Melacak Jejak Kelompok Hacker Spionase Seedworm

Rabu, 19 Desember 2018 09:15 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Symantec menemukan informasi penting terkait kelompok hacker spionase, Seedworm. Kelompok ini disinyalir menjadi dalang di balik serangkaian serangan siber terhadap instansi pemerintah dan perusahaan di beberapa negara.

Baca juga: Hacker Cina Retas Kontraktor AS, Curi Data Rudal dan Kapal

Berdasarkan keterangan tertulis, Kamis, 13 Desember 2018, kelompok tersebut dirancang untuk mengumpulkan data intelijen tentang setiap target yang tersebar terutama di wilayah Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Utara. Kelompok tersebut telah beroperasi setidaknya sejak 2017. Aktivitas terbarunya terdeteksi pada Desember 2018.

Para analis di tim yang dijuluki DeepSight Managed Adversary dan Threat Intelligence (MATI) menemukan backdoor baru, Backdoor Powemuddy, yang merupakan varian baru backdoor Powermud (alias POWERSTATS) dari Seedworm. Pintu masuk ini merupakan repositori GitHub yang digunakan oleh kelompok Seedworm untuk menyimpan skrip mereka. Juga ditemukan tool pascainfiltrasi yang digunakan untuk mengeksploitasi korban setelah berhasil membuat pijakan ke jaringan mereka.

"Pada September 2018, kami menemukan bukti serangan Seedworm dan kelompok spionase APT28 (alias Swallowtail, Fancy Bear) di sebuah komputer milik kantor kedutaan Brasil," ujar peneliti tersebut. "Kami menemukan banyak petunjuk yang mendorong untuk mengungkap informasi baru tentang Seedworm."

Advertising
Advertising

Baca juga: Kaspersky Lab: Data Perguruan Tinggi Juga Jadi Sasaran Hacker

Peneliti tidak hanya menemukan titik masuk awal, tapi dapat mengikuti aktivitas lanjutan Seedworm setelah infeksi awal. Hal itu terjadi karena Symantec memiliki akses terhadap telemetri yang luas melalui Global Intelligence Network.

Berkat visibilitas unik tersebut, para analis dapat melacak pergerakan yang dilakukan oleh Seedworm setelah berhasil masuk ke jaringan. Pengguna DeepSight MATI dapat memanfaatkan informasi bermanfaat yang didapatkan itu untuk memberantas ancaman siber.

"Motivasi di balik serangan Seedworm sangat mirip dengan kebanyakan kelompok spionase siber yang kami amati," kata peneliti itu. "Mereka berusaha untuk mendapatkan informasi yang dapat ditindaklanjuti tentang perusahaan dan individu yang menjadi target." Seedworm, kata dia, juga mampu melakukannya dengan mengutamakan kecepatan dan kelincahan dibandingkan keamanan operasional, yang akhirnya memampukan tim peneliti untuk mengidentifikasi infrastruktur operasional utama mereka.

Baca juga: Tips Teknologi: Mengurangi Risiko Peretasan

Simak artikel menarik lainnya seputar kelompok hacker spionase Seedworm hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

1 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

9 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

14 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

16 hari lalu

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

Israel memiliki beberapa opsi untuk menyerang balik Iran meski sekutunya mendesak untuk tidak mengambil risiko memicu konflik regional.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

36 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

59 hari lalu

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

59 hari lalu

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya