Ini Alasan PVMBG Larang Dekati Gunung Anak Krakatau Radius 5 Km

Kamis, 27 Desember 2018 14:38 WIB

Erupsi Gunung Anak Krakatau, Selat Sunda, 22 Desember 2018. Instagram.com

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Wawan Irawan, mengatakan pelebaran daerah bahaya Gunung Anak Krakatau menjadi 5 kilometer dengan naiknya status aktivitas gunung tersebut menjadi Siaga (Level III) karena karakater letusan gunung sudah berbeda.

Baca: PVMBG: Jauhi Gunung Anak Krakatau Hingga Radius 5 Kilometer

“Pertimbangannya karena letusannya sudah berubah, tidak strombolian lagi. Dikhawatirkan adanya letusan hidrovulkanik (letusan akibat kontak magma dengan air),” kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 26 Desember 2018.

Wawan mengatakan, karakter letusan Gunung Anak Krakatau kini sudah berubah menjadi letusan Surtseyan, yakni karakter letusan yang terjadi akibat kontak magma dengan air.

“Dikhawatirkan terjadi aktivitas di bawah, adanya kontak antara magma dengan air laut. Tapi indikasi ke sana belum ada, belum terpantau. Ini kewaspadaan saja,” kata dia.

Advertising
Advertising

Wawan mengatakan, PVMBG masih berupaya menambah peralatan pemantau Gunung Anak Krakatau. Penambahan alat tersebut sekaligus untuk mengganti peralatan yang dipasang di pulau Gunung Anak Krakatau yang rusak saat letusan gunung tersebut pada 22 Desember 2018.

Tim yang dikirim PVMBG belum bisa mendekati Gunung Anak Krakatau akibat cuaca yang belum mendukung, serta masih tingginya aktivitas erupsi gunung tersebut. “Rencana menambah alat terkendala cuaca,” kata Wawan.

Wawan mengatakan, peralatan seismik yang memantau aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau tersisa di Pulau Sertung. Data yang terekam di peralatan tersebut dikirim ke Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Pasauran, Banten.

Wawan menambahkan, kejadian tsunami akibat runtuhnya tubuh Gunung Anak Krakatau masih berpotensi berulang. “Dengan kejadian kemarin, masih harus diwaspadai. Kita tidak tahu kondisi tubuh Gunung Anak Krakatau. Kalau dari citra satelit, sudah hilang sebagian,” kata dia.

PVMBG juga masih mencoba mengamati langsung fisik tubuh Gunung Anak Krakatau. “Kami tidak tahu apakah morfologinya, masih ada ketinggiannya, atau sudah rendah, harus dilihat lagi. Kami belum bisa tentukan secara fisik,” kata dia.

Dari citra satelit, tubuh gunung tersebut separuhnya hilang. Petugas dari Pos Pengamat Gunung Anak Krakatau di Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, sempat melaporkan puncak gunung hilang. “Petugas di Lampung, di Pos Kalianda sempat melihat, tapi masih ragu, puncak gunungnya hilang. Ada kemungkinan bagian yang ikut longsor,” kata Wawan.

Pelaksana Tugas Kepala PVMBG, Antonius Ratdomopurbo mengatakan, letusan tipe Surtseyan teramati sejak tanggal 22 Desember 2018. "Hal ini berarti bahwa debit volume magma yang dikeluarkan meningkat dan lubang kawah membesar, kemungkinan terdapat lubang kawah baru yang dekat dengan ketinggian air," kata dia, Kamis, 27 Desember 2018.

Pada tangga 22 Desember 2018 tersebut terjadi longsoran tubuh Gunung Anak Krakatau. Diawali pukul 07.00 WIB rekaman seismik gunung tersebut menunjukkan terjadinya letusan menerus tanpa jeda.

Pada pukul 20.55 WIB terjadi gempa yang diperkirakan berasal dari kompleks Krakatau yang tercatat dalam skala kecil di stasiun seismik Pulau Sertung dan Gunung Gede, Cianjur. Pukul 21.03 peralatan seismik PVMBG yang dipasang di Pulau Gunung Anak Krakatau mati yang diduga akibat terkena letusan gunung tersebut.

Berita terkait

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

5 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

5 hari lalu

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

Sebanyak dua desa di Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, bakal dikosongkan.

Baca Selengkapnya

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

8 hari lalu

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

Gunung Ruang kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

8 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

15 hari lalu

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

BNPB mencatat masih ada pekerjaan rumah pada pendataan masyarakat yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

16 hari lalu

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

Penurunan status tersebut seiring dengan menurunnya aktivitas gempa vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

16 hari lalu

Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

Erupsi Gunung Ruang masih terjadi secara berkala dan menyemburkan abu vulkanik yang dapat berisiko bagi kesehatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Profil Gunung Ruang yang Mengalami Erupsi di Sulawesi Utara

18 hari lalu

Profil Gunung Ruang yang Mengalami Erupsi di Sulawesi Utara

Gunung Ruang salah satu gunung berapi aktif di Sulawesi Utara. Gunung ini mengalami letusan eksplosif terbaru dalam kurun waktu 22 tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

19 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

19 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya