PVMBG: Masih Ada Potensi Tsunami dari Gunung Anak Krakatau Runtuh

Jumat, 28 Desember 2018 08:50 WIB

Kondisi Gunung Anak Krakatau lewat udara yang terus mengalami erupsi pada Ahad, 23 Desember 2018. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta agar warga tidak termakan isu-isu yang belum jelas kebenarannya serta tidak mendekati sekitar gunung dalam radius dua kilometer dari kawah. TEMPO/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Wawan Irawan, mengatakan kejadian tsunami akibat runtuhnya tubuh Gunung Anak Krakatau masih berpotensi berulang.

Baca: Pakar ITB: Gunung Anak Krakatau Sajikan Tipe Letusan Lengkap

Hal ini disampaikan Wawan menyusul pelebaran daerah bahaya Gunung Anak Krakatau menjadi 5 kilometer dengan naiknya status aktivitas gunung tersebut menjadi Siaga (Level III) dari Waspada karena karakater letusan gunung sudah berbeda.

“Dengan kejadian kemarin, masih harus diwaspadai. Kita tidak tahu kondisi tubuh Gunung Anak Krakatau. Kalau dari citra satelit, sudah hilang sebagian,” kata Wawan, Kamis, 27 Desember 2018.

Wawan mengatakan, PVMBG masih mencoba mengamati langsung fisik tubuh Gunung Anak Krakatau. “Kami tidak tahu bagaimana morfologinya, masih ada ketinggiannya, atau sudah rendah, harus dilihat lagi. Kami belum bisa tentukan secara fisik,” kata dia.

Advertising
Advertising

Dari citra satelit, tubuh gunung tersebut separuhnya hilang. Petugas dari Pos Pengamat Gunung Anak Krakatu di Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, sempat melaporkan puncak gunung hilang. “Petugsa di Lampung, di Pos Kalianda sempat melihat, tapi masih ragu, puncak gunungnya hilang. Ada kemungkinan bagian yang ikut longsor,” kata Wawan.

Wawan mengatakan, karakter letusan Gunung Anak Krakatau kini sudah berubah menjadi letusan Surtsyeyan yakni karakter letusan yang terjadi akibat kontak magma dengan air. “Dikhawatirkan terjadi aktivitas di bawah, adanya kontak antara magma dengan air laut. Dikhawatirkan kemungkinan bisa terjadi di bawah laut. Tapi indikasi ke sana belum ada, belum terpantau. Ini kewaspadaan saja,” kata dia.

Wawan mengatakan, PVMBG masih berupaya menambah peralatan pemantau Gunung Anak Krakatau. Penambahan alat tersebut sekaligus untuk mengganti peralatan yang dipasang di pulau Gunung Anak Krakatau yang rusak saat letusan gunung tersebut pada 22 Desember 2018.

Tim yang dikirim PVMBG belum bisa mendekati Gunung Anak Krakatau akibat cuaca yang belum mendukung, serta masih tingginya aktivitas erupsi gunung tersebut. “Rencana menambah alat terkendala cuaca,” kata Wawan. Wawan mengatakan, peralatan seismik yang memantau aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau tersisa di Pulau Sertung.

Berita terkait

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

8 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

5 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

5 hari lalu

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

BNPB mencatat masih ada pekerjaan rumah pada pendataan masyarakat yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

5 hari lalu

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

Penurunan status tersebut seiring dengan menurunnya aktivitas gempa vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

5 hari lalu

Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

Erupsi Gunung Ruang masih terjadi secara berkala dan menyemburkan abu vulkanik yang dapat berisiko bagi kesehatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Profil Gunung Ruang yang Mengalami Erupsi di Sulawesi Utara

8 hari lalu

Profil Gunung Ruang yang Mengalami Erupsi di Sulawesi Utara

Gunung Ruang salah satu gunung berapi aktif di Sulawesi Utara. Gunung ini mengalami letusan eksplosif terbaru dalam kurun waktu 22 tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

8 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

9 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

9 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Pantau Intens Gunung Awu, Badan Geologi: Kami Tidak Menyangka Gunung Ruang Erupsi Lebih Dulu

9 hari lalu

Pantau Intens Gunung Awu, Badan Geologi: Kami Tidak Menyangka Gunung Ruang Erupsi Lebih Dulu

Gunung Awu letaknya berdekatan dengan Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya