Angin Puting Beliung Melanda Panguragan Cirebon, Ini Kata BMKG

Senin, 31 Desember 2018 19:16 WIB

Warga mulai membersihkan rumahnya pasca angin puting beliung melanda kawasan Batutulis, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat Jumat 7 Desember 2018.Ahli Spasial Klimatologi Institut Pertanian Bogor (IPB) mengingatkan kepada Pemerintah Kota Bogor untuk segera melakukan antisipatif bahaya bencana di wilayah itu, termasuk puting beliung. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Bandung - Angin puting beliung yang melanda Desa Panguragan, Cirebon, pada Ahad, 30 Desember 2018 sekitar pukul 15.30 WIB menyebabkan korban luka lima orang dan seorang meninggal dunia. Selain itu 165 rumah dan dua musala tercatat rusak, menurut laporan BPBD setempat.

Baca: Waspada Puting Beliung, BNPB Imbau Warga Kenali Tanda-tandanya

Penyebab angin puting beliung itu, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), karena adanya daerah tekanan rendah di selatan pulau Jawa dan belokan angin di wilayah Jawa Barat bagian timur.

BMKG menyebut tiupan angin kencang tidak hanya terjadi dalam hitungan menit melainkan berdurasi lama hingga hampir sepanjang hari.

"Penyebab yang paling dominan dari peningkatan angin di wilayah Indonesia adalah akibat peningkatan tekanan udara di wilayah Asia yang saat ini sedang terjadi musim dingin," kata prakirawan cuaca BMKG Bandung Maulana Mustaqim, Senin, 31 Desember 2018.

Advertising
Advertising

Sementara itu, posisi matahari yang berada di selatan khatulistiwa karena gerak semu tahunan matahari juga berpengaruh. Posisinya menyebabkan wilayah Indonesia dan Samudera Hindia akan banyak terbentuk daerah tekanan rendah. "Seperti daerah tekanan rendah saat ini terbentuk di selatan Jawa Timur," ujarnya.

Akibat dari perbedaan tekanan antara daratan Asia dan Indonesia yang cukup besar ini adalah pergerakan massa udara dari Asia menuju Indonesia yang cukup kuat selama beberapa hari terakhir.

Kondisi kecepatan angin yang cukup tinggi ini diperkirakan akan berlangsung hingga awal 2019, karena tekanan tinggi di Asia juga masih akan bertahan lama.

BMKG meminta masyarakat mewaspadai angin kencang seperti menjauhi pohon, baliho, atau benda lain yang berpotensi roboh akibat angin kencang. Selain itu angin kencang ini berpengaruh pada peningkatan ketinggian gelombang laut hingga awal 2019. "Nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di lepas pantai agar waspada terkait dengan potensi gelombang tinggi ini," katanya.

Di wilayah Jawa Barat misalnya angin kencang dan gelombang tinggi perairan selatan Jawa Barat berkisar 2 sampai 4 meter. Adapun di perairan utaranya antara 1,5 sampai 2,5 meter.

Simak artikel lainnya tentang angin puting beliung Panguragan Cirebon di kanal Tekno Tempo.co

Berita terkait

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

1 jam lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

2 jam lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

3 jam lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

4 jam lalu

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

7 jam lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

9 jam lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

9 jam lalu

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

12 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

19 jam lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

20 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya