Konflik dengan Qualcomm, iPhone Terancam Dilarang Masuk Cina

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Selasa, 11 Desember 2018 09:44 WIB

Seorang pengunjung mencoba iPhone 6s dan 6s Plus saat berada di Apple store, Beijing, Cina, 24 September 2015. Untuk harga iPhone 6s dibandrol dengan harga sekitar 12 juta - 15 juta rupiah, sedangkan 6s Plus 13 juta - 17 juta rupiah. REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Jakarta - Pangsa pasar iPhone di Cina telah menyusut untuk sementara waktu. Namun keputusan pengadilan yang dapat menghentikan penjualan dan impor sebagian besar model iPhone ke negara itu mungkin memiliki dampak yang dramatis terhadap laba perusahaan, sebagaimana dilaporkan Fortune, Senin, 10 Desember 2018.

Baca: Akan Rilis di Indonesia, Harga Duo iPhone XS dan XR Masih Rahasia
Baca: Dikritik Tim Cook, Bos Facebook Minta Karyawan Tidak Pakai iPhone
Baca: Singkirkan Samsung, TSMC Buat Chip A13 Apple untuk iPhone 2019

Qualcomm, dalam sebuah pernyataan yang dirilis Senin, mengatakan pengadilan Cina telah menemukan beberapa model iPhone melanggar dua paten yang dimiliki oleh Qualcomm dan mengeluarkan larangan impor/penjualan. Paten itu terkait dengan mengubah ukuran foto dan mengelola aplikasi.

Namun, Apple mengatakan larangan tersebut berlaku hanya untuk iPhone yang menjalankan sistem operasi lama, yang tidak akan mempengaruhi penjualan di masa mendatang. Tidak jelas penafsiran perusahaan mana yang benar terhadap putusan pengadilan itu saat ini.

Masalah paten sepertinya tidak akan segera teratasi. Qualcomm dan Apple bertempur di beberapa front, termasuk pengadilan AS, di mana mereka dijadwalkan untuk ke pengadilan pada bulan April mendatang.

Cina, bagaimanapun, adalah pasar penting untuk Apple dan salah satu yang telah menjadi sorotan akhir-akhir ini. Apple juga dipandang sebagai perusahaan yang sangat berisiko dalam perang dagang antara AS dan Cina.

Advertising
Advertising

Pada 2015, ada lebih dari 130 juta iPhone digunakan di negara itu, menurut pemerintah Cina. Angka itu menjadikan Cina sebagai pasar global terbesar perusahaan pada saat itu. Namun penjualan telah turun sejak saat itu.

Pada kuartal kedua tahun 2018, IDC melaporkan pangsa pasar Apple telah turun menjadi 6,7 persen, karena penjualan ponsel Android oleh Huawei dan lainnya melonjak.

Harga dari iPhone dianggap sebagai titik masalah potensial, tetapi IDC menambahkan "kami percaya bahwa perusahaan akan berjalan dengan baik jika merilis opsi sedikit lebih murah di akhir tahun".

Langkah itu sepertinya terjadi sebelum keputusan pengadilan. Dan jika penjualan dan impor ponsel baru iPhone diblokir, hal itu bisa memberi Huawei dan pemimpin pasar lainnya (termasuk Oppo dan Vivo) kesempatan untuk memperluas kesenjangan yang semakin besar.

FORTUNE | IDC

Berita terkait

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

4 menit lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

41 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

5 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

7 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya