Para ilmuwan mengatakan mereka akan menaburkan sulfat dengan pesawat terbang yang dirancang khusus, balon atau senjata angkatan laut. Namun, laporan itu mengakui bahwa teknik ini murni masih bersifat hipotetis saat ini.

Advertising
Advertising

Tidak ada teknologi atau pesawat yang sesuai untuk adaptasi itu tetapi tim mengatakan sistem dapat dibuat dalam waktu 15 tahun.

Mereka mengatakan akan mengembangkan tanker baru, yang dibuat khusus dengan kapasitas muatan substansial dan tidak sulit secara teknologi dan tidak terlalu mahal.

Biaya peluncuran sistem SAI diperkirakan sebesar £ 2,7 miliar (Rp 50,3 triliun) dengan biaya operasional sebesar £ 1,7 miliar (Rp 31,7 triliun) per tahun.

Tim mengakui bahwa akan ada risiko ekstrim dengan sistem hipotetis tersebut. Koordinasi antara beberapa negara di kedua belahan dunia akan diperlukan.

Selain itu para ilmuwan mengatakan teknik SAI dapat membahayakan pertanian, menyebabkan kekeringan atau menyebabkan cuaca ekstrim.

David Archer, ilmuwan dari departemen ilmu geofisika di Universitas Chicago, mengatakan kepada CNN: “Masalah dengan iklim rekayasa menurut cara ini adalah bahwa itu hanya solusi sementara dan menciptakan masalah yang akan bertahan selamanya.”

DAILY MAIL | CNN

Berita terkait

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

19 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

20 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

20 hari lalu

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

20 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

23 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

29 hari lalu

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.

Baca Selengkapnya

Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

37 hari lalu

Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

Kue kering bisa cepat tengik apabila tidak disimpan dengan benar. Berikut cara menyimpan kue kering.

Baca Selengkapnya

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

40 hari lalu

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Vitamin D Bisa Terlihat dari Kondisi Mulut, Ini Penjelasannya

57 hari lalu

Kekurangan Vitamin D Bisa Terlihat dari Kondisi Mulut, Ini Penjelasannya

Tubuh dapat memberikan tanda-tanda kekurangan vitamin D, salah satunya bisa terlihat di mulut.

Baca Selengkapnya

Alasan Tak Boleh Langsung Cuci Muka setelah Wajah Terkena Sinar Matahari

58 hari lalu

Alasan Tak Boleh Langsung Cuci Muka setelah Wajah Terkena Sinar Matahari

Jangan langsung cuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari. Dermatolog sebut alasannya.

Baca Selengkapnya