Serangan Siber Diprediksi Terus Meningkat pada 2019

Sabtu, 1 Desember 2018 12:25 WIB

Ilustrasi Hacker. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kaspersky Lab memprediksi bahwa peretas akan memperbaiki serangan siber dengan mempersiapkan tantangan keamanan pada tahun depan. Prediksi tersebut tertulis dalam laporan 'Targeted Threat Predictions for 2019' dari Kaspersky Lab.

Baca juga: Serangan Siber Global Meningkat, Simak Data Berikut

"Tahun 2018, para pelaku serangan siber mengarah pada paradigma baru. Kesadaran publik telah tumbuh dan penyelidikan oleh para ahli telah menyoroti operasi besar di dunia maya, sampai menjadi topik berita pada setiap halaman depan pemberitaan di seluruh dunia," ujar peneliti keamanan di Kaspersky Lab, Vicente Diaz, dalam keterangan tertulis, Jumat, 30 November 2018.

Laporan tersebut diterbitkan dalam laman securelist.com pada 20 November 2018. Prediksi tahunan ini disusun oleh para ahli Kaspersky Lab, berdasarkan keahlian dan wawasan yang diperoleh dari tahun sebelumnya. Dan prediksi ancaman yang ditargetkan disiapkan oleh Tim Global Research and Analysis.

Serangkaian pengetahuan mengenai prediksi ancaman industri dan teknologi akan membantu sektor-sektor yang saling terhubung dalam memahami dan persiapan tantangan keamanan yang mungkin dihadapi dalam 12 bulan mendatang.

Advertising
Advertising

Baca juga: Cerita Serangan Siber Pertama di Dunia, 30 Tahun Lalu

"Hal ini akan mendorong perubahan dalam lanskap siber, mengingat para pelaku ancaman canggih akan terus menyerang dalam kesunyian, untuk mencapai keberhasilan yang maksimal," ujar Diaz. "Pergesaran ini menunjukkan penemuan baru dengan skala lebih besar, adanya operasi canggih, dan inovasi dalam pendeteksian serta atribusi pada tingkat lebih lanjut."

Laporan itu juga menjelaskan bahwa, tahun depan Advanced Persistent Threat (APT) akan terlihat dan terbagi menjadi dua kelompok. Pertama para pendatang baru yang belum berpengalaman dan ingin berperan dalam permainan, serta para pelaku lama dengan kelengkapan sumber daya. Kelompok kedua itu akan menimbulkan tantangan besar bagi bisnis, karena para pelaku ancaman berpengalaman. Dan mengeksplorasi teknik-teknik baru yang canggih dan akan jauh lebih sulit untuk ditemukan dan dikenali.

Salah satu skenario yang paling mungkin adalah pendekatan baru akan mengarah pada penyebaran ancaman, yang khusus menyerang titik inti perusahaan atau organisasi yaitu perngkat keras jaringan mereka. Strategi ini akan memungkinkan pelaku untuk fokus pada kegiatan pendistribusian bonet yang tidak terlacak.

Baca juga: Otak Manusia akan Jadi Target Serangan Hacker, Ini Pintu Masuknya

Simak prediksi serangan siber pada 2019 lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

4 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

10 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

11 hari lalu

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

Israel memiliki beberapa opsi untuk menyerang balik Iran meski sekutunya mendesak untuk tidak mengambil risiko memicu konflik regional.

Baca Selengkapnya

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

14 hari lalu

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

Libur lebaran kerap jadi arena para penipu online melancarkan aksinya. Ini tips untuk menghindarinya.

Baca Selengkapnya

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

17 hari lalu

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

25 hari lalu

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

Semua produk Kaspersky mendeteksi varian Linux ini sebagai HEUR:Backdoor.Linux.Dinodas.a.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

27 hari lalu

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

32 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

37 hari lalu

Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

Pelaku kejahatan siber sudah mulai mengeksploitasi kelemahan fitur-fitur di cloud.

Baca Selengkapnya

Waspada Ancaman Phising di Situs Film Ilegal, Ini Saran Kaspersky

47 hari lalu

Waspada Ancaman Phising di Situs Film Ilegal, Ini Saran Kaspersky

Perusahaan keamanan siber, Kaspersky, berbagi tips untuk menghindari phising. Modus phising terus berkembang, salah satunya lewat situs film ilegal.

Baca Selengkapnya